Syifa Balik Ke Pondok

21 1 0
                                    

Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh❤️


   

             🌷🌷🌷Happy Reading🌷🌷🌷

      Lima hari telah berlalu. Kini keadaan Nuha semakin membaik. Dan dokter pun sudah mengijinkan Nuha untuk pulang ke rumah.

"Permisi, Saya minta izin untuk melepas infus," pinta Perawat.

"Iya silahkan," jawab Hubby.

    Perawat pun mencabut infus Nuha. Setelah Perawat keluar dari ruangan Nuha, Hubby membantu membereskan pakaian kotor milik Nuha. Setelah semuanya selesai di bereskan Hubby dan Nuha pun pulang ke rumah.

    Di dalam perjalanan hanya keheningan. Satu jam perjalanan akhirnya Hubby dan Nuha sampai di rumah.

Tok tok tok

"Assalamualaikum," ucap Hubby dan Nuha serentak.

"Waalaikumsalam," jawab Syifa.

  Cklekk! Pintu ruang tamu terbuka.

"Eh kakak udah pulang."

"Iya nih Dek."

   Hampir satu  menit Syifa dan Nuha  berpelukan, membuat hubby cemburu.

"Ehem," dehem Hubby membuat Syifa dan Nuha tersadar.

"Hehe maaf, ya sudah yo masuk," ucap Syifa.

   Setelah Hubby,Nuha, dan Syifa masuk kedalam rumah. Hubby dan Nuha di sambut begitu ramah oleh kedua mertuanya. Dan Nuha melihat Ummi yang sedang menggendong Dek Hafiz, akhirnya Nuha menggendong Dek Hafiz.

"Uluh uluh, ummi kangen sama Dek Hafiz," ucap Nuha seraya menggendong Dek Hafiz dan mencium keningnya.

"Eum Abinya nggak di cium nih?" uap hubby seraya memanyunkan bibirnya.

"Nggak, Abi nanti saja" jawab Nuha seraya terkekeh geli.

"Hmm, ya sudah," jawab Hubby pasrah.

   Abi, Ummi, dan Syifa terkekeh geli. Melihat tingkah laku Hubby dan Nuha.

"Owh iya Dek besok kamu jadi pulang pondoknya?" tanya Hubby seraya menoleh ke arah Syifa.

"Iya Abang jadi," jawab Syifa seraya tersenyum.

"Owh, besok mau di antar sama Abbi atau Abang?" tanya Abi.

"Abang saja yang anter," jawab Syifa.

     Dan semua mengangguk paham.

   Syifa sedang mengemas baju-baju yang akan di bawa ke pondok. Nuha pun membuka pintu kamar Syifa dan berniat ingin membantu adek iparnya mengemas baju-bajunya.

   Cklekk! Nuha membuka pintu kamar Syifa.

"Eh kak Nuha, sini kak duduk," Ujar Syifa.

"Dek, kakak bantuin ya?" pinta Nuha.

"Nggak usah kak, ini tinggal masukin koper saja," jawab Syifa.

"Kakak bakal kangen tau sama kamu," ucap Nuha Seraya memeluk tubuh Syifa.

   Nuha dan Syifa tidak dapat membendung air mata. Nuha bakal rindu kepada iparnya, rindu canda,tawanya,tingkahnya yang selalu bikin ketawa dan masih banyak lagi.

"Kakak doain, semoga xita-cita kamu bisa tercapai ya Dek," ucap Nuha.

"Iya kak, makasih ya atas doanya, in sya Allah lain waktu Syifa bakal balik lagi kok," jawab Syifa seraya tersenyum.

"Sayang kamu dimana Sayang!" teriak hubby dari ruang tamu.

   Nuha dan Syifa yang mendengar itu pun langsung tersenyum jahi. Nuha dan Syifa ingin mengerjai Hubby, Nuha bersembunyi di toilet kamar Syifa agar tidak ketahuan oleh Hubby.

"Abang, jangan teriak-teriak donk, ini itu rumah bukan hutan!" tegas Syifa pada Hubby.

"Kamu lihat kakak Nuha nggak," tanya hubby kepada Syifa.

"Nggak tuh, coba deh Abang tanya Abi sama Ummi," ujar Syifa.

"Udh, tapi Abi sama Ummi  juga , nggak lihat Nuha."

"Aduh, Nuha dimana ya."

"Ya ampun, atau jangan-jangan Kak Nuha pergi nggak bilang-bilang lagi."

"Jangan bikin panik lah Dek."

   Baru saja Hubby berbalik dan ingin melangkah, tangan mungil langsung memeluk erat badan kekar Hubby, siapa lagi kalau bukan Nuha.

"Cieee Hubby khawatir, hehe maaf ya tadi Nuha sembunyi di kamar Syifa" ucap nuha seraya terkekeh.

"Hahaha Abang, khawatir bukan main!" jawab Syifa seraya terkekeh geli.

"Huff kalian berdua yha!" Ucap hubby seraya mengambil ancang ancang inging menggelitik Syifa dan Nuha.

"Kaburr!" jawab Nuha dan Syifa serentak seraya bersembunyi di belakang Abi Ummi.

"Eh, ini udah malam, kalian semua tidur ya."

"Iya Ummi."

   Lalu mereka semua pergi ke kamar masing-masing. Begitu pula dengan Hubby dan Nuha yang sedang merebahkan tubuhnya di kasur yang empuk.

"Hubby," panggil Nuha.

"Iya," jawab Hubby singkat seraya memainkan ponselnya.

"Ih Hubby marah ya sama Nuha?" rengek Nuha seperti anak kecil.

"Nggak."

"Hiks, hiks Hubby jahat, Hubby marah  sama Nuha."

"Uluh, uluh sayang nggak kok, Hubby mah cuman bercanda" ucap Hubby Seraya menghapus air mata Nuha.

"Ya sudah tidur yo." pinta Hubby

    Nuha pun tertidur dengan posisi memeluk tubuh Hubby yang kekar. Begitu pula dengan Hubby yang sudah terlelap tidur dan bermimpi indah.

   Matahari telah menampakkan cahayanya di ufuk timur dan membuat Nuha terbangun terbangun dari tidurnya.

"Hoam  ternyata sudah pagi," ucap Nuha khas suara orang bangun tidur.

   Nuha tidak mendapati hubby di sampingnya. Nuha hanya positif thinking mungkin Hubby sedang siap-siap untuk mengantar Syifa pulang pondok.

   Lalu Nuha beranjak dari kasur lalu membersihkan diri dan bersiap siap dan turun ke bawah.

"Selamat pagi kak," sapa Syifa kepada Nuha.

"Pagi dek," balas Nuha seraya tersenyum di balik cadarnya.

"Semuanya udah siap kan?" tanya Hubby.

"Sudah Bang," jawab Syifa serayaemberi hormat.

   Akhirnya Syifa berpamitan kepada,Abi, Ummi, dan juga Nuha.

"Kak Nuha, Syifa pamit dulu ya, doain Syifa terus agar cepat lulus," Ujar Syifa kepada Nuha dan langsung memeluk tubuh kakak iparnya.

"Iya Dek, Kakak bakal terus doain kamu," balas Nuha seraya membalas pelukan dari adek iparnya.

"Ya sdah Syifa pamit Abi, Ummi, dan Kak Nuha, Assalamualaikum," ucap Syifa seraya berpamitan kepada Abi, Ummi, dan Nuha.

"Waalaikumsalam, jawab Abi, Ummi, dan Nuha serentak.

   Lalu syifa beranjak pergi, lalu masuk dalam mobil diikuti oleh hubby, dan pergi untuk menuju pondok Ar-Rahman.

  

Bersambung.....

Ustadzku Imamku (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang