Kehamilan Nuha

53 2 0
                                    

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh🌷

          ~🧡🌺💜Happy Reading🧡🌷💜~
             ==========================
             ==========================

  Alhamdulilah di pagi hari yang cerah Nuha masih bisa menghirup udara pagi yang sejuk. Nuha membuka jendela kamar yang tepat di hadapannya. Matahari yang bersinar menyinari bumi. Matahari yang terbit dari ufuk timur. Terdengar burung-burung yang berkicau dengan merdunya. Hubby, Nuha, Hanifa, dan Ustadz Faiz, sedang duduk di sofa sambil bercanda bersama.

  Entah kenapa kepala Nuha rasanya pusing dan bawaannya pengen mual, apa yang terjadi sama Nuha. Nuha bergegas menuju ke kamar ke mandi karena Nuha tidak tahan rasanya ingin muntah.

   Hubby yang merasa khawatir sama istrinya akhirnya menyusul Nuha ke kamar mandi.

"Sayang kamu kenapa?" tanya Hubby.

"Nggak apa-apa kok Hubby, mungkin kecapean saja," jawab Nuha seraya tersenyum tipis di balik cadarnya.

"Iya sudah kalau gitu kamu istirahat aja ya Sayang."

"Iya Hubby, tapi Hubby temenin Nuha ya, Nuha nggak mau jauh-jauh sama Hubby."

"Iya Sayang Hubby temenin."

   Akhirnya Hubby menemani Nuha untuk istirahat di kamar, Hubby membantu melepaskan niqob bandana yang Nuha pakai. Wajah Nuha terlihat pucat, matanya sembab.

"Sayang wajah kamu pucat," ucap Hubby.

"Iya nih Hubby," jawab Nuha.

"Minum obat ya Sayang, biar cepat sembuh."

"Nggak mau Hubby Nuha nggak mau minum obat, Nuha nggak suka sama obat."

"Nggak boleh gitu atuh Sayang harus minum obat biar kamu cepat sembuh."

"Nggak pokoknya nggak mau hiks hikss."

"Iya sudah kalau nggak mau, sekarang Nuha istirahat aja ya, sudah ya jangan nangis."

"Iya Hubby."

     Hubby membacakan surat Al-Waqiah agar Nuha bisa tertidur, Hubby membelai kepala Nuha yang di tutupi khimar, Hubby tersenyum manis ketika Nuha sudah terlelap tidur, Hubby mengecup pipi dan kening Nuha dan tidak lupa memakaikan selimut.

POV Ustadz Faiz

    Hubby, Ustadz Faiz dan Hanifa sedang duduk di sofa sambil menonton Tv. Hubby masih khawatir sama istrinya nggak biasanya Nuha begini, apa dia sakit, atau dia salah makan nggak biasanya muntah-muntah kayak gini kecuali kalau magh nya kambuh.

"Iz sebenarnya istriku kenapa ya, akhir-akhir ini manja, suka ngambek nggak jelas, dan suka nangis tiba-tiba gitu," ucap Hubby.

"Wah-wah jangan-jangan istri kamu hamil Fa, biasanya ibu hamil suka gitu," jawab Ustadz Faiz.

"Aamiin semoga saja Iz, nanti aku coba cek ke Dokter siapa tau Nuha beneran hamil."

"Kalau beneran aku dapat ponakan dunk, Raffa junior."

"Hahaha bisa aja kamu Iz."

"Hahaha."

POV Authour

   Nuha tiba-tiba terbangun dari tidurnya karena Nuha ingin muntah lagi. Nuha pun bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarnya dan muntah. Badan Nuha seraya tidak berdaya tapi Nuha mencoba menahannya, akhirnya Nuha bergegas menyusul ke ruang tamu.

"Hubb," ucap Nuha terpotong.

Bruk! Nuha terjatuh saat Nuha mau manggil Hubby, Hubby, Ustadz Faiz, dan Hanifa yang mendengar bergegas mencari ke sumber suara, di sana terlihat Nuha pingsan Hubby segera menggendong Nuha Nuha untuk membawa ke rumah sakit, Ustadz Faiz yang menyetir mobil, Hanifa duduk di samping Ustadz Faiz, sedangkan Nuha dibaringkan di paha Hubby.

Tidak lama kemudian Mereka sampai di rumah sakit, Nuha di tangani oleh Dokter. Hubby darai tadi hanya mondar mandir kesana kari karena merasa khawatir sama istrinya.

  Cklek! Pintu ruangan UGD,Dokter keluar dari ruangan UGD.

"Dok, gimana keadaan istri Saya," ucap Hubby.

"Istri Bapak baik-baik Saja, Selamat ya Pak sebentar lagi Bapak akan menjadi seorang Ayah," jawab Dokter tersebut.

"Maksud Dokter istri Saya hamil."

"Iya istri Bapak hamil, selamat ya Pak, jagain istrinya ya Pak, jangan sampai istri Bapak kecapean."

"Baik Dok."

"Kalau gitu saya permisi dulu."

"Iya Dok, silahkan."

"Wah selamat ya Fa, yang sebentar lagi jadi seorang Ayah," ucap Ustadz Faiz.

"Iya makasih ya Iz," jawab Hubby.

"Sama-sama Fa."

   Akhirnya mereka smua menuju keruangan UGD. Terlihat Nuha yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.
  

Bersambung.....

Ustadzku Imamku (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang