PERTEMUAN PERTAMA

502 55 3
                                    

Jam weker di kamar Nabila berbunyi sudah berkali-kali, tapi dia masih enggan membuka matanya. Hari ini dia tak bisa sholat membuatnya jadi malas untuk bergerak dan melakukan aktifitas. Benar kata orang jika alarm terbaik untuk seorang anak adalah ibunya, jam weker ini tak nyaman terdengar ditelinga Nabila, membuatnya tak semangat utuk terjaga. Belum juga setahun dia sudah merindu suara umma yang dengan sabar membangunkan dia saat pagi menjelang. Dengan nalas dia mematikan jam weker itu dan melihat angka yang tertera disana, matanya terbelalak saat angka pada jam menunjukkan pukul 06.15. Dia langsung bergegas bersiap-siap. 

"Astaufirullah, kenapa aku jadi males banget ya" seru nya masuk ke kamar mandi dan segera membersihkan diri. 

Hari ini adalah hari pertama dia ke kampus, dia harus melaksanakan ospek selama satu minggu kedepan. Jadwal pagi ini adalah pukul 07.00, jadi Nabila benar-benar mempercepat mandi dan dandannya. Dia benar-benar bergegass menuju kampus barunya, sudah terlihat banyak sekali mahasiswa baru yang berlarian untuk bergabung di lapangan. Beberapa kakak tingkat sudah berteiak meminta semua mahasiswa baru berkumpul. Awalnya berjalan normal, semua mahasiswa berkumpul mendengarkan penjelasan dari panitia dan sambutan.

"Hei... Kenalin aku Anggis" bisik seseorang pada Nabila. Nabila menoleh dan ternyata seorang gadis cantik menyapanya.

"Hai... Aku Nabila" jawab Nabila. Suara mereka cukup keras sehingga mereka ditegur oleh salah satu panitia. Mereka berdua tertunduk malu. Setelah acara selesai mereka diberi waktu istirahat. Anggis dan Nabila yang baru kenal satu dan yang lain menjadi lebih akrab, mereka menuju kantin untuk sekedar berbincang.

"Jurusan apa?" tanya Anggis.

"FK, kamu?" Jawab Nabila.

"Sama aku juga. Tunggu deh, kamu Nabila Taqiyyah?" mendengar itu Nabila cukup kaget. Bagaimana orang yang baru dia kenal mengetahui namanya.

"Iya .. kok tau?".

"Nama mu ada di paling atas daftar mahasiswa FK, aku penasaran banget nih sama mahasiswa teratas kampus ini, setau ku daftar nama teratas adalah mahasiswa berprestasi dengan biaya perkuliahan 0 rupiah" Anggis mendekatkan wajahnya pada wajah Nabila yang mulai merasa tak nyaman.

"Hem... Gak 0 rupiah juga kali, memang beasiswa. Tapi kan aku ada biaya hidup".

"Iya tetep aja, kamu juga dapat uang pembinaan kan tiap semesternya. Gila Sik beasiswanya keren dan kamu hebat loh bisa dapet beasiswa itu di jurusan FK. Itu beasiswa tersulit loh".

"Masya Allah... Alhamdulillah ya. Mudah-mudahan aku bisa menjalankan amanah ini dengan baik".

"Wee...keren sih kamu. Aaminn..".

"Kamu orang sini?" tanya Nabila.

"Iya, aku orang sini. Kampus ini kampus impian ku, Alhamdulillah aku bisa masuk sini" Anggis tiba-tiba mematung. Dia memandang seseorang yang datang. Matanya berbinar melihat beberapa gerombolan kakak tingkat yang sedang berjalan dengan gayanya masing-masing. Anggis kembali terkejut saat seorang dari mereka menyapa Nabila dengan hangat.

"Hai Bil, lagi istirahat ya... Sukses ya ospek hari ini semangat" Alya menyapa Nabila dan kembali bergabung dengan beberapa kakak tingkat yang lain. Disana terlihat 3 orang perempuan cantik dan 4 laki-laki.

"Kak Alya. Makasih kak" jawab Nabila melambaikan tangan

"Nabila kamu kenal Alya?" tanya Anggis penasaran.

"Hem..baru kenal sih. Kenapa memang?".

"Serius kamu gak tau siapa dia?".

"Siapa memangnya?" Nabila bertanya polos sambil mengunyah makanannya. Dia hanya bertemu Alya satu kali dan itupun tanpa sengaja.

CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang