Jarrel sekarang berada ditepi kolam sembari menggendong anaknya setelah tadi mengantar jayden ke sekolah.
Sekarang ia menghabiskan waktu dengan kedua buah hatinya "Gak nyangka banget punya anak 2 begini gue." gumam jarrel mengelus punggung kedua anaknya.
Waktu berjemur ditepi kolam jam 10 pagi adalah waktu yang pas, ia mengurus anak istrinya menyiapkan kopi.
"Nanti kalo udah gedean dikit ikut lomba balap motor ya dek." ujar jarrel.
Cita cita nya dulu kalo ia mempunyai anak akan ia suruh berlomba balapan agar seperti nya, mau cewek mau cowok harus ikut!
Jarrel melamun seandainya masih ada mami pasti mami dan papi akan senang sekali melihat cucunya.
Apalagi ini cuuc pertama pasti akan dijaga sekali olehnya, ia sedih sekali benar benar sedih.
Tapi ia melihat jayden anak itu tak pernah memperlihatkan kesedihannya didepan nya.
Karna katanya "El jangan sedih kan nanti disurga ketemu lagi." ucap jayden kala itu.
Setiap malam ia sengaja bangun memandang langit langit yang dipenuhi bintang ia bercerita tentang kehidupan sehari-hari nya.
Seolah bintang itu adalah kedua orang tua nya.
"Sayang, cepetan lio nangis." teriak jarrel kala lio menangis kencang.
Arcilla menghampirinya dengan kopi ditangannya untuk ia hidangkan pada sang suami tercinta.
"Kenapa sih sayang?" tanya arcilla mengambil lio dari gendongn jarrel.
"Mau nenen dia." ujar jarrel membalikan tubuh eya yang sedari tadi diam dan tidur.
"Tidur terus kamu hm? Mau kayak daddy?" tanya jarrel mengecup pipi eya.
"Semua nya aja mirip kamu, dari muka nya aja kamu banget, gaada aku nya." ucap arcilla kesal.
Jarrel tersenyum bangga "Ya itukan anak aku." ujar jarrel.
"Yakan buat berdua, harus mirip aku dong salah satu!" kesal arcilla mengenyot orange jusnya.
"Katanya kalo mirip aku banget, ibu nya benci suami banget." ujar jarrel menatap arcilla.
"Ya emang! Orang aku benci banget sama kamu!" seru arcilla mendelikan mata.
"Kamu mah enak disini sama cewek lain, sedangkan aku dibali muntah muntah!" ucap arcilla kesal mengungkit masa lalu.
"Sayang ih! Jangan bahas itu!" bantah jarrel.
"Kenapa?" tanya arcilla sedikit terkekeh
"Ya kayak aku jahat banget gitu." ucap jarrel.
"Ya emang jahat!" ujar arcilla duduk disebelah jarrel sembari menyusui lio.
"Sayang mommy mu ngeselin." ujar jarrel pada eya.
"Ih! Kamu yang ngeselin." ucap arcilla menepuk nepuk pantat lio.
Jarrel menarik tengkuk arcilla dan menciumnya ganas, arcilla memukul dada jarrel Kuat untuk melepaskannya.
"El!!" pekik arcilla.
"Aku engap!" ujar arcilla.
"Makanya jangan ngomong terus." ujar jarrel.
Tiba tiba maid menghampirinya "Ada tamun non." ujar maid.
"Siapa?" tanya cilla heran.
"Temen non, non cessa sama non syera." Ujar maidnya.
Arcilla memekik senang "Suruh kesini." ujar arcilla diangguki maid nya yang melengos pergi.
"Aku kangen banget sama mereka sayang." Ujar arcilla menatap jarrel sedih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Novela Juvenil"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...