Bab 71. Angry and want to kill!

6.8K 1.7K 1.1K
                                    

NOTE: 2 RIBU VOTE DAN 1 RIBU KOMENTAR UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA!!!

Bab 72 sudah update di karyakarsa ya, bagi yang nggak sabar pengen cepet-cepet baca kelanjutannya, bisa langsung klik link yang udah aku taruh di papan percakapan, ya.

Sepertinya agak lama buat kalian untuk baca bab selanjutnya karena makin hari makin banyak yg jadi SIDERS, jadi bagi yang pengen langsung baca bab 72 tanpa harus menunggu target vote dan komen tembus, kalian boleh langsung ke karyakarsa saja.

MOHON TANDAI APABILA ADA TYPO.

Follow juga akun wattpadku nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku privat

⚠️Jangan lupa nyalakan data seluler/wifi di hp kalian karena part kali ini memiliki beberapa gambar⚠️

SELAMAT MEMBACA

* * *

Teresa bener-benar merinding ketika melihat kuah bening dari sup tersebut, sepertinya lidahnya akan mati rasa jika memakan sup tersebut.

"Aku bahkan sampai membaca tiga puluh buku resep membuat makanan demi bisa menghidangkan makanan ini," ujar Lucifer yang masih saja menatap dengan tajam ke arah Teresa.

"Benarkah? Kau dengar sendiri kan Teresa, Tuan Grand Duke bahkan sampai seberusaha itu untuk membuat makanan ini, dicicipi saja," pinta Charlotte.

"Ayo makan, tunggu apa lagi?" Lucifer bener-benar terus memaksa wanita itu untuk segera makan. Sedangkan Teresa bener-benar takut dengan tatapan Lucifer yang terus mengarah padanya.

Teresa tersenyum tipis kemudian mengangguk lalu mulai memakan sup tersebut, ia benar-benar bersyukur karena racun tersebut memiliki efek yang agak lama.

* * *

Teresa memuntahkan semua isi perutnya di belakang mansion, tiba-tiba ia tidak sengaja bertemu dengan Grace. Pelayan tersebut terkejut ketika melihat Teresa muntah-muntah seperti orang hamil.

"Apa kau hamil?" Grace benar-benar tidak menggunakan bahasa yang formal karena masih merasa kesal dengan Teresa.

"Tuan Grand Duke meracuniku." Teresa berhenti muntah-muntah kemudian duduk di atas rerumputan, ia buru-buru menggunakan sihirnya untuk menyembuhkan rasa sakit di perutnya.

"Kau juga tahu kan bahwa sebentar lagi sihir suci Charlotte akan bangkit? Aku sudah memberitahukan kabar ini kepada Tuan Grand Duke, tetapi Tuan Grand Duke yang sekarang malah ...." Teresa berhenti berbicara karena takut Grace tahu terlalu banyak.

"Aku sudah tahu identitas Tuan Grand Duke yang sebenarnya, jadi katakan saja." Grace kemudian duduk di samping Teresa.

"Tuan Grand Duke sudah tahu bahwa sebentar lagi sihir suci Charlotte akan bangkit, dia berniat untuk mengubah Charlotte menjadi iblis dan menghalalkan segala cara untuk membatalkan sihir Charlotte yang akan bangkit," jelas Teresa.

"Apa maksudmu?!" Grace sangat terkejut ketika mendengar kabar tersebut.

"Kau juga tahu kan bahwa manusia suci dan iblis tidak boleh bersatu? Hubungan mereka akan dikutuk oleh Dewa, aku mencoba untuk menyelamatkan Charlotte, tetapi Lucifer akan melawan aturan Dewa kali ini," ujar Teresa.

Grace yang mendengar penjelasan tersebut mulai merasa takut, ia tidak bisa membiarkan Charlotte menjadi iblis, itu tidak akan terjadi. Grace tidak mau tinggal diam dengan rencana Lucifer.

"Kita harus memberitahukan hal ini kepada Nyonya Grand Duchess," ujar Grace.

"Kau benar, Garase," sahut Teresa yang lagi-lagi tidak bisa menyebutkan nama Grace dengan benar, tetapi Grace tidak peduli dengan itu karena ia hanya memikirkan Charlotte.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang