Bab 23. Terlalu Indah[15+]

48.8K 3.3K 1.2K
                                    

Note: Jika ingin aku double update, maka usahakan votenya tembus 1,2 ribu. Yang suka siders (baca tapi tidak vote) akan aku BLOK.

Follow juga akun wattpadku nursida122004 karena nanti bab-bab selanjutnya akan aku privat.

Mohon tandai bila ada typo.

Selamat membaca.

* * *

Mendengar ucapan itu membuat Charlotte langsung merinding, ia dapat merasakan hembusan napas pria itu di wajahnya.

"Kau pasti berbohong," ucap Charlotte.

Gadis itu kembali berbalik kemudian berjalan mendekati jendela, tangannya segera membuka jendela kamar, tetapi tiba-tiba saja Lucifer menggunakan sihirnya untuk menutup seluruh pintu dan jendela yang ada.

Kini Charlotte tidak bisa kabur ke mana-mana karena seluruh akses jalan keluarnya telah ditutup. Tiba-tiba saja Lucifer mendekat kemudian berdiri tepat di belakang gadis itu.

"Charlotte, apa yang ada di isi pikiranmu sampai kau berani datang ke kamarku pada malam hari?" bisik Lucifer tepat di telinga gadis itu.

"Kau ingin melakukan apa?" Charlotte berbicara tanpa berbalik ke belakang.

Lucifer tidak menjawab kemudian sibuk melepaskan baju tidurnya sehingga menampilkan tubuhnya yang mulus dan penuh otot.

Setelah itu, Lucifer semakin mendekati Charlotte. Pria itu menghirup dalam-dalam aroma rambut Charlotte, aroma strawberry yang manis.

"Apa begini caramu berbicara dengan seorang Grand Duke?" Lucifer sengaja mengucapkan itu dengan harapan Charlotte mau berbalik menatapnya.

Charlotte mengepalkan kedua telapak tangannya kemudian berbalik ke belakang dan betapa terkejutnya ketika ia menyaksikan tubuh pria itu yang tidak memakai baju tidur.

"Apa yang ingin kau lakukan, Tuan Duke?" tanya Charlotte sembari memundurkan langkahnya ke belakang.

"Menurutmu apa? Dua orang pria dan wanita sedang berada di satu ruangan dengan pintu dan jendela yang tertutup rapat. Apa yang akan mereka lakukan?" bisik Lucifer sembari tersenyum tipis. 

Chup!

Lucifer mengecup pipi Charlotte dengan singkat kemudian kembali menatap wajah cantik gadis itu dari dekat.

"Jangan lakukan hal aneh padaku." Charlotte dengan berani menatap wajah Lucifer. Tatapan benci dan tatapan tidak suka mengarah langsung pada pria itu.

Charlotte tahu bahwa hanya iblis itu yang dapat mengabulkan semua permohonannya, tetapi ia tidak terbiasa ketika iblis itu ingin terus mencicipi tubuhnya.

"Aku ingin pulang," ucap Charlotte sambil menunduk. Biarlah ia mimpi buruk malam ini, asalkan tidak merasakan betapa sakitnya dan bencinya ketika disetubuhi oleh iblis itu.

"Kenapa buru-buru sekali?" Lucifer menyeringai kemudian mencengkram dagu gadis itu.

"Kenapa kau tidak menuruti saja apa kataku? Aku bahkan bisa membuat seluruh kekaisaran ini berada di bawah kakimu jika kau mau menurutiku," ucap Lucifer.

Lucifer memang bisa melakukan apa saja dan Charlotte senang akan hal itu, tetapi untuk memberikan tubuhnya gadis itu tidak mau. Rasa sakitnya ketika terakhir kali mereka berdua melakukannya masih sangat jelas.

"Aku benar-benar ingin pulang." Charlotte mengepalkan kedua telapak tangannya, ia takut tubuh kekar Lucifer akan mengurungnya di atas ranjang seperti terakhir kali.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang