NOTE: 2 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA. JIKA TIDAK MENEMBUS TARGET, MAKA TIDAK AKAN UPDATE!!
MAKASIH UNTUK 2 RIBU VOTE DI BAB SEBELUMNYA, YA!!!♥️🫵🏻
FOLLOW JUGA AKUN WATTPADKU nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku PRIVAT.
Mohon tandai apabila ada typo.
Selamat membaca
* * *
Para bangsawan yang hadir mulai merasa merinding, mereka merasa ada yang tidak beres dengan Lucifer. Xavier pun juga merasakan hal yang sama.
Charlotte menatap ke arah Xavier dengan tatapan yang sulit diartikan. Pria itu menunduk kemudian berdiri dari duduknya lalu beranjak pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Rencana Charlotte ingin lebih dekat dengan Xavier kini menjadi kacau karena tiba-tiba saja Magnus yang mengalami musibah. Soal Magnus, kini lelaki itu sudah dibantu oleh beberapa pelayan untuk keluar mansion.
Charlotte melirik ke arah Lucifer yang terlihat nampak marah, tentu saja ia tahu mengapa alasan utama pria itu menjadi marah. Pria itu kemudian pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi.
"Apa kau bisa membantuku?" tanya Charlotte pada Grace yang berdiri tidak jauh darinya.
"Nyonya ingin bantuan apa?"
"Tolong undang Tuan Xavier untuk datang ke sini secara pribadi, bawa dia ke taman," sahut Charlotte.
"Baik, Nyonya."
* * *
Sore hari itu tiba-tiba saja Xavier mendapatkan sebuah surat undangan untuk hadir di kediaman Duke secara pribadi. Tentu saja pria itu langsung memenuhi undangan tersebut.
Kini Xavier kembali ke kediaman Duke dengan perasaan penuh tanda tanya dalam dirinya. Pria itu berjalan ke arah taman, ia berhenti kala melihat Charlotte yang sedang duduk di taman sambil meminum teh.
Xavier bergegas duduk di hadapan wanita itu kemudian tersenyum tipis. Pria itu menatap penampilan Charlotte yang sedikit berbeda dari biasanya.
"Sudah lama kita tidak bertemu," ucap Charlotte.
"Apa kau tidak ingin merasakan tehnya?" tanya Charlotte.
"Ah, iya. Saya akan menikmatinya." Xavier buru-buru meminum teh tersebut.
"Nikmat," puji Xavier.
"Itu bukan apa-apa."
"Apa saya boleh tahu mengapa lady menolak lamaran saya?" tanya Xavier.
"Nyonya Grand Duchess. Aku sudah memiliki status dan bukan seorang lady lagi," sela Charlotte.
Inilah rencana Charlotte yang sebenarnya, ia akan memperjelas statusnya dengan harapan bisa menekankan bahwa kini mereka sudah tidak setara lagi.
Xavier mengepalkan kedua telapak tangannya. Entah mengapa ia merasa sangat kesal ketika mendengar gelar itu ada pada nama Charlotte. Wajah pria itu terlihat sedikit tidak bersahabat.
"Ada apa? Apa kau marah?"
"Ah, tidak. Saya tidak mungkin berani melakukan hal itu pada Nyonya Grand Duchess." Xavier dengan terpaksa memanggil Charlotte dengan statusnya.
"Lagipula kau tidak mencintaiku, jadi tidak ada salahnya jika pertunangan kita ini dibatalkan saja," ucap Charlotte.
"Iya." Xavier menunduk, entah mengapa ada sesuatu yang mengganjal di hatinya ketika mendengar perkataan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Devil's Wife
Любовные романы"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer sembari menyeringai. * * * Charlotte menggunakan kekuatan sucinya untuk kembali ke masa lalu. Di ma...