Bagian 54

449 12 0
                                    

"Dan satu lagi kalau punya smartphone mahal itu dipakai! Cari tahu siapa Arnando Delicio. Kalau mau informasi lebih valid lagi telusuri website-nya Phalma Grup. Nanti kalian tau siapa Arana sebenarnya. Jadi, gak asal bicara kaya' gini."

Mereka sontak mendelik tajam. Hendak membalas keberanian Grizzel, mulut keenamnya dibungkam oleh artikel yang Grizzel sodorkan. Mengenai keluarga inti Arana.

Meski sekedar informasi umum, tetap saja nama Arana Swephira disebut-sebut dalam artikel. Gadis tujuh belas tahun tersebut merupakan bagian dari keluarga pemilik Phalma Grup.

Mata belo keenam cewek resek itu terbelalak kaget. Tak percaya dengan apa yang mereka lihat kali ini. Menyaksikan respon konyol tersebut, ingin sekali Grizzel menonjok bibir jablay mereka. Lantas dia minggat dari sana.

Cewek-cewek berotak dua pentium itu selalu saja cari gara-gara. Kelihatan mereka itu sangat iri, mengingat prestasi IPA 3 yang selalu membanggakan dan tidak bisa dianggap remeh.

Sempat Khalil dituduh melakukan kecurangan saat seleksi di tahap provinsi merekalah yang paling lantang menyerukan agar si ketua kelas IPA 3 di drop out.

Mengenai Khalil, Grizzel jadi ingat siapa yang pada awalnya menyebarkan rumor nyeleneh nan gila ini. Dirinya telah ingin melabrak Khalil detik itu juga, tapi tertahan sebab guru mata pelajaran pertama terlanjur masuk ke dalam kelas.

Niat ingin baku hantamnya langsung pupus. Tapi, setelah melihat keadaan makin tidak kondusif, dia sepertinya perlu memaksa Khalil untuk menjelaskan apa maksud semua ini.

Sumpah demi Tuhan tidak susah menemukan si penyebar gosip kalau dia langsung berubah menjadi detektif bayangan.

Tidak butuh waktu lama bagi Grizel untuk sampai ke kelas. Terlalu emosi membuatnya tidak bisa berpikir lagi. Dia harus melabrak si penyebar rumor itu. Nama baik serta reputasi Arana-lah yang kali ini tengah dipertaruhkan.

Pendar tatapnya lantas memantau ke sepenjuru kelas. Mencari si biang kerok
pembuat gosip murahan tersebut. Gayanya saja menyukai Arana padahal sebenarnya dia juga yang menyakiti gadis pujaan hatinya.

Grizzel tidak ada takut-takutnya sama sekali. Dia justru sangat berani menggebrak meja guru. Ya, si bedebah itu sedang duduk di meja guru hendak membagikan kertas ulangan kimia.

"Apa maksudmu nyebarin rumor kalau Arana itu punya sugar dady? Kau sengaja cari masalah hah?" Khalil yang dibentak demikian  tentu saja mengerutkan dahinya bingung.

Arana yang terlihat sibuk menulis sesuatu di meja sontak mengarahkan pandangannya ke Khalil serta Grizzel. Seisi kelas pun otomatis menaruh perhatian mereka ke kedua anak manusia yang sedang terlibat percekcokan.

"Kalau kau emang gak tahu apa-apa tentang Arana gak usah asal bicara! Apalagi menggiring opini yang gak-gak kayak gitu. Aku kecewa banget sama kau, Lil. Kau sama aja kayak mereka," pungkas Grizzel tak membiarkan Khalil membela diri.

Khalil masih mencerna situasi. Dan akhirnya dia paham apa yang Grizzel maksud, akan tetapi matanya malah menatap ke arah Arana. Membaca seperti apa ekspresi Arana.

Dapat dia lihat raut sendu terbingkai di wajah ayu itu. Apa dia salah telah membeberkan semua ini padahal Arana saja secara sukarela memberikan tubuhnya untuk pria bajingan tersebut.

Kalau boleh jujur dia sama sekali tidak menyesal sudah berujar demikian sebab memang itulah faktanya di lapangan. Dia sangat  yakin si brengsek Arnando Delicio sudah sangat jauh menyentuh Arana.

***

Brother Or Lovers [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang