Seminggu sudah terlewati, malam ini adalah acara malam penutupan ospek. Malam keakraban begitu mahasiswa sana menyebutnya. Mahasiswa baru diberi kesempatan untuk berpakaian bebas, acara dikemas santai dan begitu menyenangkan. Walau demikian senior sudah menyiapkan hal-hal yang mungkin sedikit menguji mental mahasiswa baru. Beberapa mahasiswa baru dipanggil kedepan tanpa ada breafing. Mahasiswa-mahasiswa yang terpanggil cukup tegang, karena memang suasana dibuat dengan sedikit bentakan. Hampir 20 mahasiswa baru yang maju termasuk nama Nabila disana.
Nabila maju dengan gugup sambil membatin.
"Drama apa lagi ini ya Allah, perasaan mulai kemaren aku gak buat salah apa-apa".
Semua orang terdiam, termasuk Rony yang sedang memperhatikan dari jauh. Suasana menjadi hening hingga seorang memarahi 20 mahasiswa itu, menuduh salah satu dari mereka sudah mencemarkan nama baik kampus dengan tuduhan masuk kampus jalur orang dalam. Nabila semakin bingung dan gugup.
"Heh, kamu.. kerudung coklat" bentak seorang senior pada Nabila.
"Ha..maaf saya kak?" tanya Nabila.
"Iya, siapa nama kamu, dan umur berapa? Jurusan apa?".
"Saya Nabila kak, umur saya mau 17 tahun, jurusan FK" jawab Nabila polos.
"We... Ini ne yang patut dicurigai. Jurusan FK umur masih 16. Wah... Siapa orang dalem yang kamu andalkan" wajah senior itu semakin nyolot. Nabila mencoba tenang, dia mungkin masih anak-anak. Tapi drama kayak gini sering dia temui di acara-acara ospek sekolah. Bedanya ini sekala besar, jujur Nabila juga sedikit gugup.
"Gak pernah denger akselerasi kak?" tanya Nabila sedikit melawan.
"Wah... Berani ne cewek..." senior mulai kesal. Dalam situasi seperti ini para junior biasanya lebih memilih cari aman dengan diam dan patuh. Tapi Nabila sungguh malas dengan drama klasik seperti ini. Ditepis jauh-jauh rasa takutnya dan mulai membuat acara semakin menegangkan.
"Kalau orang nanyak itu jawab, jangan balik nanyak" lanjut senior yang lain.
"Hem saya kenal sama orang yang kayak gitu kak, jadi saya belajar dari orang itu. Lagi pula pertanyaan kakak aneh, kampus ini saya kira tidak seburuk itu menerima mahasiswa dengan cara yang buruk. Kalau itu benar terjadi saya yakin, predikat kampus terbaik pasti ditangguhkan, atau memang predikat kampus ini perlu dipertanyakan" jawab Nabila yang semakin lantang. Sedang di belakang seorang merasa sudah di singgung dengan jawaban Nabila.
"Buset ne cewek, benar-benar ya. Belajar kok hal buruk" gumam Rony. Rony merasa orang yang Nabila sebut adalah dia. Rony melipat tangganya dan menikmati drama ini.
"Hem... Jadi kamu meragukan kampus kita?" lanjut senior itu semakin membentak Nabila. Nabila sedikit terkejut, Rony juga mulai tak nyaman melihatnya. Dia melangkah sedikit-demi sedikit ke depan.
"Saya gak salah dong kak, kakak mempertanyakan integritas saya bisa masuk kampus ini dengan umur saya yang masih terbilang muda. Jadi saya juga harus mempertanyakan integritas kampus ini, apa mungkin kampus ini menerima mahasiswa yang tak layak? Kalau kampus ini benar-benar kampus terbaik, maka keberadaan saya di sini bukan hal yang perlu dipertanyakan" Nabila kembali menjawab dan didukung oleh mahasiswa baru yang lain. Kali ini para senior dibuat kagum dengan jawaban Nabila, drama yang mereka buat ternyata tak semulus yang mereka pikirkan. Nabila terlalu cerdas untuk diajak bersekenario. Anton ketua PRESMA memutuskan untuk tidak melanjutkan drama dan memberikan tepuk tangan keras disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA PERTAMA
General Fiction"Beri sedikit keberanian untuk perlahan terbang bebas tanpa mendengar prasangka yg menghimpit dada. Melangkah tanpa resah mendengar bisik yg memilukan. Dan atau duduk tenang tanpa gundah akan desakan banyak hal" Sepenggal kisah tentang gadis yang hi...