Siluet wajah teduh itu terlihat dari balik kaca jendela kos Nabila. Dia sengaja tak segera membukakan pintu agar bisa menikmati pemandangan indah itu dari dalam. Rony berdiri menunggu Nabila yang tak kunjung membuka pintu dengan tangannya yang menggenggam beberapa plastik belanjaan.
"Assalamualaikum Nab... Lama banget buka pintu" seru Rony dari luar.
"Waalaikumsalam....iya tunggu" teriak Nabila segera membuka pintu kosnya.
"Pagi bener, ada apa kak?".
"Gimana kepala, ma pundak mu. Aman gak... Gak cek up lagi?" tanya Rony langsung masuk ke kos Nabila.
"Aman... Udah 2 Minggu ini, dah pasti sembuh lah.. eh .. Minggu depan aku selesai mengerjakan skripsi ku ... Do'ain ACC ya kak" seru Nabila.
"Kakak bawak apa?" Nabila memperhatikan Rony yang sibuk memasukkan beberapa bawaannya ke dalam kulkas dan mulai berkreasi di dapur kecil Nabila.
"Hallo... Mu ngapain sih .. gak ngerespon aku tuh" Nabila kembali menegur Rony yang terus serius dengan kegiatannya.
"Ini apaan? Banyak bener..kulkas ku gak muat" seru Nabila.
"Cerewet banget kamu tuh ya, diem aja. Duduk sana" tegur Rony.
"Ye...Kos..kosan ku kenapa jadi kakak yang ngatur".
"Cerewet, udah duduk" Rony menarik Nabila duduk.
Nabila patuh dan hanya memperhatikan Rony memasak, dia tak tau jika selain tampar dan pintar laki-laki ini juga sangat piawai di dapur.
"Siapa aku ya, pacar bukan, saudara bukan. Tapi bisa-bisanya ne cowok semanis ini" hati Nabila membatin sambil terus memandang Rony yang sibuk dengan masakannya."Sudah selesai" ujar Rony membawa menu yang dia masak ke depan Nabila.
"Wah ini enak pasti, wangi banget tauk... Gak nyangka kakak pinter masak. Kemana aja aku kok gak tau" Nabila langsung mengambil hidangan dan menyantapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA
General Fiction"Beri sedikit keberanian untuk perlahan terbang bebas tanpa mendengar prasangka yg menghimpit dada. Melangkah tanpa resah mendengar bisik yg memilukan. Dan atau duduk tenang tanpa gundah akan desakan banyak hal" Sepenggal kisah tentang gadis yang hi...