Bab 51. Mengganti Identitas?

18.3K 3.8K 1.4K
                                    

NOTE: 4 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA, JIKA TIDAK MENCAPAI TARGET MAKA TIDAK AKAN PERNAH UPDATE!!! Ini target vote terakhir ya, jadi aku akan pake target 4 ribu vote mulai dari bab 51 sampai TAMAT!

Follow juga akun wattpadku nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku privat!

Jangan lupa nyalakan data/wifi karena part kali ini memiliki gambar.

Mohon tandai apabila ada typo!

Selamat membaca

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


* * *

Charlotte berhasil keluar dari wilayah Iceland sampai selamat, tetapi sejak tadi kepalanya benar-benar terasa sangat pusing karena perjalanan jauh. Wanita itu memilih untuk duduk di bawah pohon besar untuk beristirahat.

Wajah wanita itu benar-benar terlihat sangat pucat bagaikan mayat, bibirnya bener-benar tidak berwarna lagi karena semalaman berusaha untuk kabur. Charlotte bener-benar tidak mau calon anaknya dirawat oleh orang lain, ia ingin merawatnya sendiri.

Charlotte yang awalnya hanya ingin mati setelah rencana balas dendamnya selesai, kini mulai merubah rencananya untuk merawat bayi yang sedang dikandungnya. Jadi, daripada merencanakan kematian, wanita itu lebih memilih untuk menjadi seorang ibu.

Baru saja beristirahat, tiba-tiba ada sekumpulan preman yang membawa benda tajam di tangan mereka masing-masing. Charlotte yang mulai merasa tidak nyaman mulai berdiri dari duduknya.

"Serahkan semua benda yang kau punya!" perintah salah satu dari mereka.

"Aku tidak punya apa-apa," sahut Charlotte.

"Hey, lihat wajahnya. Dia sangat cantik, jika dia tidak punya apa-apa, mendapatkan tubuhnya untuk dinikmati juga kita tidak akan rugi!" ucap salah satu dari mereka lagi.

Charlotte yang mulai merasa sangat takut, memilih untuk melarikan diri dari mereka. Para preman itu tidak tinggal diam, mereka juga mengejar wanita itu dengan cepat. Wanita itu terus berlari sembari memeluk perutnya tanpa menoleh ke belakang.

Sialnya, Charlotte menghadapi jalan buntu sehingga membuatnya bingung harus kabur ke mana lagi. Di depannya hanya ada jurang dan tidak ada jalan lain lagi, sementara itu para penjahat tersebut sudah berjalan mendekatinya.

"Jangan mendekat atau aku akan melompat!" ancam Charlotte.

"Gadis bodoh dari mana ini? Hey, jika kau melompat, kami tidak akan rugi! Kau yang akan merasakan sakitnya kematian!" timpal salah satu dari mereka.

Charlotte terus memundurkan langkahnya kakinya ketika mereka berjalan mendekatinya. Hingga tanpa sadar, tubuhnya hampir terjatuh ke jurang.

"Kemarilah, kami akan memperlakukan tubuh indahmu itu dengan baik!" ujar salah satu dari mereka.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang