eps. 24

12.1K 401 4
                                    

Happy reading
Enjoy
*
*

Sudah genap seminggu Salma di rawat di Rumah Sakit, selama itu pula Rony dengan setia menemani sang istri.

Rony akan meninggalkan Salma saat ia akan pergi bekerja saja, Rony tidak bisa meninggalkan perusahaan begitu saja. Banyak yang bergantung pada Rony.

"Ma.. Mas Rony kapan kesini?"

"Salma, baru 15 menit yang lalu suamimu pergi" ucap Mama Ririn gantian menemani Salma.

"Maa..hiks—hiks"

"Loh kok nangis sih, nak? Rony bentar lagi datang, Mama suruh ke sini ya"

"Salma kangen Mas Rony, Ma" ucap Salma masih dengan air mata yang mengalir.

"Iya bentar, ini sekarang Mama telpon Rony"

Mama Ririn keluar kamar Salma untuk menelpon Rony tapi pura-pura, Mama Ririn tidak mungkin menyuruh anaknya untuk segera kembali ke Rumah Sakit—karena hari ini Rony sedang ada klien yang harus segera ditemui.

"Gimana, Ma?"

"Iya bentar lagi kesini, sayang" bohong Mama Ririn mendekati Salma dan mengelus kepalanya.

"Huft, Mas Rony udah janji mau bawa Salma pulang, Ma"

"Sayang, apa ga sebaiknya kamu lebih lama lagi di sini? Mama khawatir sayang"

"Mama Salma udah gapapa kok, mungkin untuk proses penyembuhan emang memerlukan waktu lama. Tapi aku ga mau lama-lama di Rumah Sakit, Ma. Bosen".

"Tapi kamu pulang dari sini, tinggal di rumah Mama ya, jangan membantah"

"Iya Mamaku"

"Yasudah sekarang kamu tidur ya istirahat, ini baru jam 11 siang"

"Ma—boleh Salma minta sesuatu sama Mama?"

"Apa Nak?"

"Boleh ga kalau kita jalan-jalan keluar? Aku sumpek Ma di kamar terus"

"Aduhh, mantuku. ayok Mama temenin ke taman aja ya"

"Ayok Ma"

Mama Ririn membantu Salma untuk duduk di kursi roda yang memang sudah tersedia di kamarnya.

Salma tersenyum, akhirnya ia bisa keluar juga dari kamarnya yang sudah seminggu berada di dalam saja.

Rony—laki-laki itu sama sekali tidak memperbolehkan Salma untuk keluar dari kamarnya.

"Seneng sayang?"

Salma menoleh ke belakang menatap wajah Mama Ririn dengan sumringah.

"Banget Ma"

"—Kenapa ya Mas Rony larang aku buat keluar. Toh juga keluar nya pake kursi roda bukan lari" gerutu Salma ke sikap Rony.

"Kamu udah tau sikap Rony kalau sudah begitu, Sal"

"Iya Aku tau Ma, Mas Rony sayang, perhatian, dan ga mau aku kenapa-napa. Tapi kadang berlebihan, ini itu aku ga dikasi, Ma"

Mama Ririn terkekeh mendengar penuturan Salma. Baru sekarang ia mendengar pengaduan Salma tentang anaknya.

Bukannya marah, Mama Ririn malah tertawa, "Rony sayang banget sama kamu, Sal"

"—Kita diem di bawah pohon itu ya, ngadem sambil ngobrol"

"Boleh, Ma".

"Anak lelaki Mama satu-satunya itu bersikap baik pada kamu dan sangat memperhatikan kamu. Karna ada banyak ibu, yang merasa tersaingi dan merasa di campakkan oleh anaknya sendiri disaat anaknya sudah menikah, hanya karna selalu memperhatikan istrinya bukan dirinya lagi"

MY LOVE IS ENDLESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang