"siapa marry? coba buka pintunya." seru cilla karna tadi bel terus saja bunyi.
"non, maaf banget nih marry lagi goreng ayam takut gosong gabisa ditinggal." pekik marry dari dapur.
Arcilla berdecak kesal ia lagi enak enaknya nonton sambil ngemil malah ada tamu sialan yang mengganggunya.
"Pak ajay, tolong bukain!" teriak cilla.
"gaada lagi marry suruh non!" sahut marry dari belakang.
"ish, bik iko ada?" tanya cilla.
"Lagu setrika baju non!" ucap marry.
Cilla berjalan membuka kan pintunya dengan hotpants juga tanktop outfit kesukaan nya jika dirumah "iya ada apa?" tanya cilla tanpa melihat siapa dia.
"HAH SAYANG??!!!" teriak cilla langsung melompat ke gendongan jarrel memeluk erat tubuh jarrel.
"rindu istri kecil aku." bisik jarrel memeluk erat tubuh kecil cilla menggoyangkan kesana kemari.
"katanya lima bulan? kan baru tiga bulan sayang?" tanya cilla merenggangkan pelukan dilehernya untuk melihat wajah jarrel.
"iya ternyata tiga bulan, bukan lima bulan." ucap jarrel mengecup bibir pink cilla.
"kenapa pake ini, buka pintu?" tanya jarrel mengelus paha mulus cilla yang sangat terekspose.
"baru kali ini, biasanya marry yang buka pintu tapi dia lagi masak sekarang." ucap cilla menyunggingkan senyumannya menatap wajah jarrel.
"gitu?"
"iya gitu ih, jangan liat aku terus!" elak cilla karna mata jarrel terus menelisik wajahnya.
"aku kangen." ucap jarrel membawa cilla memasuki kamar dengan cilla masih digendongannya.
jarrel mengecup bibir cilla menatap mata itu dengan lekat, lama kelamaan kecupan menjadi lumatan, jarrel menahan kepala arcilla agar tetap membalas ciumannya.
Cilla membalas ciuman jarrel memeluk kepala jarrel erat juga memperdalam ciumannya, jarrel menghisap lidah cilla sedikit menggigit kecil bibir pink nya sehingga meninggalkan luka.
nafas arcilla terengah engah sebab ciuman jarrel sangat menggebu gebu, tangan kasar jarrel mengelus kulit halus cilla sehingg menimbulkan sensasi geli.
"emphhh." desah cilla menepuk nepuk dada jarrel agar menghentikan ciumannya.
Jarrel terkekeh melepaskan ciumannya mengelus bibir pink sedikit luka itu yang sudah menjadi candunya "kenapa?" tanya jarrel.
"aku kehabisan nafas ih!" Pekik cilla memeluk leher jarrel erat.
jarrel hanya menunjukan cengirannya dengan tangan yang terus menerus mengelus paha dalam cilla.
Jarrel membaringkan tubuh cilla ia menindihnya jarrel mengecup leher jenjang cilla tangan jarrel tak tinggal diam membuka baju cilla juga bh nya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Fiksi Remaja"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...