Dalam setiap hembusan nafas terucap syukur yang menggema, hari ini dengan wajah yang berseri Nabila menatap wajahnya di depan kaca dengan riasan wajah yang begitu indah. Matanya terpejam mengingat masa lalu yang memang tak selalu indah namun begitu lekat dalam hatinya. Bibirnya menyunggingkan senyum terindah melihat sosok lelaki yang menjadi suaminya kini terbayang di kelopak matanya.
Nabila terpejam sesaat menikmati bayangan yang menurutnya begitu indah, hingga dia dikejutkan oleh suaminya yang tiba-tiba muncul dengan menunjukkan wajah imut.
"Hai sayang, belum selesai dandannya?" Rony menyenderkan wajahnya di gedung melihat kecantikan Nabila.
"Astaufirullah, kakak ngagetin" lanjut Nabila yang terkejut dengan kehadiran Rony yang tiba-tiba.
"Kangen Nab" rengek Rony.
"Baru dua jam ya kakak keluar, ini juga cuman dandan doang" ucap Nabila.
"Yah gimana dong aku gak bisa jauh dari kamu bahkan walau hanya sedetik" Rony kembali merengek dengan senyumnya yang manja.
"Idih,,, udah ah.. nyebelin. Udah ayo, mau bantu istrinya jalan gak ne... ribet ni baju, bener-bener besar repot aku jalannya" ucap Nabila.
"Siap" jawab Rony membantu merapikan gaun Nabila dan menggandeng ke ruangan pesta pernikahan mereka.
Nabila digandeng Rony melangkah perlahan masuk ke ruang yang sudah di dekor dengan indah. Hiasan dengan nuansa putih dan biru langit terpampang megah disana. Simbol lambang cinta dan inisial nama mereka juga di pajang begitu indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA
General Fiction"Beri sedikit keberanian untuk perlahan terbang bebas tanpa mendengar prasangka yg menghimpit dada. Melangkah tanpa resah mendengar bisik yg memilukan. Dan atau duduk tenang tanpa gundah akan desakan banyak hal" Sepenggal kisah tentang gadis yang hi...