Manusia hanya berencana tapi Allah yang menentukan. Hari ini Rony harus kembali pasrah menerima takdir untuk bertunangan dengan Mawar.
"Ron, sudah siap?" tanya ibu Rony dari balik pintu. Rony sendiri masih berbaring santai diatas tempat tidurnya dan tak menjawab panggilang ibunya.
"Ron..." Panggil ibunya lagi.
"Iya Bu... Sebentar lagi" teriak Rony.
"Nab... Apa bener-bener harus berakhir seperti ini" gumam Rony memandang potret Nabila di HPNya.
"Nab, aku kangen" Rony kembali membenamkan wajahnya ke kasur. Dia tak ingin melakukan pertunangan ini tapi dia benar-benar tak mampu menolak.
"Ron.. cepetan nak" ibu Rony kembali memanggil. Rony tak punya pilihan selain segera memasang baju yang sudah disiapkan lalu mengikuti kemauan keluarganya.
Acara berlangsung begitu mewah, sebuah acara besar dibuat untuk pertunangan anak-anak pengusaha besar yang ada di Jakarta.
Rony hanya terus mengikuti setiap rangkaian acara tanpa ekspresi bertolak belakang dengan Mawar yang selalu menebar senyum. Mengenakan gaun mewah berwarna Merah dengan bangganya Mawar menggandeng lengan Rony disambut tepuk tangan meriah setelah menyematkan cincin di jari manis Rony. Senyumnya mengembang bahagia, hatinya berbunga-bunga tapi seketika hatinya pilu saat melihat wajah Rony yang tetap datar.
"Rony, senyumlah, inikan pertunangan kita" bisik Mawar. Rony tetap diam, dia menarik tubuhnya pergi mengambil minuman dan menemui para tamu. Mawar kembali harus kuat menerima sikap Rony yang dingin. Dia tetap tersenyum walau Rony pergi meninggalkan dia.
"Selamat ya Ron" ujar salah seorang tamu yang Rony temui. Rony hanya mengangguk dan tersenyum.
"Are you oke?" tanya Alya mendekati Rony.
"I am" jawab Rony malas.
"Ron... Ayolah semangat dikit ini acara mu" ujar Aro merangkul Rony.
"Aku gebukin juga lu disini" jawab Rony. Aro tertawa, dia mencoba mencairkan suasana. Aro tau jika Rony sedang tak baik-baik saja, dia berusaha untuk membuat Rony sadar jika hidup haruslah terus berjalan dan dia harus siap menghadapi semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA
General Fiction"Beri sedikit keberanian untuk perlahan terbang bebas tanpa mendengar prasangka yg menghimpit dada. Melangkah tanpa resah mendengar bisik yg memilukan. Dan atau duduk tenang tanpa gundah akan desakan banyak hal" Sepenggal kisah tentang gadis yang hi...