Note: 1,5 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA! JIKA TIDAK MENCAPAI TARGET, MAKA TIDAK AKAN UPDATE! SEMANGAT!
Sebenarnya aku belum mau update, tapi karena komentarnya sudah tembus seribu lebih jadi aku update lagi aja.
Follow juga akun wattpadku nursida122004 karena nanti bab-bab selanjutnya akan aku privat.
Mohon tandai bila ada typo.
Selamat membaca.
* * *
Penglihatan Charlotte mulai membaik kemudian ia dapat merasakan dengan jelas jari Lucifer yang masih berada di dalam mulutnya. Gadis itu mulai merasa sedikit kesal dengan tingkah pria itu.
Lucifer mengeluarkan jarinya kemudian menyeringai. Pria itu mengeluarkan sebuah rokok dari dalam sakunya kemudian mulai merokok di hadapan gadis itu.
Charlotte merasa keheranan karena pria itu tidak melakukan apa-apa pada tubuhnya. Gadis itu merasa sedikit lega kemudian hendak bangun dari tidurnya.
"Apa yang kau lakukan?" Lucifer sedikit tertawa kemudian menahan tubuh Charlotte agar tidak merubah posisinya.
"Maaf, saya pikir ini sudah selesai," ucap Charlotte.
Lucifer tertawa pelan kemudian menyodorkan sebuah rokok di hadapan wajah Charlotte. Gadis itu menahan napas karena aroma rokok yang benar-benar tajam dan bau.
"Bukankah tidak adil jika aku selalu melakukan apapun untukmu, sedangkan kau tidak melakukan satu hal pun untukku?" tanya Lucifer.
"Saya harus melakukan apa?" tanya Charlotte tanpa rasa ragu sedikitpun.
Lucifer menyeringai kemudian kembali menatap bibir pink Charlotte, ah ternyata bibir gadis itu terlalu pink karena belum pernah menyentuh alkohol dan rokok.
Lucifer juga tahu bahwa gadis itu adalah gadis yang sangat suci bahkan orang-orang di akademi memanggilnya dengan sebutan 'gadis suci yang diberkati dewa.' Jadi, tidak heran lagi jika saja Charlotte tidak pernah menyentuh alkohol dan rokok seumur hidupnya.
Flashback On.
"Wah, padahal kau masih sangat muda tetapi sudah memiliki kekuatan suci yang sehebat itu. Kau sangat keren, Charlotte!" puji Helena.
"Aku memang seperti ini." Charlotte merasa malu kemudian menunduk.
Alasan utama Charlotte memiliki begitu banyak teman di akademi karena kekuatan sucinya yang bisa dengan cepat berkembang pesat.
"Aku rasa Kak Xavier benar-benar harus sujud syukur di hadapan dewa karena sudah membiarkan gadis sehebat dirimu jatuh cinta padanya!" timpal Diana.
Mereka bertiga sibuk berbicara di kelas tanpa menyadari sejak tadi ada Lucifer yang sedang berdiri di hadapan pintu sembari menatap ketiga gadis itu dari kejauhan.
"Guru sejarah bahkan bilang bahwa auramu benar-benar suci, aku sampai iri mendengarnya," ucap Helena.
"Tidak, itu benar-benar terlalu berlebihan," ujar Charlotte.
"Wajar saja bila auranya suci, dia bahkan tidak pernah menyentuh makanan dan minuman haram. Aku bahkan tidak pernah melihatnya menyentuh botol alkohol padahal kan beberapa dari kita pernah menyentuh botol itu," jelas Diana.
"Astaga, sepertinya kita benar-benar harus menjaga ucapan kami ketika berbicara dengan Charlotte," ucap Helena.
"Kalian terlalu melebih-lebihkan, kalian juga berbakat kok," puji Charlotte.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Became The Devil's Wife
Romance"Aku benar-benar akan membunuhmu jika kau berani mengajukan perceraian lagi. Kita akan mati bersama dan akan kekal di neraka bersama," bisik Lucifer sembari menyeringai. * * * Charlotte menggunakan kekuatan sucinya untuk kembali ke masa lalu. Di ma...