eps. 22

13.9K 426 11
                                        

happy reading
enjoy
*
*

Salma pagi-pagi sudah bangun dari tidurnya, menyiapkan segala kebutuhan sang suami dan dirinya.

Karena belum ada anak yang ia harus jaga dan urus menjadikan pekerjaan nya lebih cepet selesai.

Selesai memasak Salma kembali masuk ke kamar, terlihat disana Rony masih tertidur. Terdengar dengkuran yang cukup keras, menandakan Rony sangat capek.

Mengetahui kondisi sang nenek sudah kembali membaik cukup membuat Rony tenang, Rony juga lebih sering mengunjungi sang nenek sekarang.

Terhitung sudah 5 hari setelah kepulangan nenek dari Rumah Sakit, dan selama itu juga Salma berada di rumah mertua untuk menemani Nenek Sri, bolak balik dengan Rony yang antar-jemput .

"Mas—" Salma mengelus pipi dengan ibu jarinya membangunkan Rony.

"Mas bangun yuk, ini udah jam setengah 7. Aku juga harus ke rumah Mama"

Rony melenguh lembut, menggeliatkan tubuhnya. Meregangkan semua otot-ototnya.

Matanya menyipit, menyesuaikan dengan cahaya matahari.

"Cium, Yang"

Salma memutar bola matanya, kemudian menunduk mengecup bibir suaminya singkat.

"Sekarang mandi ya, Mas"

"Iya, sayang"

Rony pun masuk kedalam kamar mandi.

Sedangkan Salma menyiapkan baju yang akan di pakai Rony dan setelah itu kembali ke dapur untuk sarapan bersama.

***

"Kamu sampai sore lagi di rumah Mama, Yang?"

"Kemungkinan iya, Mas. Soalnya Mama lagi sibuk banget di butik ada yang lagi fitting baju pernikahan"

"Aku kerja setengah hari saja, aku ke rumah Mama abis itu"

Salma tersenyum, "di kantor gimana, Mas?"

"Aman sayang"

Suasana kembali hening, Salma dan Rony menikmati makannya.

"Yang—"panggil Rony.

"Iya"

"Kamu ga papa kan? muka kamu pucat"

Salma refleks memegang wajahnya.

"Padahal aku udah make-up loh, Mas" Salma membuka kamera pada ponselnya dan mengaca.

Tapi memang benar—Salma juga menyadari itu.

Rony menempelkan tangannya di dahi Salma.

Ga panas

"Tapi kamu ga papa kan, Yang?

"Ga papa, suamiku—ga usah khawatir ya"

Rony pun hanya bisa mengangguk.

"Yang—"

"Iya Mas"

"Kalau aku cari asisten lagi gimana?"

Salma menghentikan kunyahannya dan menatap Rony.

"Kalau kamu mau aku bisa, Mas"

"No No No"

"Yang ada kerjaan ku bertambah"

"Loh kenapa?"

"Iya dong, selain ngerjain kerjaan kantor, aku harus aktif ngerjain kamu" Rony menaik turunkan alisnya.

MY LOVE IS ENDLESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang