eps. 41

11.1K 464 19
                                        

happy reading
enjoy
*
*

"selamat pagi, Sayang. udah cantik aja nih pagi-pagi istri aku"

"engga ah, kamu ga usah ngerayu Mas. orang setiap hari kayak gini kok"

"__perut buncit, pake daster emak-emak, apanya yang cantik"

"cantiklah, istrinya Mas itu sangat cantik"

"__apa jangan-jangan anak kita cewek ya, Sayang?"

"kamu pengen anak cewek, Mas?"

"engga juga. bagi Mas apapun itu jenis kelamin anak kita, dia tetap anak kita kan darah daging kita, jadi apa saja, Sayang. yang terpenting kamu dan anak kita sehat"

"kapan si Mas kamu minta ini itu sama aku? semua yang aku punya, dan aku kasih kamu selalu menerimanya. aku ingin kamu minta apa yang kamu mau sama aku, Mas"

"kamu mau Mas minta apapun?"

Salma mengangguk dan tersenyum pula. Selama menikah suaminya itu tidak pernah meminta atau menuntut ini itu . Sesekali Salma ingin mengabulkan atas permintaan suaminya__Rony.

"kamu udah ngasi Mas semua Sayang"

"__perhatian, cinta, kasih sayang, kekhawatiran kamu sama Mas. itu yang Mas mau dari kamu dan kamu sudah memberikan itu, dan hal yang paling Mas inginkan dari kamu adalah 'ini', dia adalah anugerah terindah buat Mas, buat kita"

"kamu tuh ya, bisa banget buat kata-katanya. bikin terharu terus" mata Salma berkaca-kaca.

"ya karena ucapan Mas dari hati"

"__kamu mau tau apa yang Mas mau setiap hari dari kamu, selain yang Mas sebutin tadi?"

"mau, apa?"

Bibir Rony mendekat ke telinga Salma, "goyangan dan kocokan kamu"

"Ihhhhhhhh Masss. MESUMMM!"

Salma mengambil bantal guling dan memukul Rony.

"HAHAHAH udah Sayang udah"

"ngeselin kamu, Mas" cemberut Salma.

"jangan cemberut gitu dong, nanti cantiknya hilang" Rony mengapit pipi Salma dan mengecup bibir istrinya.

"ayo kita turun sarapan. kita agak siang ya pulang ke rumah, sambil beli perlengkapan Adek juga"

Salma mengangguk

"masih aja cemberut Neng?" menoel dagu Salma.

Tanpa aba-aba Rony langsung menggendong Salma membawanya keluarnya kamar.

"kamu apa-apaan si, Mas?"

"__turunin, aku berat"

"diam!"

"tapi aku berat Mas, aku juga bisa jalan sendiri"

"kamu mau Mas ajak ke ranjang lagi?"

"engga ya Mas!!"

"ya makanya diam, kamu mending buka pintunya"

Salma pun diam, pasrah dalam gendongan Rony, memutar kenop pintu.

Rony menuruni anak tangga satu persatu dengan hati-hati, dimeja makan sudah ada Mama Ririn dan Papa Ryan yang sedang sarapan. Salma bangun cukup siang, jam 8 pagi. Jadi tak sempat membantu memasak.

"pagi-pagi udah gendong-gendongan aja" ucap Papa Ryan tersenyum.

"iya dong Pa, kan romantis" mengejek Papanya.

"iya deh, yang paling romantis"

"Ma, maaf ya Salma ga sempet bantuin masak"

"engga apa-apa dong, Sayang. Mama juga ga masak terlalu banyak"

MY LOVE IS ENDLESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang