Bab 37. Jealous and angry?

24.3K 3.6K 1.2K
                                    

NOTE: 2 RIBU VOTE UNTUK MEMBUKA PART SELANJUTNYA. JIKA TIDAK MENEMBUS TARGET, MAKA TIDAK AKAN UPDATE!!

FOLLOW JUGA AKUN WATTPADKU nursida122004 karena bab-bab selanjutnya akan aku PRIVAT.

Mohon tandai apabila ada typo.

Selamat membaca

* * *

Lucifer mengehentikan aksinya ketika menyadari raut wajah wanita itu yang terlihat sedikit terkejut. Pria itu kembali mengambil busur dan anak panahnya lalu menyodorkan kedua benda tersebut di hadapan Charlotte.

"Satu kesalahan berarti satu hukuman. Bukankah Xavier tidak mungkin memberimu tantangan yang seperti itu? Ambil ini dan usahakan jangan lakukan kesalahan!" perintah Lucifer.

Mendengar ucapan tersebut membuat Charlotte sadar dari lamunannya kemudian dengan ragu-ragu mengambil busur dan anak panah tersebut. Wanita itu memegang busur panah dengan cara yang salah sehingga mendapatkan teguran pedas.

"Apa kau mencoba untuk mempermalukanku di depan banyak orang dengan memegang busur seperti itu?" tegur Lucifer yang tidak tanggung-tanggung membuat Charlotte semakin kena mental. Lucifer sengaja melakukannya karena ingin memberikan pelajaran pada Charlotte yang sudah berani memancing emosinya.

Charlotte kemudian mulai melepaskan satu anak panah, sayangnya targetnya meleset terlalu jauh sehingga membuat Lucifer hanya memasang ekspresi datar.

"Sudah kuduga, pikiranmu memang sedang ke mana-mana. Apa kau sedang memikirkan Xavier?" Lucifer berjalan mendekati Charlotte.

"Sepertinya yang Tuan Duke lihat, saya memang sedang memikirkan Xavier, makanya saya jadi kurang fokus," sahut Charlotte yang sengaja berbohong.

Lucifer lagi-lagi dibuat kesal dengan jawaban yang diberikan oleh wanita itu. Lucifer kemudian menyeringai lalu kembali menarik dagu Charlotte agar mereka saling menatap.

"Fokuskan pikiranmu hanya pada latihan saja, fokus pada latihan dan fokus pada arahanku," bisik Lucifer.

"Bagaimana bisa saya bisa fokus jika pelatih saya memiliki wajah yang terlalu sempurna seperti Tuan Duke?" sahut Charlotte.

Lucifer terkejut ketika mendengar gombalan itu. Biasanya Charlotte bukanlah seorang wanita yang suka memberikan gombalan pada lawan jenis.

"Dibandingkan belajar dengan Xavier, saya lebih suka belajar dengan Tuan Duke. Saya rasa, otak saya menjadi lebih berfungsi jika Tuan Duke yang mengajari saya," ucap Charlotte.

Persetan dengan harga diri, Charlotte ingin cepat-cepat mengatakan permintaannya yang selanjutnya, maka dari itu ia sengaja memberikan beberapa gombalan untuk membuat Lucifer sedikit luluh.

"Apa kau mencoba untuk menggoda pelatihmu sendiri? Bagaimana jika Xavier yang mengajarimu hari ini? Apa kau akan menggodanya juga seperti ini? Aku bersumpah akan membunuhmu dan Xavier jika kau memiliki pikiran untuk menggoda Xavier sama seperti kau menggodaku saat ini," bisik Lucifer.

Charlotte mulai mengerti sekarang, sepertinya iblis itu memiliki perasaan cemburu yang terlalu jelas. Wanita itu tersenyum tipis kemudian dengan berani mengalungkan kedua tangannya di leher Lucifer.

"Singkirkan tanganmu dari leherku!" perintah Lucifer kemudian mencengkram dagu Charlotte.

"Mungkin saya akan menggoda Xavier juga jika dia memiliki wajah yang mirip dengan Tuan Duke, tapi sayangnya Xavier memiliki wajah yang terlalu membosankan jika dibandingkan dengan Tuan Duke. Apa Tuan Duke merasa cemburu?" tanya Charlotte.

I Became The Devil's Wife  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang