Bab 32. Trishan hancur.

25.7K 2.6K 1.1K
                                    

NOTE: 1,5 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA. JIKA TIDAK MENEMBUS TARGET, MAKA TIDAK AKAN UPDATE!!

Sesuai janji aku, walaupun votenya belum mencapai target tetapi karena komentarnya sudah tembus seribu komentar lebih, jadi aku akan tetap update sebagai tanda menghargai aku kepada kalian.

FOLLOW JUGA AKUN WATTPADKU nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku PRIVAT.

Mohon tandai apabila ada typo.

Selamat membaca

* * *

Charlotte tampak terdiam di pinggir jendela sembari menatap keindahan bulan yang bersinar begitu terang. Bibirnya sedikit tersenyum karena setiap kali melihat bulan, ia akan mengingat ibunya.

"Aku yakin ibu baik-baik saja di sana," gumam Charlotte.

Charlotte sengaja mengucapkan kebenarannya sekarang karena ingin melihat wajah penyesalan ayahnya. Dia ingin ayahnya mendapatkan kado ulang tahun terbaik tahun itu.

Inilah balasan yang setimpal untuk Trishan. Kini lelaki itu akan hidup dalam penuh penyesalan, rasa bersalah dan rasa benci seumur hidupnya. Menurut Charlotte, tidak ada yang lebih buruk dari itu.

Charlotte berdiri dari duduknya kemudian melangkah keluar dari kamarnya, tetapi di depan pintu ternyata sudah ada Lucifer.

"Tuan Duke?"

"Para bangsawan mulai berbicara yang tidak-tidak mengenai aku, jadi aku harap kau memiliki waktu untuk melangsungkan pernikahan kontrak kita," ucap Lucifer yang terus menatap ke arah mata Charlotte.

Lucifer tahu betul bahwa perasaan wanita itu sedang tidak baik-baik saja. Namun, pernikahan kontrak mereka memang harus dilansungkan dengan cepat sebelum nama baik Lucifer hancur di kalangan bangsawan.

"Saya setuju." Entah mengapa akhir-akhir ini Charlotte mulai menggunakan bahasa yang formal di hadapan Lucifer.

Lucifer terdiam kemudian menatap wajah cantik wanita itu dari jarak yang sangat dekat. Anehnya, Lucifer tidak pernah bosan menatap wajah itu.

"Tolong bebaskan ayah saya," pinta Lucifer.

"Kenapa? Bukankah kau belum memberikannya hukuman?" tanya Lucifer.

"Saya akan menikah dengan Tuan dan mematuhi semua yang Tuan inginkan, jadi tolong kabulkan permintaan saya yang ini," sahut Charlotte.

"Baiklah, aku akan membebaskannya besok."

* * *

Keesokan harinya. Seorang pelayan berjalan di ruangan bawah tanah sembari membawa sebuah kunci di tangannya. Pelayan tersebut bergegas membuka sel penjara.

"Anda sudah boleh keluar."

Trishan mendongak kemudian berjalan pelan sembari membawa sebuah kalung liontin di tangannya. Lelaki itu berjalan dengan tatapan kosong, bahkan bawah matanya kini benar-benar sudah menjadi hitam.

Pelayan tersebut mengantar Trishan sampai ke luar mansion. Trishan berjalan tanpa alas kaki, ia membuka liontin tersebut kemudian menemukan sebuah kertas kecil di dalamnya.

Dalam kertas itu tertulis sebuah alamat. Trishan berjalan menuju alamat itu seorang diri, kini pikirannya benar-benar sangat kacau.

Trishan meronggoh sakunya kemudian mengambil dua koin emas, ia menggunakan benda tersebut untuk menyewa kereta kuda. Lelaki itu sampai di sebuah gubuk tua yang di sampingnya ada sebuah kuburan.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang