"Aku minta maaf lagi, kamu jadi luka luka gini gara gara aku." ujar cilla mengoleskan alkohol pada punggung jarrel yang terdapat luka goresan celurit.
"Mantan kamu sialan banget." maki jarrel.
"Emang." jawab cilla.
"Udah tau brengsek ngapain dipacarin." ucap jarrel nyolot.
"El!"
"Ganjen banget so cantik, mau mau an sama makhluk iblis kayak dia." maki jarrel habis habisan, jarrel tak habis fikir kenapa cilla sampai mau sama matthew.
"Iya tau aku bodoh!" ucap cilla memajukan bibirnya dan menekan luka jarrel.
"ANJING!" teriak jarrel karna lukanya cilla tekan dengan kuat.
"HEH, CONGORNYA!" teriak cilla tak halah keras.
"Sakit, sayang!" kesal jarrel sedikit menengok arah cilla.
"Mantan kamu gaada yang bener, kayak anjing semua." maki jarrel lagi.
"Itu yang kamu tau aja, ada yang baik." ucap cilla sedikit memuji mantannya yang tak diketahui jarrel.
Jarrel sedikit menjauh dan merenggut kesal "Mantan lo banyak banget, kesel gua." geram jarrel memandang cilla sinis.
Cilla melotot "Gue cantik makanya laku." ujar cilla dengan petantang petenteng.
"Laku laku, berape lu sini gue hargain." balas jarrel tak kalah songong.
Arcilla melempar bantal pada jarrel "Mulut lo ya dijaga!" sentak cilla membuat jarrel tertawa puas sudah memancing emosi cilla.
"Ape? Nih mulut ngehasilin duit, mo ape lu." ujar jarrel dengan dagu terangkat sombong.
"Halah mulut murahan, cipok sana sini." maki cilla memandang jarrel dengan permusuhan.
Jarrel tertawa dan menampilkan ekspresi nyolot lagi "sembarang, ni mulut bisa bikin lo ngangkat pinggang dan menjerit keenakan." ujar jarrel sontak membuat cilla blushing dan tertawa.
"El! Kenapa jadi kesana pembahasannya." geram cilla mencubit paha jarrel.
Jarrel cekikikan lalu merebahkan tubuhnya dengan bantalan paha cilla "Aku gak nyangka kamu lumayan jahat ya el?" ujar cilla mengelus rambut jarrel, jarrel menatap cilla tanda tanya.
"Kamu bisa tega ya? sayat tangan orang." ucap cilla.
Jarrel terdiam sesaat "Lupain sayang." ucap jarrel menjilat bibirnya yang terasa kering.
"Aku udah lega waktu itu karna matthew udah ilang, tapi sekarang muncul lagi." ujar cilla.
"Gedeg banget gue sama si mamat." ujar jarrel.
"Kamu lucu banget ih." gemas cilla mengapit kedua pipi jarrel.
"Si ale sama cessa gak nungguin kamu bener bener ye, mau gue kasih pelajaran." ucap jarrel mengingat teman temannya.
Cilla mencubit hidung jarrel "heh! Kamu juga salah! Lebih mentingin kerjaan daripada aku." ucap arcilla jarrel langsung skakmat tak bisa menjawab.
"Sorry, babe."
"Gamau, aku mau kasih kamu hukuman." ucap cilla menggedikan bahunya.
Jarrel mengehela nafas kasar "argh, apa hukumannya?" tanya jarrel.
"Jangan "itu" seminggu ini." ucap cilla menaik turunkan alisnya menantang.
Jarrel mengacak rambutnya menatap cilla memohon "jangan itu hukumannya!" tawar jarrel.
"Mana bisa nawar." ucap cilla.
"Sayang, please aku gabisa." rengek jarrel memeluk perut rata cilla.
"Yaudah, ga nenen semaleman ini." ujar cilla sedikit meringankan hukumannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Dla nastolatków"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...