MY LOVE IS ENDLESS [END]

eps. 27

happy reading
enjoy
*
*

"Mas sudah dua hari kamu sakit, mual-mual juga"

"Yang, pusing" eluh Rony manja pada Salma yang memeluknya di atas ranjang.

sudah sebulan lamanya setelah Salma membeli test pack itu tapi belum ia coba, harusnya ia kedatangan tamu bulanannya di tanggal pertengahan bulan tapi sekarang sudah tanggal akhir bulan tapi Salma belum Menstruasi juga.

"Mas, minum obat yaa"

"engga, mau peluk aja"

"__Yang aku pengen makan sesuatu deh"

"apa?"

"pengen Martabak telur"

"tapi siapa Mas yang suruh beliin? emang kamu izinin aku buat keluar?"

"__di rumah kan cuma kita berdua, Pak Ojo sama Ibu sudah pulang"

"suruh si Paul aja" 

"ga enak"

"iish, sini biar aku aja yang ngomong"

"yaudah nih, ngomong baik-baik gausah teriak-teriak" waswas Salma, karena ia tau bagaimana Rony dengan ketiga temannya itu.

sambungan telpon berdering...

📱PAULANJ

"beliin gua Martabak telor, Ul"

"anj ni anak, belum apa-apa udah nyuruh aja lu"

"iya sorry, beliin gua Martabak ya, Ul. minta tolong banget nih gua"

"emang lu ngapa?"

"beliin dulu deh, sesi wawancaranya nanti aja"

"iya udah iya, tunggu. ganggu aja lu, gua lagi main ini"

"lu terserah deh mau beli apa, nanti gua ganti uangnya"

"nah gitu dong peka"

"kelakuan lu kek orang miskin"

Rony menutup sambungan telpon dan menaruh ponselnya dinakas dan kembali memeluk Salma.

"kalau Paul sudah datang, makan yang banyak ya, Mas" 

"hmm, suapin tapi"

"manja"

"gapapa sama istri sendiri"

Rony semakin mengeratkan pelukannya ke Salma, aroma istrinya itu sangat membuatnya nyaman, aroma bunga yang sangat lembut.

"kamu kenapa si, Mas? tumben banget kamu kayak gini"

"kamu hamil kali ya, Yang" Rony menatap lekat ke arah Salma.

Salma tersenyum mengelus perutnya, "tapi ga ada tanda-tanda aku hamil loh, Mas"

"aku pernah baca loh sayang, istrinya hamil tapi suaminya yang mual-mual"

"aku telat si, Mas"

Rony mendelik, "kenapa ga test aja, Yang?"

"bukan ga mau test, Mas. Tapi aku masih nunggu siapa tau ya emang jadwal haid ku yang ga teratur"

"tapi ga ada salahnya di coba, sayang. nanti coba ya aku temenin"

Salma mengangguk dan mengelus pipi Rony, senyuman lembut Salma membuat Rony ikut tersenyum.

Salma tau suaminya itu sangat menanti kehadiran buah cinta mereka, apapun yang berkaitan dengan kehamilan atau tentang bayi pasti Rony akan sangat semangat. tapi tidak sekalipun Rony menuntut Salma untuk segera hamil, mereka berdua saling mendukung dan menjaga emosi masing-masing agar tidak menimbulkan masalah dan pertengkaran ujung-ujungnya akan membuat Salma setres.