Bab 13. Obses parah[15+]🫣

83.8K 5.4K 1K
                                    

Note: Vote dan komen yang banyak untuk membuka part selanjutnya!!

* * *

"Apa yang Tuan inginkan sebagai imbalannya?" tanya Charlotte yang masih dalam posisi terbaring di atas kasur.

Lucifer tersenyum kemudian mendekati wajah gadis itu yang terlihat sangat lemah. Pria itu mulai membisikkan sebuah kalimat.

"Biarkan aku merasakan kenikmatan lehermu lagi, Lady," bisik Lucifer.

Charlotte tidak dapat menolak permintaan tersebut karena memang ia sudah berjanji sebelumnya akan menepati janjinya tadi pagi.

"Lagipula dia hanya mengigit leherku seperti terakhir kali, rasa sakitnya hanya akan terjadi malam ini saja dan keesokan harinya aku tidak akan merasakan sakit lagi," batin Charlotte.

Sret!

Lucifer mengangkat tubuh Charlotte menggunakan satu tangannya kemudian membantu gadis itu agar duduk di atas pangkuannya. Kini Charlotte duduk membelakangi pria itu.

Chup!

Lucifer mencium telinga Charlotte sehingga membuat gadis itu terkejut bukan main.

"Bu--bukankah Tuan hanya akan mengigit leherku seperti terakhir kali? Kenapa Tuan melakukan ini? Seharusnya, langsung pada intinya saja," ujar Charlotte yang merasa sedikit panik.

Chup!

Lucifer tidak memperdulikan ucapan gadis itu, ia beralih mengecup leher Charlotte.

"La--langsung pada intinya saja, aku mohon," pinta Charlotte.

Lucifer memutar tubuh gadis itu agar duduk menghadapinya.

Chup!

Lucifer kali ini mengecup singkat pipi Charlotte yang sudah memar akibat tamparan dari Trishan tadi.

"Tu--tunggu dulu." Charlotte mendorong wajah Lucifer menggunakan telapak tangannya sehingga membuat telapak tangan gadis itu berada di wajah Lucifer.

Namun, Lucifer malah menjilati telapak tangan Charlotte sehingga membuat wajah gadis itu memerah.

"Tidak bisa, Nyonyaku. Aku memiliki cara tersendiri untuk mengambil hadiahku," ujar Lucifer sembari menyeringai.

Charlotte buru-buru menarik tangannya kembali kemudian menundukkan kepalanya, ia bingung harus bereaksi seperti apa karena di masa lalu ketika ia menghabiskan malam pertama dengan Xavier, Xavier hanya melakukan hubungan badan secara kasar dan brutal.

Dulu Xavier dan Charlotte tidak pernah berciuman. Mereka hanya melakukan hubungan intim secara kasar sehingga terkadang Charlotte menangis semalam. Bahkan dulu Xavier tidak perduli dengan Charlotte yang kesulitan berjalan selama satu minggu akibat perlakuan kasar Xavier di atas ranjang.

Charlotte lebih baik diperlakukan dengan kasar, karena dengan begitu ia tidak akan mudah menaruh perasaan pada seseorang lagi.

"Langsung pada intinya saja," pinta Charlotte.

Lucifer menyeringai kemudian kembali memutar tubuh Charlotte agar duduk membelakanginya.

Krek!

"Ahh!"

Lucifer mengigit leher Charlotte sehingga darah mengalir melalui leher gadis itu. Namun, Charlotte kembali membulatkan kedua matanya ketika merasakan lagi-lagi Lucifer kembali menjilati lehernya.

"Ja--jangan dijilat!" perintah Charlotte.

"Lehermu enak," bisik Lucifer. Pria itu menghentikan aksinya sejenak hanya untuk mengatakan kalimat tersebut.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang