Bab 31. Menyesal

28K 2.5K 1.5K
                                    

NOTE: 1,5 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA. JIKA TIDAK MENEMBUS TARGET, MAKA TIDAK AKAN UPDATE!!

FOLLOW JUGA AKUN WATTPADKU nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku PRIVAT.

Mohon tandai apabila ada typo.

Selamat membaca

* * *

Trishan merasa keheranan ketika melihat surat dan liontin. Lelaki itu segera mengambilnya kemudian mulai membaca isi surat tersebut dalam hati.

"Suamiku, aku benar-benar mencintaimu. Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu melalui surat ini, surat ini ditulis sebelum aku meninggal dan mungkin Charlotte tidak akan memberikannya padamu jika kau mulai baik pada anak itu. Charlotte adalah anak yang baik hati dan lugu, jika surat ini tidak sampai di tanganmu berarti dia benar-benar sayang padamu dan sayang pada Raeliana juga, karena sebenarnya surat ini akan benar-benar menghancurkan hatimu dan kepercayaanmu. Keluarga kita akan benar-benar hancur jika saja surat ini sampai di tanganmu, Trishan." Itu adalah isi suratnya dan Trishan benar-benar tahu bahwa itu adalah tulisan tangan Adelia.

Ternyata bukan hanya ada selembar surat saja, tetapi ada sepuluh surat yang saling terlapis satu sama lain. Trishan mulai melanjutkan untuk membaca surat tersebut dengan mengandalkan pencahayaan lilin di sekitarnya.

Ada beberapa lilin di dalam sel Trishan, tetapi di luar sel keadaan sangatlah gelap sehingga membuat lelaki itu dapat membacanya.

"Pertama, aku ingin bilang bahwa Charlotte adalah anak kita berdua. Sewaktu aku mengandung anak itu, kau pergi ke medan perang dan aku dijaga oleh nenek saja. Selama itu, aku selalu berdoa kepada dewa agar kau selamat di medan perang. Aku juga meminta kepada dewa agar memberikanku anak yang sehat dan berharap anak itu dikaruniai kekuatan suci karena aku ingin memiliki anak saintes di rumah kita. Aku bahkan berdoa setiap hari dan dewa mulai mendengarkan doaku."

"Aku merasa senang karena dewa mau mendengarkan doaku. Ketika Charlotte lahir, aku dibantu oleh beberapa pelayan dan pendeta. Setelah anak itu lahir, tiba-tiba saja turun wahyu dewa melalui pendeta agung. Setelah mendengar wahyu tersebut, pendeta langsung memanggilku secara pribadi."

"Pendeta bilang bahwa Charlotte adalah anak yang diramalkan dewa akan membawa keberuntungan bagi kekaisaran ini dan akan mendapatkan sihir luar biasa. Aku benar-benar senang ketika mendengarnya, tetapi pendeta bilang bahwa aku harus menyembunyikan fakta itu sampai Charlotte beranjak dewasa nanti."

"Aku memilih untuk sabar dan sabar. Aku senang dan selalu bahagia ketika melihat Charlotte tersenyum lebar di atas ayunannya, gadis itu benar-benar cantik. Bahkan kecantikannya bisa membuat ibunya sendiri merasa iri."

"Hingga suatu hari, aku mendengar kabar dari medan perang bahwa kau dinyatakan hampir tewas, aku benar-benar terpukul dan merasa stres ketika mendapatkan kabar itu. Aku sampai tidak makan selama berhari-hari karena kabar itu, hingga suatu hari datanglah seorang dukun dari negeri sebelah. Dukun itu menjadi populer di kalangan bangsawan, ada begitu banyak bangsawan yang datang pada dukun itu untuk meminta ramalan."

"Aku juga merasa penasaran dengan dukun itu, aku penasaran dengan keadaanmu di medan perang seperti apa. Jadi, aku memutuskan untuk menemui dukun tersebut kemudian mulai menanyakan kabarmu padanya."

"Dukun itu bilang bahwa nyawamu tidak akan bertahan lama di medan perang, jadi dia memintaku untuk segera mencari pendamping baru. Aku tentu saja menolaknya."

"Lalu kemudian dukun itu berkata bahwa ada jalan lain untuk menyelamatkan nyawamu di medan perang, dukun itu setuju membantumu di medan perang dengan ilmu hitam agar kau dapat selamat. Awalnya aku tidak mau dan tidak percaya, tetapi dia menunjukkan kehebatan sihirnya."

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang