Bab 55. The devil really missed her....

26.8K 4.7K 1.9K
                                    

NOTE: 3 RIBU VOTE DAN 1 RIBU KOMENTAR UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA, JIKA TIDAK MENCAPAI TARGET MAKA TIDAK AKAN PERNAH UPDATE!!! Aku punya 5 part lagi yang ada di draf, jadi tolong cepat tembusin target votenya biar aku bisa sering update.

Follow juga akun wattpadku nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku privat!

Mohon tandai apabila ada typo!

Jangan lupa nyalakan data seluler/Wifi di hp kalian, soalnya part kali ini ada beberapa gambar.

Selamat membaca.

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


* * *

Keesokan harinya, Lucifer mulai menyelidiki tentang keluarga kecil Leandro yang merupakan seorang tabib biasa yang memiliki seorang anak dan menurut rumor yang beredar bahwa istri pria itu sudah lama meninggal. Namun, menurut pernyataan yang diberikan oleh Tuan Earl kemarin, bahwa yang mengantarkan ramuannya adalah sang istri.

Muncul beberapa pertanyaan di otak Lucifer. Pria itu bahkan mulai merasa ada yang janggal dengan informasi yang telah diberikan olehnya. Tiba-tiba saja Teresa datang kemudian berjalan mendekati pria itu. Gadis itu datang dengan mengenakan gaun hitam yang tipis.

Lucifer kemudian mengambil salah satu gelas kemudian dengan cepat melemparkannya tepat di depan kaki gadis itu. Hal itu membuat Teresa menunduk dan menatap kedua kakinya yang terluka karena terkena serpihan kaca.

"Apa yang kau tunggu? Bersihkan sekarang juga!" perintah Lucifer sembari tersenyum remeh. Ia suka melakukan hal-hal itu karena bisa meredakan pikirannya yang saat ini sedang kacau.

"Kenapa kau terdiam? Apa kau ingin merasakan hal menyakitkan seperti terakhir kali?" tanya Lucifer.

Teresa langsung memungut serpihan kaca tersebut dengan terpaksa. Bahkan jari-jarinya sampai terluka karena memungut serpihan kaca tersebut, tetapi ia memilih untuk memungutnya.

* * *

Baru saja akan keluar dari rumah untuk mencari beberapa tanaman obat, tiba-tiba saja Leandro dikejutkan dengan beberapa kumpulan prajurit yang berdiri tepat di depannya.

"Apa anda benar adalah seorang tabib yang bernama Leandro?"

"Iya," sahut Leandro.

"Apa anda kemarin yang telah menjual ramuan kepada bangsawan bernama Tuan Earl?" tanya salah satu dari mereka lagi.

"Iya, ada apa?" tanya Leandro.

"Anda dipanggil secara langsung oleh Tuan Grand Duke untuk membuatkan ramuan di sana."

Leandro yang mendengar ucapan tersebut merasa keheranan karena ini adalah pertama kalinya ia dipanggil secara resmi oleh seorang bangsawan yang berstatus tinggi, ia seharusnya tidak sehebat itu sehingga bisa mendapatkan sebuah anugerah yang seperti itu.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang