Jarrel ketiduran disofa ruang keluarga bersma jayden dipelukannya, anak ini tak bisa lepas darinya
Noah sedari tadi disamping jarrel menunggu tuannya terbangun, ia ingin memberi tahu jika pesawat yang ditumpangi oleh sofia dan jo.
Mengalami kecelakaan dan mendarat didasar lautan, pesawatnya hilang kendali.
Javier berjalan dengan rusuh bersama sang istri Ruby, javier langsung memeluk jarrel erat.
Jarrel terbangun seketika kala ada yang memeluknya, javier menangis menumpahkan air matanya dipundak jarrel.
"Kenapa kak?" tanya jarrel menepuk nepuk jayden agar tak terbangun.
"Mami sama papi, el." lirih javier.
"Yang bener kalo ngomong, kenapa nangis?" tanya jarrel emosi.
"Pesawat yang ditumpangi tuan jo dan nyonya sofia hilang kendali dan jatuh dilaut." ucap noah
Jarrel berdecak sembari memeluk jayden "Kalo ngomong yang bener jangan sembarangan! Mau gue tonjok hah?!" ucap jarrel dengan wajah memerah nya.
"Beneran el." ujar ruby.
Jarrel mengepalkan tangannya membalas pelukan javier "Kenapa harus gini kak?" tanya jarrel.
Jarrel meneteskan air mata, lagi lagi masalah terus bermunculan pada dirinya bagaimana ia tanpa kedua orang tuanya?
Kedua nya sama sama menangis, javier mengecup pucuk kepala jayden yang tertidur.
Ruby mengelus rambut javier, javier langsung memeluk ruby erat tangisannya semakin kencang, "Kenapa harus keluarga gue?!" ujar javier sesegukan.
Jarrel menangis sembari memeluk jayden "Sekarang, mami papi dimana?" tanya jarrel.
"Belum ditemukan tuan, lagi dicari tim sar." ujar noah.
Jarrel menggendong jayden ke kamar nya , menidurkan jayden dikasur nya, "Kenapa tuhan?!" teriak jarrel menjambak rambutnya sendiri.
Jarrel meninju dinding kamar berkali kali "Kenapa harus keluarga gue?!" gumam jarrel.
"Kenapa harus mami papi?" tanya jarrel menangis histeris.
"Mami papi masih dibutuhin jayden, dia masih kecil." gumam jarrel.
"Kenapa gak gue aja? El gaada yang nungguin pulang, el gak guna disini juga tuhan!" teriak jarrel matanya merah air matanya terus mengalir.
Jarrel meninju kaca yang ada dikamarnya, darah segar mengalir dari tangan jarrel.
Pecahan beling berserakan "Ambil el aja! Jangan mami sama papi!" teriak jarrel mendudukan diri dikasur.
Jayden terbangun karna suara ribut dan teriakan dari jarrel "Kenapa el?" tanya jayden berjalan mendekat pada jarrel.
Jarrel menoleh air matanya masih mengalir, jarrel memeluk jayden erat mengecup pipi mulus anak itu.
"Gak papa sayang." ujar jarrel semakin menangis.
Jayden ikut menangis histeris "El jangan nangis!" teriak jayden mengelap air mata jarrel.
Jarrel menggigit bibirnya kuat lalu mengangguk "Enggak, el gak nangis." ujar jarrel menyunggingkan senyumannya.
"Mami belum pulang juga, el?" tanya jayden mengelap air matanya.
Jarrel menyenderkan kepala nya pada kepala kecil jayden "Ada kakak dibawah mau kesana?" tanya jarrel langsung diangguki jayden.
Jarrel menggendong jayden kebawah, ternyata dibawah sudah ada samuel dan grace.
"Dad." ujar jarrel menyunggingkan senyumannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/363506829-288-k957103.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Fiksi Remaja"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...