MENGHARAP RESTU

426 65 10
                                    

Nabila melangkah perlahan, kakinya seperti sedang diikat hingga tak mampu melangkah masuk. Dia terdiam memandangi pintu masuk rumahnya sendiri. Pintu itu seakan menjelma menjadi pintu neraka untuknya.

"Kak, masuk" panggil umma dari dalam rumah membuat lamunan Nabila buyar.

"Iya umma" perlahan Nabila masuk dengan menundukkan kepalanya. Seakan dejavu, ingatannya kembali pada beberapa tahun silam saat kedua orang tuanya tahu keputusan Nabila untuk kuliah ke luar kota.

"Duduk" pinta Abi yang sudah duduk siap untuk membuka persidangan. Nabila patuh duduk di depan umma dan Abi.

"Kakak pasti sudah paham apa yang ingin Abi dengar dari kakak" ujar Abi. 

"Nabila bingung harus memulai dari mana!" seru Nabila dengan nada pelan.

"Nak, kenapa gak cerita sama umma kalau Rony udah pernah menikah" lanjut Umma.

"Bukan gak mau cerita umma. Nabila takut Abi dan umma akan berfikir jelek soal status kak Rony, karena semua itu ada campur tangan Nabila juga. Nabila yang meminta Kak Rony menikah".

Mendengar jawaban itu Abi dan Umma tersentak. Mereka berdua bingung dengan apa yang Nabila sampaikan.

"Maksudnya gimana kak...tolong jelasin sedetail mungkin biar Abi dan umma juga bisa mengerti" jawab Umma. Wajah Abi masih terlihat kaku menatap Nabila.

"Ingat waktu wisuda, Nabila meminta Abi untuk mencari tiket pulang lebih lama yang rencanannya Abi akan pulang di hari itu juga. Saat itu Nabila berencana mengenalkan Abi pada kak Rony".

"Terus kenapa Rony gak datang. Rony memilih perempuan lain?" tanya Abi dengan nada tinggi.

"Gak Bi, awalnya Nabila juga mikirnya gitu. Tapi ternyata lebih buruk dari itu. Aku dan kak Rony sudah dekat sejak lama, kak Rony adalah laki-laki yang sangat baik. Dia selalu menjaga Nabila dan memastikan Nabila tetap baik-baik aja selama Nabila jauh dari Abi dan umma. Bodohnya Nabila hanya fokus sama hidup Nabila tanpa tau kondisi kak Rony. Kak Rony mengidap leukimia sudah sejak lama tapi Nabila benar-benar gak tau. Saat wisuda ternyata kak Rony harus melawan maut, satu-satunya yang bisa menyelamatkan kak Rony adalah Mawar istri kak Rony. Dia begitu menyayangi kak Rony, namun karena kak Rony memiliki hubungan dengan Nabila kak Rony menolak donor sumsum tulang dari Mawar. Saat Nabila tau jika Mawar satu-satunya harapan, Nabila tak bisa tetap egois mempertahankan hubungan Nabila dan kak Rony. Akhirnya Nabila memutuskan untuk membiarkan Mawar dan Kak Rony bersatu dengan cara Nabila pergi ke Bandung untuk menghindari kak Rony. Tapi memang takdir gak ada yang tau, Nabila dan kak Rony bertemu lagi di Bandung, Mawar yang saat itu statusnya sudah menjadi tunangan kak Rony menyusul kak Rony ke Bandung hingga mengalami kecelakaan. Saat itu Nabila meminta kak Rony menikahi Mawar yang sudah terluka parah, sehari setelah pernikahan mereka Mawar meninggal".

Dengan dada sesak Nabila kembali bercerita kisah yang begitu memilukan untuknya. Berat untuk menceritakan sesuatu yang dia coba  kubur dalam-dalam, tapi ini juga satu-satunya cara untuk Abi dan umma mengetahui kenyataan tentang hidup Nabila. Mendengar itu hati umma dan Abi terluka, kisah menyakitkan itu ternyata terjadi pada putrinya.

"Hem... Kenapa kamu gak pernah cerita sama Abi dan umma?" tanya Umma. Nabila hanya menggelengkan kepala tak tau harus menjawab apa. 

"Bi, maafin Nabila, tapi Nabila dan kak Rony berharap Abi dan umma merestui kami".

Abi berdiri, entah apa yang Abi pikirkan tanpa respon apapun abi meninggalkan Nabila.

"Abi mu butuh waktu, umma juga. Sekarang kamu istirahat aja dulu ya, umma bakalan coba bicara sama Abi" ujar umma yang selalu menjadi penenang untuk Nabila. Nabila mengangguk patuh.

CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang