Bab 36. Terimakasih, Tuan Duke.

27.2K 3.9K 1K
                                    

NOTE: 1,5 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA. JIKA TIDAK MENEMBUS TARGET, MAKA TIDAK AKAN UPDATE!!

FOLLOW JUGA AKUN WATTPADKU nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku PRIVAT.

Mohon tandai apabila ada typo.

Selamat membaca

* * *

Grace terlihat sedang menjemur beberapa pakaian di luar ditemani dengan beberapa pelayan yang ikut bekerja juga. Sesekali mereka bergosip sambil bekerja.

Tiba-tiba Lucifer dan beberapa orang melewati area taman sambil membicarakan hal penting. Sebenarnya Grace merasa sedikit penasaran dengan pembicaraan mereka.

Setelah selesai menjemur pakaian, Grace hendak kembali ke dapur tetapi ditahan oleh Lucifer karena pria itu segera memanggilnya.

"Kau, kemarilah!" perintah Lucifer.

Grace dengan perasaan penuh ragu-ragu segera berjalan mendekati Lucifer.

"Ada apa, Tuan?" tanya Grace.

"Ke mana Nyonyamu itu pergi?" tanya Lucifer.

Lucifer sebenarnya sempat melihat Charlotte tadi yang buru-buru masuk ke dalam kereta kuda dengan penampilan yang rapi dan cantik sehingga membuat pria itu merasa penasaran.

"Nyonya pergi memenuhi undangan dari seseorang, ah namanya Tuan Xavier," sahut Grace.

"Apa dia benar-benar pergi menemui Xavier?"

"I--iya, sepertinya begitu," sahut Grace.

"Baiklah, kau boleh pergi."

"Kenapa Tuan terlihat seperti marah? Aku pikir mereka menikah karena ada sesuatu di baliknya, tetapi sepertinya tidak. Sepertinya Tuan merasa marah ketika mendengar kabar ini," batin Grace kemudian segera beranjak pergi dari tempat tersebut dengan kepala menunduk.

Lucifer mengepalkan kedua tangannya kemudian berjalan dengan ekspresi yang kurang bersahabat di wajahnya, ia seolah merasa sedikit cemburu ketika mendengar kabar itu.

* * *

Siang harinya, Lucifer memilih untuk menyibukkan dirinya dengan beberapa berkas di atas mejanya. Kini ia sedang berada di ruangan kerjanya seorang diri.

Tok, tok, tok!

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu sehingga membuat Lucifer menghela napas dengan kesal, nampaknya ia masih marah mengenai kabar yang diberikan oleh pelayan tadi.

"Masuk!" perintah Lucifer.

Charlotte memasuki ruangan tersebut sembari membawa piring makanan di tangannya. Wanita itu tersenyum tipis kemudian menyingkirkan beberapa berkas di atas meja lalu menaruh piring makanan tersebut di hadapan Lucifer.

"Aku mendengar dari pelayan kau tidak sarapan," ucap Charlotte.

"Apa urusanmu memang? Hal itu tidak dalam kontrak." Lucifer beralih mengambil salah satu kertas kemudian membacanya tanpa menoleh ke arah Charlotte.

"Apa kau tahu apa yang sudah aku lalui hari ini?" tanya Charlotte kemudian mengambil salah satu kursi lalu duduk di hadapan pria itu.

"Tidak," sahut Lucifer.

"Aku menghadiri acara pesta teh di kediaman Baron. Apa kau yakin tidak mau mendengar ceritanya?" Charlotte menopang dagu sembari menatap wajah Lucifer.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang