Bab 12. Tepati janjimu, Lady.

59.3K 4.9K 511
                                    

Note: Vote sebelum membaca agar aku semangat untuk update! Terimakasih bagi yang sudah vote sebelum membaca.

* * *

Charlotte duduk di samping Lucifer kemudian siap mendengarkan ucapan dari pria itu. Gadis itu menahan napas sejenak karena tidak suka dengan bau asap yang diciptakan oleh rokok.

"Aku tidak mau menjalin kontrak dengan orang asing, Lady. Orang-orang akan menggosipkan kita setiap hari karena kita akan sering bertemu nanti kedepannya," jelas Lucifer.

"Lalu?"

"Kita harus menikah tetapi tenang saja pernikahan kita ini akan bertahan sampai satu tahun lamanya, aku akan memberikan waktu untuk lady meminta beberapa permohonan untuk aku kabulkan, lady boleh meminta apa saja dan aku akan mengabulkannya," ujar Lucifer lagi.

"Jadi, maksud Tuan sekarang kita harus menikah?" tanya Charlotte.

"Iya," sahut Lucifer.

"Saya setuju jika hanya itu saja," ujar Charlotte.

"Tapi, apakah ada imbalan yang harus saya berikan agar keinginan saya dapat terkabul?" tanya Charlotte dengan ragu-ragu.

"Tentu saja," sahut Lucifer.

"Apa?" tanya Charlotte dengan antusias.

"Aku tidak akan mengatakannya sekarang, aku akan mengatakannya nanti setelah lady memberikanku perintah atau permohonan yang lady inginkan, setelah itu aku harap lady memberikanku imbalan yang setimpal," sahut Lucifer.

Charlotte benar-benar merasa sangat penasaran dengan imbalan yang harus ia berikan untuk Lucifer, tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena gadis itu belum mengatakan permohonannya.

"Apa lady akan memberikanku imbalan yang setimpal nanti?" tanya Lucifer.

"Seorang lady seperti saya bisa menepati janji, Tuan jangan khawatir," ujar Charlotte dengan penuh keyakinan.

* * *

Charlotte baru pulang ke mansion pada malam hari karena tadi berjalan-jalan ke taman untuk menenangkan diri. Gadis itu memasuki mansion dengan langkah kaki yang berat, tiba-tiba ia dikejutkan dengan ayahnya yang datang dengan memegang cambuk.

"Ayah?"

"Ke mana saja kau? Sudah malam dan tidak pulang ke rumah! Apa perkataan dari adikmu itu benar? Bahwa kau sering menjual tubuhmu pada bangsawan kaya raya untuk mendapatkan lebih banyak uang?" bentak Trishan.

"Saya tidak pernah melakukan hal itu!" ujar Charlotte.

"Kakak, Raeliana tidak pernah berbohong. Raeliana-lah sendiri yang menyaksikan semuanya, bahwa kakak masuk ke dalam sebuah semak-semak bersama pria tua, Raeliana melihat dengan kedua mata Raeliana sendiri kakak," ujar Raeliana dengan kedua matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Bahkan kakak baru pulang sekarang, itu sudah cukup membuktikan bahwa kakak sering menghabiskan malam dengan pria yang lebih kaya, bahkan Kak Xavier sendiri mengaku tidak pernah bertemu lagi dengan kakak akhir-akhir ini," jelas Raeliana.

Raeliana sengaja mengatakan semua kebohongan itu karena masih merasa iri pada Charlotte yang bisa menarik perhatian Grand Duke di hari pertama. Raeliana juga takut nanti jika kakaknya itu membocorkan kejadian semalam, jadi ia sengaja berbohong agar ayahnya tidak percaya dengan tragedi semalam.

Sedangkan Trishan sangat panas kepala ketika mendengar penjelasan dari Raeliana. Lelaki itu bergegas menarik kasar tangan Charlotte.

Plak!

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang