NOTE: 1,5 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA. JIKA TIDAK MENEMBUS TARGET, MAKA TIDAK AKAN UPDATE!!
SEBENARNYA BELUM MAU UPDATE, TAPI KARENA UDAH TEMBUS SERIBU KOMEN LEBIH DI BAB SEBELUMNYA, JADI BUAT AKU MAKIN SEMANGAT UPDATENYA♥️ TEMBUS 2 RIBU KOMEN LEBIH AKU AKAN LANGSUNG UPDATE LAGI WALAUPUN VOTENYA BELUM NEMBUS 1,5 RIBU!!
FOLLOW JUGA AKUN WATTPADKU nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku PRIVAT.
Mohon tandai apabila ada typo.
Selamat membaca
* * *
Mendengar perintah tersebut membuat Trishan terkejut bukan main, bagaimana bisa seorang kepala keluarga bersujud di hadapan putrinya sendiri? Sepertinya Lucifer memang sengaja ingin menciptakan sejarah baru.
"Memasuki rumahku tanpa izin kemudian berbuat hal-hal tidak terpuji, hanya hukuman penjara yang pantas untuk orang seperti itu," ucapan Lucifer sambil tersenyum tipis.
Trishan ketakutan ketika mendengar ancaman tersebut. Lelaki itu kemudian diam sejenak lalu menatap wajah Charlotte.
Trishan menutup kedua matanya sejenak kemudian mulai berjongkok lalu bersujud di hadapan Charlotte. Bagaimana reaksi Charlotte? Perempuan itu tidak dapat mengutarakan isi hatinya lagi.
Charlotte merasa puas ketika melihat ayahnya bersujud di hadapannya. Dendam di dalam hatinya benar-benar sedikit terobati, andai saja ibunya ada di tempat itu mungkin saja ibunya akan sangat bahagia.
"Bukankah seharusnya kau bersujud sambil memohon maaf?" ucap Lucifer.
Trishan mengepalkan kedua telapak tangannya kemudian menghela napas lagi.
"Maafkan saya," ucap Trishan.
Charlotte mengepalkan kedua telapak tangannya, andai saja ayahnya mengucapkan kata maaf dulu mungkin saja ibunya masih ada sampai sekarang.
"Saya tidak bisa memaafkan ayah," sahut Charlotte, ia kembali mengingat wajah menyedihkan ibunya dulu.
"Jika anda tidak mendapatkan maaf dari lady Charlotte, maka saya bisa memberikan hukuman yang sangat berat pada anda," ancam Lucifer dengan ekspresi kesal di wajahnya. Pria itu seolah tidak suka ketika melihat ekspresi Charlotte yang tampak sedih.
Menurut Lucifer, Charlotte hanya boleh menangis karenanya bukan menangis karena hal-hal tidak berguna seperti sekarang ini.
Flashback On.
"Apa yang kau katakan? Aku sudah menjelaskan berkali-kali, aku mencintaimu dan Charlotte adalah anak perempuanmu. Kenapa kau masih tidak mengerti?!" Adelia berjalan cepat kemudian berjalan di samping Trishan.
"Usir anak itu, dia bahkan memiliki rambut yang berbeda dari kita berdua. Nenek melihatmu pergi dengan pria lain malam itu, aku menduga itu adalah anak haram. Menjijikan!" sahut Trishan.
Adelia menggelengkan kepalanya kemudian menarik tangan Trishan agar lelaki itu berhenti melangkah.
"Kenapa kau tidak percaya padaku?"
"Usir anak itu, apa kalian tidak dengar?!" perintah Trishan pada para pelayan.
"Apa yang kau katakan? Bagaimana nanti jika ada orang yang menyakitinya di luar sana? Apa kau tega melakukan hal ini padanya? Dia bahkan tidak dapat manyisir rambutnya sendiri, dia benar-benar membutuhkan kita berdua sebagai sosok orang tua," ucap Adelia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Devil's Wife
Romance"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer sembari menyeringai. * * * Charlotte menggunakan kekuatan sucinya untuk kembali ke masa lalu. Di ma...