41

33.9K 551 2
                                    

Malam ini dibase camp dargez ramai sekali karna malam minggu ini waktu nya untuk nongrong bersama teman temana.

Jarrel pun mengajak cilla ke base camp nya bosen juga kan diem dieman dirumah mending main.

"Gue cape banget sumpah, mama bapak gue berantem terus." keluh kautsar mendudukan dirinya disamping ale dengan wajah kusut.

"Kenape lagi cay? masalah motor lagi?" tanya zico.

"Ini bapak gue ternyata selama ini punya rumah yang keluarga gue gak tau sama sekali." cerita kautsar dengab raut wajah serius.

"Wah, punya bini lagi cay." celetuk jarrel sembari mengusap usap rambut cilla yang mendengarkan obrolannya.

"Bukan rell." balas kautsar "punya motor baru?" tanya faisal.

"Punya anjing 10, jadi tu rumah buat anjingnya ada baby sitter nya tu anjing satu satu, gimana gak sebel emak gue." ucap Kautsar menggebu gebu arcilla ikut tertawa bersama.

Lu u sekali memang kalo ikut nimbrung dengan geng cowok "Anak nya sendiri aja ini gak diurusin, anak anjing nya malah dikasih baby sitter." celoteh kautsar menyesap rokoknya dengan kesal.

"Lo bukan anaknya kali cay." celetuk galleo.

"Kayaknya emang bukan, gue aja pas lahiran gak ditemenin bapak gue, gak diadzanin juga." cerita kautsar dengan wajah kesal.

"Waduh, ngeri bener terus lo anaknya siapa cay." tanya zayn heran Kautsar hanya menggedikan bahu dan menyesap rokoknya.

"Si arga hampir hampiran mati drell." celetuk alan tiba tiba membuat anggota dargez melongo.

"Lah kenapa?"

"Si bodoh itu minum ini sabun cair tolol, katanya udah gak kuat idup cape." ucap alan.

"Bodoh otak didengkul dia." ujar jarrel, cilla langsung mencubit perut jarrel pelan menegur ucapan jarrel.

"Kalo mau mati sini gue bantuin." ujar jarrel langsung diangguki ucay.

"Demi allah gue takut banget liat dia anjeng, kemaren." celetuk Kautsar mengingat kejadian digedung kemarin.

"Dih, lo belum aja liat dia habisin orang sampe berdarah dar-" ujar galleo namun langsung menutup mulutnya kala jarrel memberi kode bahwa disini ada istrinya.

"Hah? kapan?" tanya cilla spontan dengan wajah penasaran.

"Hah?" beo galleo tak tahu menjawabnya gimana.

"Waktu drama disekolahan cill, ceritanya dia habisin orang beuh same berdarah darah ke baju." cerita galleo excited namun wajah kikunya masih terlihat.

"Oh darah darahan yang pake pewarna makanan?" tanya cilla menatap jarrel meminta jawaban.

Jarrel mengangguk "Iya sayang, yang aku habisin tuh si ale." tunjuk jarrel pada ale yang asik memakan kacang panggang ditoples.

"Hah? Eng-" ujar ale langsung ditimpuk pake bantal oleh galleo "Oh, iya gue yang dihajar sama dia." ucap ale tersenyum kikuk, bodoh sekali.

"Emang dari sana nya udah bego, susah emang." celetuk ucay.

"Kok mau sih ale dihajar sama jarrel?" tanya cilla.

"Hah? mau lah orang dikasih duit." jawab ale singkat.

"Mata duitan lu." celetuk galleo menimpuk ale dengan kulit kacang meskipun gak kena.

"Hai." sapa Rega yang baru saja datang.

"Eh bang ega?" pekik cilla antusias melihat rega, rega ini tetangganya dulu waktu kecil dan berakhir rega pindah karna ikut papa nya, sekarang ketemu.

Ramírez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang