42

30K 521 4
                                    

"gamau kuliah." rengek cilla memeluk leher jarrel, jarrel yang sudah rapi dengan setelan jas nya siap berangkat kantor.

"Ayo sayang matthew udah gaada, gaakan ketemu lagi." ujar jarrel mengusap air mata cilla yang turun.

"Tetep aja dia tiba tiba muncul lagi gimana?" tanya cilla dengan puppy eyesnya.

"Gaakan percaya sama aku, jangan nangis ah." ujar jarrel mengusap idung cilla yang memerah.

"Dia jahat el, anak buah dia sayat kamu pake celurit." ucap cilla tangisannya kembali kencang dan air mata semakin deras mengalir dipipi.

"Iya gapapa, aku nya gapapa kok, gak sakit." ucap jarrel mencium kedua mata cilla dengan lembut.

"Udah ya jangan nangis lagi, nanti biar dikasih karma sama tuhan." ujar jarrel menenangkan cilla mengangguk setuju.

"Udah ya nangis nya? Cengeng gini mana cilla yang galak?."

"Mana cilla tukang marah marah hm?" tanya jarrel tersenyum mengusap rambut cilla yang lepek akibat keringat karna nangis nya terlalu lama.

"Jangan cengeng ah, kamu kuat aku tau, cilla nya el gak cengeng." ujar jarrel menoel hidung mancung cilla.

"Ini siapa?" tanya jarrel menunjuk tubuh kecil cilla.

"Cilla nya el." jawab cilla mengusap air matanya dan berusaha untuk menghentikan tangisnya.

"Good girls." ujar jarrel mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang.

"Pusing." lirih cilla menyandarkan kepalanya didada bidang jarrel.

"Iya makanya berhenti nangis, kamu lama banget nangis nya jadi pusing." tutur jarrel sedikit memijat kepala cilla.

"Gamau kuliah lagi." bujuk arcilla ia benar benar sudah tak ingin kuliah lagi, dan tak mau keluar rumah kalo tak bersama jarrel.

Ia benar benar takut keluar dan takut tina tiba muncul matthew seperti sebelumnya, itu benar benar bikin trauma nya bertambah.

Matthew sudah banyak membuat cilla takut, takut dekat dengan cowo, takut keluar rumah.

Dan untungnya saja daddy dan mommy benar benar tepat memilihkan suami untuknya.

Jarrel sosok suami yang bener bener membuat nya seperti ratu tak membuatnya merasa terkekang dan selalu menuruti permintaannya.

Arcilla benar benar sudah dibuat jatuh dengan jarrel, meskipun awalnya cilla menolak perjodohan ini.

Tapi tuhan mungkin lebih tau dan skenario tuhan memang seindah ini.

"Ya? aku kerja dulu." Bujuk jarrel mengecup bibir cilla.

"Gamau, jangan pergi aku gaada temen sayang." rengek cilla menggerakan tangan jarrel.

"Cie manggil sayang, gimana gimana?" tanya jarrel mencolek dagu cilla

"Ck! EL." panggil cilla.

"Bilang sayang dulu." ujar jarrel usil sangat suka menggoda cilla.

"Sayang." rengek cilla.

"Kenapa sih harus kerja? kan udah kaya." ujar cilla memajukan bibirnya.

>>>

"Morning." sapa jarrel melewati para karyawan yang lagi mengerjakan pekerjaannya

"Morning pak, tumben telat pak?" tanya delon sopan.

"Ada masalah kecil." balas jarrel sedikit menyunggingkan senyum tipisnya.

"Morning pak." sapa angeline kala jarrel melewati meja kerja nya dan hendak masuk ke ruangan jarrel.

Ramírez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang