RASA PENAT DAN RINDU

336 50 7
                                    

Dua Minggu berlalu tanpa kabar sedikitpun, ini waktu terlama seorang Rony mengabaikan Nabila. Tak pernah selama ini Rony menghilang tanpa kabar, mungkin jika hanya seminggu bagi Nabila wajar tapi sudah dua minggu Dia menghilang. Dia tak lagi memusingkan tentang apa status dia dengan Rony, namun lebih pada khawatir pada Rony yang tak kunjung berkabar. Nabila mulai khawatir ada hal buruk terjadi pada Rony, tapi Alya dan Aro juga memastikan jika Rony baik-baik saja. Walaupun demikian kekhawatiran nya tak juga reda ditambah dengan segala kesibukannya, kepalanya seakan ingin meledak.

Hari ini masih dengan rasa khawatir, Nabila masih harus melakukan perkuliahan seperti biasa hingga sore menjelang. 

"Gimana selesai?" tanya Anggis.

"Sudah....nanti hasilnya bisa keliatan besok".

"Gila ya...kita ngafalin obat-obatan aja sudah pusing. Belum lagi suruh analisa reaksinya gabungan obat ini dan itulah... Duh kelapala ku hampir pecah" Keluh Anggis.

"Ha..Ha... Semangat yuk...jangan males kedepan makin susah sayang" seru Nabila.

"Kak Rony masih belum ngasik kabar kah?" tanya Anggis tiba-tiba. Nabila terdiam, dia berusaha keras untuk terlihat tenang dihadapan Anggis.

"Hem... Belum, ya udahlah ya" jawab Nabila.

"Yakin kamu gak papa".

"Udah yuk. . Tugas kita lebih penting daripada mikirin Kak Rony" ucap Nabila mantap walau sebenarnya itu adalah kebohongan.

Jam menunjukkan jam 5 sore, Nabila
melepas jubah putihnya. Dia keluar ruangan berjalan berdua bersama Anggis menuju gerbang kampus. Saat mereka sedang berbincang tiba-tiba sebuah mobil berhenti menghadang mereka berdua. Nabila dan Anggis terkejut dengan hal itu. Tak lama seorang perempuan cantik dan modis keluar dari dalam mobil.

Nabila tercengang saat menyadari jika perempuan itu adalah perempuan yang dulu pernah menegurnya saat dia masuk ke mobil Rony

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nabila tercengang saat menyadari jika perempuan itu adalah perempuan yang dulu pernah menegurnya saat dia masuk ke mobil Rony.

"Hai...masih inget aku?" tanya perempuan dengan sedikit angkuh.

"Maaf, sebelumnya ada keperluan apa?" tanya Nabila. Anggis diam memperhatikan keduanya.

"Aku kesini cuman mau bicara sebentar pada mu".

"Hem... Silahkan,,!" pinta Nabila tenang, dia tak tahu apa yang akan dilakukan wanita itu, yang dia tau perempuan ini tidak bersahabat.

"Aku mau bicara berdua saja".

"Maaf, apa pembicaraan rahasia. Saya kira tak ada masalah jika teman saya ada di sini".

"Oh. . Oke. Gak masalah kok, biar sekalian temen mu juga tau. Aku cuman mau ngasih tau aja kalau aku gak mau kamu deket-deket sama Rony. Rony itu calon suami ku jadi tolong jaga jarak sama dia" ucapnya lantang. Anggis sedikit kesal dengan ucapan perempuan itu, tapi dia benar-benar menahannya.

CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang