30

24K 458 5
                                    

"El, pegel." ucap arcilla karna jarrel dari tadi terus menyusu padanya padahal belum ada asinya.

"Yaudah gantian sebelah kiri." ujar jarrel melepaskan mulutnya dari puting pink cilla.

Ini kesempatan arcilla langsung menutup payudaranya dengan baju tidurnya ia juga tak memakai bra.

"Ish, malah ditutup aku masih pengen!" ucap jarrel merenggut kesal.

"Aku laper." rengek cilla.

"Yaudah sana makan." titah jarrel menyugar rambutnya kesal.

"Gamau makan."

"Ck, terus kamu mau apa?" tanya jarrel heran, pusing sekali berhadapan dengan makhluk terkuat dibumi, perempuan.

"Mau ngemil aja." ujar cilla memajukan bibirnya.

"Ck, ngemil apa?" tanya jarrel bangkit dari tidurnya sudah tau apa maksud cilla, mau dibawain cemilannya.

"Ayo sama aku kebawah nya." ajak cilla.

"Yaudah ayo." ajak jarrel berjalan lebih dulu.

"Heh, gendong aku." pinta arcilla merentangkan tangannya membuat jarrel memutar bola matanya malas.

"Dih, ekspresi nya kenapa gitu? gamau gendong aku?" tanya arcilla beruntun kala melihat ekspresi jarrel yang sangat tidak mengenakan.

"Gamau gendong aku? Berat gendong aku?!" sewot arcilla, jarrel menghela nafasnya kasar dengan cepat ia menggendong cilla bak koala.

Arcilla mengeratkan pelukannya pada leher jarrel sambil memandang wajah tampannya "kenapa nafas nya gitu banget?!" tanya arcilla.

"Kenapa sih sayang, semua kamu masalahin." heran jarrel bergerak menuruni tangga, jujur badan arcilla ini kecil jadi tak seberapa.

"Dih, jadi aku biang masalah gitu?!" sewot arcilla menatap jarrel tajam.

"Enggak sayangku, cinta ku, separuh hidupku, kamu lah sumber bahagia ku." puji jarrel mengecup bibir arcilla.

"Sekarang mau apa?" tanya jarrel ketika mereka sampai dihadapan kulkas besar.

"Aku mau sosis, nori, puding coklat." ujar arcilla melihat apa saja isi kulkas tersebut.

Jarrel mengambil semua request arcilla dengan porsi banyak jarrel membawa arcilla keruang keluarga yang mana itu jarang dilewati oleh maid, bodyguard, supir.

"Sekarang kamu turutin permintaan aku lagi." ujar jarrel meletakan arcilla disofa yang bisa jadi tempat tidur.

"Bentar dong orang aku mau makan itu." ucap arcilla membuka bungkus sosis.

"Lama!"

"Sambil tiduran sayang, please." titah jarrel merebahkan tubuhnya masih menempel dengan tubuh cilla.

"Gamau." tolak cilla melahap sosisnya yang berlumuran saus, jarrel menyimpan kepalanya dipaha cilla.

"Sayang, please." pinta jarrel menatap cilla penuh mohon.

"Aku mau makan ini dulu el, laper." rengek cilla.

Jarrel tak menjawab hanya memeluk perut cilla dan membenamkan wajahnya disana, entah semenjak keluar dari penjara jarrel sudah mengurangi merokoknya.

Jarrel juga semakin manja dan entah kenapa dia suka sekali menyusu padanya padahal dia belum ada asinya.

"Ngambek." ujar arcilla menyodorkan sendok berisi puding coklat dan hanya dibalas gelengan.

"Ini puding coklat." ucapnya sekali lagi mencoba membujuk jarrel.

" ucapnya sekali lagi mencoba membujuk jarrel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ramírez Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang