Note: jangan lupa follow akunku karena part-part selanjutnya akan aku privat.
Vote sebelum membaca!
* * *
Lucifer tersenyum penuh kemenangan kemudian menaruh gaun Charlotte di atas kasurnya. Pria itu berjalan mendekati lemari kemudian mengambil sebuah topi hitam di sana.
"Lucu sekali pertemuan pertama kita, Lady," gumam Lucifer.
Flashback on.
Tiga orang pria sedang berada di atas gedung sembari merokok, mereka berkali-kali melihat beberapa gadis sexy yang memasuki gerbang akademi.
"Apa kau tahu? Ada seorang gadis yang masuk ke akademi karena orang dalam," ujar Caesar sembari merokok.
"Benarkah? Siapa dia?" timpal Rexton dengan penasaran.
"Itu dia, si gadis cerewet." Caesar menunjukkan jari telunjuknya ke arah Charlotte yang baru saja memasuki gerbang akademi.
"Sepertinya sebentar lagi akan hujan, aku akan turun duluan," ujar Lucifer.
"Kenapa cepat sekali, Samael?" tanya Caesar.
Teman-temannya memanggil Lucifer dengan nama Samael. Nama samaran itu sengaja dipakai demi menghindari kecurigaan dari manusia.
Lucifer hanya diam kemudian segera beranjak pergi dari tempat tersebut. Pria itu sampai di luar gedung kemudian hujan turun dengan sangat deras sehingga membuat seragamnya basah.
"Sial," umpat Lucifer.
"Apa kakak tidak kedinginan? Maafkan aku karena tidak membawa payung, aku hanya bisa memberikan topi ini pada kakak. Pakailah agar kakak tidak terkena hujan." Charlotte tiba-tiba saja datang kemudian memberikan topi hitam miliknya pada Lucifer.
"Tenang saja karena topi milikku tidak ada racunnya, Kak," ujar Charlotte.
Akibat hujan yang kian semakin deras, Charlotte buru-buru memakaikan topi tersebut di kepala Lucifer kemudian segera berlari masuk ke dalam gedung agar tidak basah.
Charlotte buru-buru berlari sekuat tenaga untuk segera masuk ke kelasnya karena sebentar lagi kelas akan dimulai. Sedangkan Lucifer membiarkan seragamnya basah karena hujan, sejak tadi pria itu menatap punggung Charlotte yang perlahan menjauh.
* * *
Saat jam istirahat, Lucifer memilih untuk membaca buku di bawah pohon seorang diri ditemani dengan angin sepoi-sepoi yang menemani keheningannya.
"Apa kau akan menemui Kak Xavier lagi hari ini? Aku harap kau berani berbicara dengannya hari ini," ujar Diana kepada Charlotte.
Kini mereka berdua sedang berjalan di depan taman, mereka tidak menyadari bahwa sejak tadi adalah Lucifer yang sedang memperhatikan mereka.
"Aku akan usahakan." Charlotte tersenyum malu-malu.
Lucifer hanya menatap wajah Charlotte dari kejauhan. Entah apa yang dipikirkan oleh pria itu sekarang.
Keesokan harinya Charlotte duduk di bawah pohon bersama teman-temannya sembari membaca buku.
Lucifer sengaja duduk di kursi taman agar dapat melihat Charlotte yang sedang duduk di bawah pohon.
"Apa kau tahu Kak Xavier? Kak Xavier sudah membalas suratku, aku sangat senang!" seru Charlotte.
"Ah, benarkah? Kalau begitu kau harus menulis surat lagi untuknya," ujar Helena dengan penuh kegirangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Devil's Wife
Romance"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer sembari menyeringai. * * * Charlotte menggunakan kekuatan sucinya untuk kembali ke masa lalu. Di ma...