ASSALAMUALAIKUM JAKARTA

437 42 3
                                    

Perpisahan bukanlah yang Nabila sukai, tapi manusia harus melewati itu, entah perpisahan sesaat dimana ada jalan untuk kembali bertemu atau bahkan perpisahan dimana surga yang dapat mempertemukan. Hari ini Nabila harus pergi jauh dari keluarga dan sahabat. Berat terasa namun tetap harus dia jalani, bagaimanapun ini mimpi yang telah dia susun sejak dulu.

"Jangan lupain kita ya Nab" Nabila memeluk sahabat-sahabatnya di bandara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan lupain kita ya Nab" Nabila memeluk sahabat-sahabatnya di bandara.

"Kok gitu sik ngomongnya. Gak mungkin lah... Aku kan cuman kuliah. Aku bakalan balik lagi, kalian juga harus selalu kirim kabar ya ke aku" jawab Nabila.

Mereka berpisah dengan penuh haru. Nabila mencium tangan umma lekat memeluk umma dengan cukup lama meminta restu dan izin untuk selalu mendapat ridho' Allah.

"Umma do'ain Nabila selalu ya.." ujar Nabila.

"Selalu nak, kakak jaga diri ya. Abi disana cuman 1 Minggu. Setelah itu kakak harus jaga diri sendiri, Abi dan umma hanya bisa mendo'akan kakak selalu dalam lindungan Allah. Jangan lupa juga selalu memberi kabar sama Abi dan umma ya nak. Satu lagi, jaga sholat ya nak" pinta umma. Nabila mengangguk, kepergian Nabila dipenuhi oleh rasa haru, air mata mengalir namun ada kebanggaan dalam hati abi dan umma.

Nabila berangkat bersama abi, cukup lama perjalanannya hingga mereka tiba di bandara Suekarno. Abi mengantarkan Nabila ke kos menemui pemilik kos dan menitipkan putri sulungnya itu. Abi juga membantu Nabila membereskan kosnya, dan menemani Nabila mengenal lingkungan selama satu minggu ini.

"Sayang kamu ke kampus bisa jalan kaki, deket kan. Kalau mau pergi kemana-mana kamu bisa naik ojek ya nak. Abi juga sudah minta tolong kok sama ibu kos untuk mencarikan kamu kendaraan. Nanti biar Abi yang urus sama ibu kos mu. Kamu tinggal pake. Satu lagi kalau butuh apa-apa langsung telfon Abi" ujar Abi saat harus pulang ke Aceh.

"Iya Abi tenang aja. InsyaAllah Nabila bisa jaga diri. Abi gak perlu khawatir" jawab Nabila memeluk Abi. Keduanya berpisah di bandara. Nabila melambaikan tangan mengantar kepulangan Abi. Berat rasanya melihat Abi pergi ke Aceh, tapi Nabila juga sadar umma dan adik-adiknya lebih membutuhkan Abi disana. Sedang Nabila sendiri yakin, dia bisa hidup mandiri di Jakarta ini.

Dengan masih sesak di dada mengantar Abi pulang, Nabila kembali ke kos menggunakan ojek online. Belum sampai di tempat kos mobil yang Nabila tumpangi mendadak berhenti membuat Nabila yang duduk tenang di belakang terjungkal dan kaget.

"Astagfirullah... Kenapa Pak?".

"Maaf mbk. . Di depan ada anak-anak" jawab sopir itu bergegas keluar menghampiri anak-anak yang nyaris tertabrak. Nabila juga bergegas keluar, ternyata seorang anak sudah berlutut menutupi kepalanya ketakutan.

"Ya Allah, adik gak papa?" tanya Nabila langsung menenangkan anak kecil itu. Anak itu mengangkat kepalanya, dia terlihat ketakutan. Sopir dan Nabila segera membawa anak itu duduk di pinggir jalan dan memberikan dia minum.

CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang