TAK BISA MENJAUH

508 62 4
                                    

Ruangan menjadi sangat sepi saat lelaki itu keluar dari kamar Nabila. Dia yang memalingkan wajah merasa menyesal sudah bersikap ketus pada Rony. Kini dia sendiri meratapi rasa sesalnya.

"Sesulit ini ternyata kak jika kita tetap sering ketemu. Seharusnya kita tak perlu ketemu" gumam Nabila.

Dia mengambil HP dan menelfon Abi untuk memberi kabar jika kepulangannya ke Aceh dia batalkan.

"Assalamualaikum Bi...".

"Waalaikumsalam Nak, kenapa kak?".

"Bi.. maaf ya, Nabila gak bisa pulang besok, Nabila sedikit gak enak badan. Nabila tunda gak papa ya. Nabila pulang bulan depan, soalnya 2 Minggu lagi Nabila juga ada tes" ujar Nabila.

"Astagfirullah kakak sakit apa?" suara Umma terdengar berteriak.

"Sama Abi di speaker ya?" tanya Nabila.

"Iya...umma mu kangen katanya".

"Maaf ya umma... Nabila gak papa kok cuman demam. Tapi Nabila gak kuat kalau harus jalan jauh besok, gak papa ya umma".

"Vidio call ya" pinta Umma.

"Umma gak usah khawatir... Nabila cuman sakit biasa, Nabila cuman perlu istirahat aja. Nanti deh... Nabila vidio call, sekarang Nabila istirahat dulu gak papa ya umma".

"Tapi beneran gak papa kan kak?" lanjut Abi.

"Iya Bi...beneran. Umma dan Abi tenang aja ya. Nabila sayang sama Abi dan umma".

"Iya...Abi dan umma juga sayang sama kamu, ya udah istirahat ya nak. Kabarin kalau ada apa-apa" seru Umma.

"Iya umma Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam".

Nabila menutup telfonnya dan mencoba untuk memejamkan mata, namun entah mengapa hatinya resah seperti ada yang mengganggu fikirannya. Di depan ruangan Rony masih menunggu dengan sabar sampai Arya datang dengan langkah yang tergesa-gesa.

"Nabila di dalam?" tanya Arya pada Rony.

"Ngapain ke sini?" tanya Rony melirik tajam.

"Kangen aku sama Nabila, tadi ketemu Alya katanya Nabila dirawat di sini".

"Ettt... Jangan macem-macem ya... Inget Mbk Syarla, udah hampir nikah Lo" Rony menghalangi Arya masuk ruangan.

"Lah... Sebelum janur kuning melengkung apapun bisa terjadi. Emangnya kamu dah jadi suami orang" ledek Arya menggeser tubuh Rony agar tak menghalangi dia masuk.

"Eh.. tapi ngapain kamu di sini?".

"Nabila nyuruh aku keluar".

"Ha..ha.. sabar ya" Arya masuk sambil menunjukkan senyum kemenangannya.

"Assalamualaikum Nab" sapa Arya yang masuk ke ruangan Nabila.

"Waalaikumsalam, kak Arya" jawab Nabila.

"Gila sih.. aku kangen ma kamu. Terus kenapa dokter ini malah sakit tipes dan demam segala?" ledek Arya.

"He... Aku juga kangen sama kakak. Yah.. dokter kan juga manusia kak".

"Aman kan Bil?" tanya Arya duduk di dekat Nabila.

"Soal apa nih?" Nabila mencoba memperjelas alur percakapan mereka.

"Yang di luar".

"Mang di luar ada apa?" tanya Nabila yang tak tau jika Rony menunggu di depan ruangan.

"Rony lah... Kamu gak tau?".

"Ha... Serius... Aku sudah suruh dia pulang loh kak".

"Ha..ha.. ya gak mungkin lah adik ku itu pulang lihat cewek yang dia cintai ada di sini".

CINTA PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang