PULANG KE RUMAH

370 50 4
                                    

Pertemuannya bersama Rony membuat Nabila menghilangkan seluruh harapannya pada Rony. Dia sadar tak ingin menjadi perusak hubungan seseorang. Kesadaran itu membuat dia hanya bisa menertawakan dirinya sendiri.

"Nabila...Nabila... Apa yang ada dipikiran mu. Sejak awal memang kamu tak mempunyai hubungan apa-apa dengan kak Rony, lantas apa yang mau diakhiri" gumamnya sendiri di kamar kos sambil membereskan barang-barang yang akan dia bawa pulang ke kampung halaman.

Siang ini Nabila memutuskan untuk kembali ke Aceh beberapa hasil. Menutaskan rindu pada kedua orang tuanya. Dia butuh waktu rehat sendiri, dan kembali pulang ke rumah adalah pilihan terbaik yang bisa mengembalikan seluruh mimpi dalam hidupnya. Banyak sekali hal yang harus dia capai walaupun setelah pertemuan terakhirnya dengan Rony hidupnya terasa sunyi, bahkan lebih sunyi dari sebelumnya. Dia bisa merasa hidup saat Rony tak memberi kabar berbulan-bulan tapi sejak sejak dia melepas harapan pada Rony rasanya semua sirna, hatinya seakan mati rasa.

Dia duduk di meja belajarnya, memandang potrer Rony yang sengaja dia ambil saat mereka sedang berkumpul bersama.

"Dasar cowok bodoh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dasar cowok bodoh..bisa-bisanya bilang sayang padahal sudah punya calon istri. Awas aja lewat di depan ku lagi aku bunuh kamu" Nabila seperti orang gila yang sedang mengomel pada ptret yang bahkan tak bisa mendengarnya.

Cukup lama dia berkutat dengan pikirannya sendiri, Hpnya berdering, sebuah panggilan dari Anggis membuyarkan semua lamunannya.

"Assalamualaikum Bil, jadi berangkat nanti?".

"Waalaikumsalam... Iya jadi, ini dah siap-siap. 3 jam lagi aku berangkat".

"Oh..oke, aku anter ya. Tarlagi aku ke kos mu".

"Gak usah biar aku pesen taxi aja, biar gak repot".

"Aku gak repot, lagian mobil ada kok, santai".

"Hem... Oke.. makasih Anggis sayang. Love you".

"Love you too.. ya udah Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam".

Nabila menutup telfonnya, tak lama setelah itu pintu kosnya ada yang mengetuk. Nabila bergegas mengenakan kerudung dan membukakan pintu. Dia dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang benar-benar tak ingin dia temui saat ini.

"Kakak, ngapain?" Nabila mau menutup pintunya namun Rony menghalangi.

"Nab, jangan ditutup dong. Ini tamu masak kamu tutup pintunya" seru Rony menahan pintu.

"Tamu gak diundang, ngapain ke sini. Sana pergi, aku dah bilang aku gak mau berurusan sama kakak lagi".

"Oke..oke. iya, cuman kamu harus denger dulu kenapa aku kesini, ini soal Rena" ucap Rony. Mendengar nama Rena hati Nabila luluh. Anak-anak selalu mampu membuatnya lemah, dia tak mungkin mengabaikan itu entah itu hanya alasan atau tidak tapi soal anak-anak Nabila tak pernah mampu menolak. Dia melonggarkan pegangan pada pintu, Rony pun membuka pintunya lebar-lebar.

CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang