pulang sekolah arcilla tidak langsung pulang karna menunggu jarrel rencana nya mereka akan fitting baju untuk pesta pernikahannya.
"lama banget." ujar arcilla memandang sekeliling sekolah yang lumayan sepi namun ada beberapa orang.
"hei." sapa seorang cowok tampan tinggi dengan kaos hitam dan seragam ditangan nya .
"eh, Félix." ujar arcilla memandang wajah Félix dengan senyuman kecil nya.
felix duduk disebelah arcilla "kenapa belum pulang?" tanya Félix memandang wajah mulus milik arcilla.
"em lagi nunggu orang." ujar arcilla dengan senyuman kikuk nya menunjuk segala arah.
"nunggu yang jemput?" tanya Félix.
"em, iya." jawab arcilla sembari menyugar rambut nya yang terurai panjang.
"sama gue aja, gue anterin sampe rumah." tawar Félix memandang cessa dengan senyuman indahnya.
"gak usah, bentar lagi juga ada yang jemput." ucap arcilla mengalihkan pandangan nya.
"lagi nungguin pacar ya?" tanya Félix memandang arcilla penasaran.
arcilla berdecak menatap Félix galak "bukan!" ujar arcilla dengan nada ketus.
Félix terkekeh melihat respon arcilla lalu mencubit gemas pipi arcilla "lucu amat bocil." gumam Félix.
arcilla memandang Félix galak "kebiasaan cubit mulu pipi, ih." ujar arcilla dengan sedikit rengekan mengelus pipi nya yang dicubit Félix.
tanpa mereka sadari jarrel sudah berada di dekat mereka dan melihat interaksi arcilla dan juga Félix.
"ayo." ajak jarrel ketika sampai dihadapan arcilla namun mata jarrel terus tertuju pada Félix.
arcilla dan Félix terkejut melihat jarrel yang tiba tiba ada didepan nya "lo kapan datang?" tanya arcilla dengan heran.
arcilla berdiri "gue duluan ya lix." pamit arcilla karna jarrel sudah lebih dulu meninggalkan nya.
"pacar baru lo cil?" tanya Félix memandang punggung jarrel.
arcilla menggeleng "bukan, gue duluan yah dadah Félix." pamit arcilla berlalu dari hadapan Félix sembari melambaikan tangan nya.
meskipun tidak melihat interaksi arcilla dan Félix di akhir tetap saja jarrel mendengar nya apalagi ketika arcilla mengucapkan "dadah" pada Félix itu membuat jarrel terbakar.
arcilla menyeimbangkan langkah nya dengan jarrel menatap cowok tinggi disebelahnya itu "buru buru amat pak." ujar arcilla.
"lo lambat bocil." ujar jarrel tak menatap wajah arcilla.
sampainya diparkiran jarrel dan arcilla masuk pada mobil hitam mengkilap milik jarrel "jarrel, diem mulu lo kenapa?" tanya arcilla memandang jarrel yang menyalakan mobilnya.
jarrel tak menjawab namun jarrel terus mendekat , mendesak tubuh arcilla sehingga hidung mereka hampir bersentuhan.
arcilla dan jarrel saling menatap "lo mau ngapain?" tanya arcilla dengan sedikit takut.
"pake seatbelt." ujar jarrel menarik seatbelt arcilla dan memasang kan nya.
arcilla menghela nafas lega mengelus dada nya yang terasa kencang detak jantung nya "lo pikir gue mau ngapain?" tanya jarrel fokus pada jalanan di hadapan nya.
"mau makan gue, takut." ujar arcilla menatap wajah jarrel dari samping.
"iya mau tapi nanti kalo udah sah." ucap jarrel melirik wajah arcilla.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Tienerfictie"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...