"please arcilla, kamu mau kan jadi pacar aku lagi?" ujar felix menggenggam tangan arcilla erat menatap mata itu dengan dalam.
"Gue kan udah bilang, kita temenan aja, jangan lebih!" tolak cilla melepaskan genggaman nya namun felix semakin erat menggenggamnya.
"Aku mau lebih!" kekeh felix menatap arcilla memohon.
"Felix!" sentak cilla menatap cowok dihadapan nya dengan tajam.
"Kita sekarang udah beda! Kita gabisa sama sama lagi, please lepasin gue!" kata arcilla memandang nya jengah.
"Ayo lah, kan jarrel nya dipenjara dia pasti gatau." bujuk felix.
"Lo sakit, ya!" ketus cilla berdiri dari duduknya namun felix menarik tangannya hingga ia jatuh ke pangkuan felix.
Felix menangkup wajah arcilla, mendekatkan wajah nya namun BUGHH.
"LO KAYAK ANJING!" bentak ale memukul rahang tegas milik felix.
Zevan menarik arcilla menjauh dari felix membiarkan arcilla dibelakangnya.
Ternyata ale dan zevan mengawasi cilla selama ditaman belakang ini, ale harus menjalankan amanatnya dengan benar.
"Lo jangan ikut campur!" sentak felix membalas memukul perut ale membuat ale meringis sebentar.
Ale menendang kelamin felix sehingga felix terkapar ditanah, ale duduk diperut felix semakin memukulnya membabi buta.
Felix tidak bisa melawan lagi, "udah, le." pinta cilla menahan bahu ale agar tak memukuli nya terus.
"Dia mau lecehin lo, cilla!" pekik ale memandang gadis putih pucat dengan sengit.
"Iya, udah! Anak orang bisa mati." cegah cilla membawa ale untuk berdiri.
"Iye, lu mau jadi pembunuh? dosa lo udah banyak ege." celetuk zevan.
"bangun lo, brengsek!" titah ale menendang kaki felix.
Cilla membantu felix bangun dari bangunnya "si cilla anjing, ngapain lo bantu!" celetuk zevan.
"Kasian ege!" sentak cilla.
"Heh, kamu ini bantu dia kasian." ujar zevan memanggil siswi yang kebetulan ditaman belakang.
Taman belakang sekolah ini memang jarang ditempati jadi tidak terlalu banyak orang.
Felix dibopong oleh siswi tak dikenal, ale, zevan juga arcilla pergi ke uks mengobati lebam dimuka ale.
"Diapain aja lo, cilla sama dia?" tanya ale mengoleskan kapas berisi alkohol ke wajahnya yang terluka.
"Gak diapapain, cuma kecup tangan ini aja waktu pacaran, sekarang enggak." Elak cilla.
"Halah, bilang aja kecup kelamin juga." celetuk zevan.
"dih, emang gue cewek apaan." sentak cilla.
"Cewek jarrel." Pekik ale dan zevan berbarengan diselingi tawa.
"tapi kok? kalian ngikutin gue?" tanya cilla memandang kedua cowok penuh intimidasi.
"heh! gue jalanin amanat ye cill." jawab ale tak santai.
"iya makasih, gue takut banget tadi, kaget." ujar cilla.
"makanya sekarang jangan deket-deket sama dia lagi, jangan deket sama cowok yang cuma selewat."
"jangan mau kalo diajak makan, main, nonton, apalah itu inget lo udah punya suami cilla." nasihat ale.
arcilla mengangguk patuh "dengerin, lakuin jangan ngangguk nangguk lo." celetuk zevan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Dla nastolatków"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...