"sayang." lirih jarrel menatap cilla dengan permohonan hidung memerah dan mata merah.
Cilla menepis tubuh jarrel pelan "Jangan gini ah." bantah cilla ketus.
Jarrel merenung dan menopang kepalanya disetir mobil terdiam beberapa saat.
Arcilla memandang jarrel sengit padahal dalam hati ia teriris melihatnya, baru kali ini jarrel menangis dihadapannya.
Padahal ditangkap oleh polisi aja jarrel tak menangis cuma karna cilla uring uringan dan memarahinya jarrel menangis.
Kedua nya sama sama diam "Makanya punya istri tuh ajak main keluar sering sering, effort dong sama istrinya." ucap cilla menatap jarrel yang masih menelungkupkan kepalanya.
"Ga bersyukur banget banyak yang mau sama gue, banyak yang mau effort sama gue, ini malah disia siain." Sindir cilla.
"Iya minta maaf." ujar jarrel menatap cilla bak anak kucing.
"Gamau, cepet jalanin mobil nya kamu kan mau kerja." suruh cilla memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Jarrel menjalankan lagi mobilnya menuju rumah karna ia dan cilla belum mengganti pakaiannya.
Sesampainya dirumah cilla langsung bergegas pergi kekamar, jarrel terus membuntuti nya.
"Bisa diem gak sih?!" tanya cilla kesal.
"Orang aku juga mau ganti baju." balas jarrel dan cilla melanjutkan lagi jalannya.
Sesampainya dikamar cilla langsung masuk ke walk in closed jarrel buru buru ikut masuk ke walk in closed.
"Ck! Diem dulu." seru cilla mendorong tubuh jarrel keluar.
"Aku juga mau ganti baju." kekeh jarrel menatap tubuhnya agar tak bergerak karna cilla dorong.
"Ya nanti abis aku!" sentak cilla memukul punggung lebar jarrel.
"Aduh, aduh sakit." ringis jarrel padahal dirinya sama sekali tak merasakan apapun
"JARREL!!" teriak cilla mendorong kesal tubuh jarrel dan memandang jarrel sengit juga nafas yang menggebu gebu.
"apa sayang." ujar jarrel dengan wajah meledek cilla, persis seperti dulu masa sma.
Tiba tiba mata cilla berkaca dan akhirnya tangisannya pecah cilla memukul jarrel membabi buta.
"GUR KESEL SAMA LO!!!" teriak cilla dengan isakannya.
Jarrel hanya diam menerima pukulan dan tangisan cilla.
"Lo udah bikin gue sedih! Kesel! Marah! Gue benci!" pekik cilla air mata terus menerus mengalir membasahi pipinya.
"Lo jelek! Lebih jelek dari apapun, gue sebel sama lo!" Maki cilla memukul dada bidang jarrel menggebu gebu.
Melampiaskan semua amarahnya yang tadi ia pendam selingkuh itu penyakit, gabisa disembuhin menurut-nya.
Jarrel langsung merengkuh tubuh cilla kali ini cilla tak menolaknya, cilla bersandar didada bidangnya.
Sehingga air matanya ikut membasahi dada jarrel, isakannya terus terdengar pilu ditelinga jarrel.
"Kamu punya cewek lain?" tanya cilla lirih.
Jarrel kaget mendengar ucapan cilla yang tiba tiba "Hah? Aku udah bilang sama kamu, cewek cewek aku dulu udah aku putusin, aku udah ganti nomor handphone sama hapus akun sosmed ku sayang." jelas jarrel menangkup wajah cilla yang basah oleh ari mata.
"Kamu bohong!" seru cilla bibirnya refleks maju dan air matanya mengalir terus menerus.
"Aku serius sayang, aku udah tunjukin ke kamu beberapa kali."

KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Novela Juvenil"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...