Seperti gemintang yang tak mampu bercahaya tanpa rembulan, kini Rony sadar jika Nabila adalah bulan untuk nya. Mengingat Nabila jauh darinya saja membuatnya getir dan kali ini Nabila harus pergi walau sebenarnya kepergiannya hanya sebentar dan itupun untuk pulang menemui keluarganya.
"Sayang dah nyampek belum?".
Sudah hampir 20 pesan yang sama dikirim Rony untuk Nabila sejak Nabila memberi kabar jika dia sudah akan terbang ke Aceh.
"Astagfirullah kak... 20 pesan loh kakak kirim dan pertanyaannya sama udah nyampek apa belum🤦" balas Nabila.
"He... Aku khawatir".
"Hem... Lebay deh. Aku baru nyampek bandara ini. Terus di jemput Abi pulang. Nanti aku kabarin lagi kalau sampek rumah ya" jawab Nabila.
"Iya sayang hati-hati love you".
"Iya..".
"Loh... Kok cuman bales iya".
"🫡 Love you too".
Nabila pulang bersama Abi, sesampainya di rumah dia tak lupa memberi kabar pada Rony yang tentu dibalas dengan penuh rasa bahagia. Sejak keputusannya untuk kembali memulai hubungan dengan Rony saat itu dia mulai berfikir untuk menceritakan sosok Rony pada Abi dan Umma, dan sejak saat itu juga dia sudah mulai menyusun narasi yang baik untuk bisa menyampaikannya. Perasaan gundah, gugup, dan cemas seketika menyelimuti hati Nabila saat pertama menginjakkan diri di rumah.
Suasana rumah masih sehangat seperti biasa, ada rasa yang tak bisa digambarkan saat dia berada di desa tempat dimana dia tumbuh.
"Kak, udah malam gak masuk?" tanya Umma menghampiri Nabila yang sedang duduk menikmati heningnya malam di anak tangga depan rumahnya.
"Umma... Belum ngantuk umma, Nabila masih pengen duduk-duduk di luar" jawab Nabila.
"Lagi ada yang dipikirin?" tanya Umma lagi. Nabila tersenyum dan menggelengkan kepala.
"Sayang, kakak gak mau cerita apa-apa sama umma?" suara Umma lirih berbisik pada Nabila. Nabila melirik dan langsung menyenderkan kepala di pangkuan umma yang duduk di anak tangga yang lebih tinggi dari Nabila.
"Umma, Abi itu laki-laki pertama yang Umma suka gak" tanya Nabila mengundang senyum umma. Pertanyaan Nabila membuat umma sadar jika Nabila bukan lagi gadis kecil lagi. Umma tau jika gadis kecil yang dulu umma timang sekarang tumbuh dewasa bak bunga yang mekar indah, dan kali ini umma juga yakin sudah ada kumbang yang menyentuh hatinya.
"Hem...kalau kakak tanya Abi adalah laki-laki pertama yang dekat sama umma jawaban umma bukan, tapi Abi laki-laki pertama yang mampu menyentuh hati umma" jawab umma sambil mengelus kepala Nabila.
"Maksudnya umma?" Nabila mengangkat kepalanya dan melihat wajah umma.
"Iya, jadi umma sempet deket sama beberapa laki-laki tapi ya gitu hanya dekat namun Abi beda, kalau Umma deket sama Abi, umma merasa bahagia. Ada hal dalam diri Abi yang membuat Umma merasa terlindungi dan tenang" Umma bercerita menatap putri tercintanya.
"Kakak sudah menemukan laki-laki yang bisa buat kakak merasa hal seperti itu" tanya Umma tanpa basi-basi membuat hati Nabila berdegup dan wajahnya memerah tersipu malu.
"Wah... Anak Umma udah bener-bener gede ya sekarang" ledek Umma menarik hidung Nabila.
"Umma...." Nabila yang salah tingkah langsung memeluk umma.
"Nak, Umma percaya sama kamu. Umma yakin kamu tau laki-laki yang baik untuk hidup mu, tapi tetap umma dan Abi harus tau siapa dia".
"Apa boleh kalau dia kesini?" tanya Nabila.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA
General Fiction"Beri sedikit keberanian untuk perlahan terbang bebas tanpa mendengar prasangka yg menghimpit dada. Melangkah tanpa resah mendengar bisik yg memilukan. Dan atau duduk tenang tanpa gundah akan desakan banyak hal" Sepenggal kisah tentang gadis yang hi...