"Kreekkkk...." suara pintu terbuka, sebuah kamar bernuansa putih sengaja Rony sewa untuk acara spesial dia dan Nabila. Pertunangan terpaksa dilakukan di Jakarta dengan memboyong keluarga besar Nabila karena Nabila tidak memungkinkan untuk kembali ke aceh. Tanggung jawabnya sebagai dokter hanya memiliki izin sehari untuk meninggalkan tugas di rumah sakit. Rony dan Nabila juga sempat bingung sampai keputusan untuk menggunakan hotel milik keluarga Rony sebagai tempat tinggal sementara keluarga Nabila pun diambil. Acara juga dibuat sederhana dalam perspektif Rony namun tidak untuk Nabila yang masih saja sakit kepala memikirkan acara yang bukan main mewah menurutnya.
"Sudah siap?" tanya abi menghampiri Nabila yang duduk di kasur ditemani umma.
"Sudah bi" jawab Nabila. Abi duduk disamping Nabila, kini abi dan umma memeluk Nabila hangat, mereka diam menikmatai kebersamaan yang mungkin akan sulit mereka lakukan kedepannya nanti setelah Nabila menjadi istri Rony.
"Anak umma dan abi sudah besar ya bi" ucap umma.
"Iya, anak abi tumbuh jadi wanita hebat, cantik, dan pintar".
"Itu semua karena abi dan umma yang selalu menjaga Nabila dengan baik, selalu menyertai langkah Nabila dengan do'a".
"Sayang, sebentar lagi kamu akan menjadi istri dari lelaki yang kamu pilih, abi dan umma ridho dan merestui kalian, tapi abi mohon sama kamu. Kakak tidak hidup sendiri jadi kapanpun dan apapun yang terjadi abi dan umma akan selalu mendengarkan keluh kesah kakak, jangan sungkan untuk bercerita sama abi dan umma selama itu pantas dan wajar untuk kakak ceritakan" ucap Abi.
Nabila mengangguk dan mencium satu persatu tangan juga pipi orang tuanya.
"Bi,, umma makasih ya sudah menyayangi Nabila, terimakasih juga sudah selalu mendukung dan meridhoi Nabila dengan apapun yang Nabila pilih dan lakukan".
"Iya sayang ... Bahagia selalu ya" ketiganya saling berpelukan erat dan terus menyampaikan kasih sayang satu sama lain.
"Ayo... Kita turun. Acara sudah mau dimulai" ajak umma.
Nabila mengangguk, Abi dan umma menggandeng Nabila. Pelan namun pasti Abi dan umma mengantar Nabila ke tempat acara untuk mereka pertemukan dengan calon suaminya.
Di tempat acara Rony sudah menanti dengan senyum terbaik yang dia punya. Matanya yang teduh menatap Nabila melangkah datang penuh rasa kagum.
"MasyaAllah...kamu cantik sekali Nab" gumam Rony dalam hati.
Nabila membalas tatapan Rony, dia mengembangkan senyum nya memberi isyarat betapa bahagia dia saat ini. Hati keduanya bergemuruh senang, gugup, dan juga tegang tapi apapun itu tak ada yang bisa mereka utarakan untuk menyampaikan betapa bahagianya mereka berdua.
Nabila dan Rony duduk berhadapan, pihak keluarga pun juga demikian. Seorang pembawa acara membuka acara dengan sangat hikmat.
"Acara selanjutnya adalah acara yang kita semua nantikan dimana dua manusia akan terikat dalam suatu hubungan, saya persilahkan untuk pihak laki-laki untuk menyampaikan niat dan dilanjutkan dari pihak perempuan untuk membalas. Waktu dipersilahkan" ucap pembawa acara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA
General Fiction"Beri sedikit keberanian untuk perlahan terbang bebas tanpa mendengar prasangka yg menghimpit dada. Melangkah tanpa resah mendengar bisik yg memilukan. Dan atau duduk tenang tanpa gundah akan desakan banyak hal" Sepenggal kisah tentang gadis yang hi...