Kedengkian 4

37 10 0
                                    

CHAPTER 26: KEDENGKIAN (4)

LAN WangJi, "Tolong jelaskan lebih rinci.
"Lan WangJi beralih duduk. Perkataan yang sopan terdengar seampuh ancaman. Nie HuaiSang pun mulai menjelaskan.
Nie HuaiSang, "HanGuang-Jun, kau tahu sendiri bahwa Sekte Nie berbeda dari sekte-sekte lainnya. Sekte lain menggunakan pedang, sedangkan kami berkultivasi menggunakan saber karena pendiri sekte ini dulunya adalah tukang jagal."Itu adalah rahasia umum-semua orang tahu. Bahkan motif resmi Sekte QingheNie adalah kepala hewan buas yang mirip entah seekor anjing atau babi.
Nie HuaiSang meneruskan, "Metode kultivasi kami berbeda, jadi wajar saja kalau ada pertumpahan darah.
Saber-saber dari pemimpin sekte terdahulu selalu dipenuhi energi gelap dan haus darah. Hampir semua pemimpin sekte kami meninggal mendadak karena penyimpangan qi. Temperamen yang buruk juga ada hubungannya dengan ini.
"Wei WuXian mengangkat alisnya, "Itu agak mirip dengan kultivasi iblis."
Nie HuaiSang langsung membela diri, "Tidak sama! Kultivasi iblis dinamai begitu karena menggunakan jiwa manusia. Sedangkan saber sekte kami menggunakan jiwa arwah jahat dan binatang buas. Selama masih hidup, pemimpin sekte kami sudah membunuh makhluk-makhluk semacam itu, jadi kalau mereka tidak mampu lagi menghabisinya, makhluk-makhluk itu akan membuat ulah dan membawa petaka ke sekte kami. Arwah saber hanya mau menerima satu pemilik sehingga orang lain tidak akan bisa memakainya. Generasi berikutnya tidak akan bisa melebur saber-saber itu. Alasan pertama karena itu adalah penghinaan terhadap para leluhur, dan kedua, ada kemungkinan kalau masalah tidak akan selesai hanya dengan melebur saber-saber itu.
"Wei WuXian menanggapi, "Cukup percaya diri, hm?
"Nie HuaiSang, "Benar.
Saber-saber yang pernah bertarung dan berkultivasi dengan leluhur kami memang pantas merasa percaya diri.
"Dia menambahkan, "Seiring bergantinya generasi, level kultivasi setiap pemimpin sekte semakin meningkat. Masalahnya pun semakin runyam. Sampai akhirnya pemimpin sekte keenam menemukan solusinya.
"Wei WuXian menyela, "Membangun Kastil Pemakan Manusia?
"Nie HuaiSang, "Bukan, bukan. Walaupun saling berkaitan, solusi itu akan muncul nanti. Pemimpin sekte keenam-lah yang memulainya. Dia membuat dua peti untuk saber ayah dan kakeknya, lalu menggali pusara. Namun bukan harta berharga yang ditaruh di dalam pusara itu-melainkan ratusan mayat yang akan berubah.
"Kening Lan WangJi sedikit berkerut.
Nie HuaiSang langsung berkilah, "HanGuang-Jun, aku bisa jelaskan!
Mayat-mayat itu tidak dibunuh oleh orang-orang dari sekte kami!
Mereka dikumpulkan dari berbagai tempat!
Kami juga membelinya dengan harga tinggi! Pemimpin sekte keenam berkata, apabila roh saber itu ingin bertarung dengan makhluk jahat, maka berikan saja makhluk jahat untuk diajak bertarung selamanya. Mayatmayat yang akan berubah dikubur bersama peti-peti yang berisi saber. Sama seperti mengubur barang-barang pemakaman untuk roh saber. Roh-roh saber itu akan menekan transformasi para mayat, dan pada waktu bersamaan, mayat-mayat itu juga mampu menenangkan kemarahan roh saber. Kedua belah pihak akan saling mengawasi. Hanya dengan metode inilah generasi selanjutnya bisa hidup dengan tenang.
"Wei WuXian bertanya lagi, "Lalu kenapa kalian membangun kastil batu?
Kenapa mayatnya dikubur dalam dinding?
Dan bukankah tadi kau bilang kastilnya pernah memakan manusia?
"Nie HuaiSang menyahut, "Semua pertanyaan itu sebenarnya punya jawaban yang sama. Menurutku... bisa dibilang kastil itu memang memakan manusia. Tapi tidak disengaja!!! Pemimpin sekte keenam kami membangun pusara saber sedemikian rupa sehingga terlihat seperti makam biasa-generasi selanjutnya pun juga melakukan hal yang sama. Tapi sekitar lima puluh tahun yang lalu, pusaranya digali oleh para penjarah kuburan.
"Wei WuXian membuat suara 'oh' dan berseru dalam hati, Seperti membangunkan singa yang sedang tidur.
Nie HuaiSang, "Mustahil menyembunyikan berita tentang pembangunan sebuah pusara besar, tidak peduli seberapa hati-hati kami melakukannya. Para penjarah kuburan itu mengira ada pusara raksasa dari dinasti lampau di Bukit Xinglu. Mereka merencanakan aksinya begitu lama dan datang dengan persiapan penuh. Di antara sekelompok orang itu, ada satu atau dua yang benar-benar punya kemampuan sehingga bisa melacak arahnya, melewati selubung labirin, dan menemukan pusara saber kami. Mereka sudah terbiasa melihat orang mati, jadi setelah menggali lubang dan memasuki makam, mereka tidak takut melihat sekumpulan mayat di sana. Tapi saat sedang mencari-cari emas dan harta karun, kebetulan mereka bernapas di sebelah mayat-mayat itu, dan lebih parahnya lagi, mereka adalah pria-pria muda yang berada di masa puncak di hidup mereka, penuh dengan energi yang.
Ingat, mayat-mayat yang dibaringkan di sana sudah hampir berubah!
"Tidak sulit menebak apa yang terjadi selanjutnya. Belasan mayat langsung berubah. Tapi para penjarah kuburan itu bukanlah orang biasa. Mereka membawa peralatan lengkap sehingga bisa mengalahkan banyak mayat berjalan sekaligus. Setelah pertarungan selesai, daging dan darah berceceran di atas tanah. Mereka akhirnya sadar kalau makam itu terlalu berbahaya, jadinya mereka memutuskan untuk pergi. Namun begitu mereka ingin pergi, mereka malah dimakan!
"Jumlah mayat di dalam pusara itu selalu dipantau ketat. Tidak boleh kurang ataupun lebih, jumlahnya harus seimbang dengan roh saber yang ada. Sebenarnya tidak masalah kalau penjarah itu membuat mayat-mayatnya berubah, karena setelah mereka pergi, rohroh saber itu akan menekan perubahan mayatnya lagi.
Tapi kekacauan yang mereka lakukan sudah membuat banyak mayat tercerai-berai sehingga jumlahnya berkurang. Pusara saber itu selalu memastikan jumlah mayat ganas dan roh saber itu cukup untuk saling menekan, jadi... barangkali... barangkali pusara itu tertutup sendiri dan mengurung para penjarah itu di dalamnya untuk menebus kekurangan mayatnya.
"Karena pusara saber sudah dihancurkan, pemimpin sekte waktu itu mulai memikirkan cara lain. Dia memilih tempat lain di Bukit Xinglu dan membangun aula saber, bukannya pusara. Dia menaruh mayatmayat di dalam dinding untuk berjaga-jaga kalau ada penjarah kuburan yang datang lagi.
"Aula saber itu adalah 'Kastil Pemakan Manusia' seperti rumor. Sewaktu penjarah kuburan itu datang ke Qinghe, mereka mengaku sebagai pemburu. Mereka tidak pernah kembali setelah datang ke Bukit Xinglu, bahkan mayatnya pun tidak ketemu. Sehingga banyak orang mulai mengira kalau mereka dilahap oleh monster di bukit itu. Setelah kastil batu dibangun tapi belum dipasang selubung labirin, ada seseorang yang kebetulan lewat sana. Untung saja kastil itu tidak punya pintu sehingga orang yang lewat tadi tidak bisa masuk. Tapi sebelum meninggalkan bukit itu, dia memberitahu banyak orang kalau ada sekumpulan kastil putih aneh di Bukit Xinglu, dan monster pemakan manusia pasti berada di dalam sana. Kami pikir bagus juga kalau rumornya menyebar supaya tidak ada yang berani mendekati area itu. Jadinya aku sengaja melebih-lebihkan rumornya dan menciptakan legenda 'Kastil Pemakan Manusia'. Tapi kastil itu benar-benar bisa memakan manusia!
"Nie HuaiSang mengeluarkan selembar saputangan dan sebuah batu putih seukuran bawang dari dalam kain lengannya. Dia mengusap keringatnya dengan saputangan sambil mengulurkan batu putih itu.
"Kalian berdua bisa lihat ini."Wei WuXian mengambil batu itu. Setelah dicermati, dia melihat ada sesuatu yang menonjol dari batu itu. Terlihat seperti... tulang jari manusia.Dia langsung tahu apa yang sudah terjadi.
Nie HuaiSang selesai mengusap keringatnya dan meneruskan, "Dia... Jin Gongzi tadi... sepertinya sudah meledakkan dinding untuk membuat lubang. Kalau dia bisa merusak dinding setebal itu, berarti dia memang membawa senjata spiritual juga-tapi tunggu, bukan itu... Maksudku area yang dia ledakkan kebetulan adalah aula saber pertama yang kami bangun di Bukit Xinglu. Sebelumnya kami tidak memakai batu bata di dua sisi dan mengisi bagian tengahnya dengan tanah untuk mencegah energi yang masuk, jadi mayat-mayatnya tidak akan berubah. Kami hanya memasukkan mayatnya ke dalam sana. Jadi saat Jin Gongzi membuat jalan masuk, tanpa sadar dia juga ikut menghancurkan satu kerangka yang terkubur. Tak lama kemudian dia terisap masuk ke dalam dinding sebagai ganti mayat yang dia ledakkan... Aku pergi ke Bukit Xinglu untuk memantau secara rutin. Saat aku ke sana hari ini, aku menemukan ini. Begitu aku mengambil batu itu, ada anjing yang mengejarku.
Ah... aula saber itu kurang lebih seperti pusara leluhur kami. Aku benar-benar...
"Semakin banyak Nie HuaiSang bicara, semakin menyedihkan perasaannya, "Kebanyakan kultivator tahu kalau area ini milik kami, jadi mereka tidak pernah melakukan perburuan malam di sini. Siapa yang menyangka kalau...
"Siapa yang menyangka kalau nasibnya bisa seburuk ini. Pertama, Jin Ling yang bandel itu sudah menargetkan Bukit Xinglu, dan kebetulan juga Lan WangJi dan Wei WuXian menuju ke arah yang ditunjuk hantu lengan itu.Dia berkata lagi, "HanGuang-Jun dan kau... Aku sudah bilang kalau kalian tidak boleh mengatakan hal ini ke siapa pun. Kalau tidak...
"Kalau tidak... dilihat dari keadaan Sekte QingheNie yang hampir mati sekarang ini, kalau hal seperti itu terlepas ke publik, Nie HuaiSang akan dicap sebagai seorang pendosa, aib leluhurnya sampai mati. Wajar saja dia lebih memilih menjadi bahan ketawa semua sekte daripada berfokus pada kultivasi atau mengasah bilah saber-nya. Kalau kultivasinya mencapai level tertentu, dia perlahan akan menjadi lebih pemarah, dan akhirnya akan mati karena murka seperti kakak dan leluhurnya. Bahkan setelah mati pun saber-nya masih akan menghantui manusia dan mengganggu kedamaian sekte lain. Maka dari itu lebih baik ia menjadi orang yang tidak berguna.Masalah ini sepertinya tidak bisa dipecahkan. Memang sudah seperti ini sejak Sekte Nie dibentuk. Tentu saja bukan berarti generasi selanjutnya akan mengingkari jalur dan basis kultivasi yang dipilih leluhurnya, kan?
Semua sekte kultivasi ahli dalam hal yang berbedabeda. Seperti halnya Sekte GusuLan yang terampil dalam bidang musik; kekuatan dan kegarangan roh saber milik Sekte QingheNie-lah yang membuatnya melampaui sekte-sekte lain. Kalau generasi selanjutnya ingin meninggalkan jalur kultivasi dari leluhurnya dan lebih memilih jalur baru, entah akan butuh berapa lama, atau bahkan akan berhasil atau tidak. Apalagi Nie HuaiSang tidak akan pernah berani mengkhianati Sekte Nie dan berkultivasi di jalur yang berbeda. Karena satu-satunya pilihan yang tersisa adalah menjadi orang yang tidak berguna.Seandainya dia bukan seorang pemimpin sekte dan lebih menghabiskan hidupnya bersenang-senang sepanjang hari seperti saat di Yun Shen Buzhi Chu dulu, dia pasti akan mendapatkan posisi yang lebih baik dari yang sekarang. Namun sejak kakaknya meninggal, dia harus memikul tanggung jawab sebagai pemimpin sekte dan melangkah maju, tidak peduli seberapa sulitnya itu.Nie HuaiSang pergi setelah meminta mereka lagi dan lagi untuk merahasiakan hal ini. Wei WuXian termangu beberapa saat. Tiba-tiba dia merasakan Lan WangJi berjalan ke arahnya.
Lan Wangji berlutut di depannya dan mulai menggulung kain celananya dengan ekspresi bersungguh-sungguh.Wei WuXian lekas berujar, "Tunggu dulu-lagi?
"Lan WangJi, "Kita akan menghilangkan Tanda Kutukannya dulu.
"Dalam satu hari ini HanGuang-Jun sudah berlutut berkali-kali. Meskipun Lan WangJi tampak cukup serius, Wei WuXian tidak sanggup lagi melihat adegan ini.Dia berkata, "Biar aku sendiri.
"Segera dia menggulung kain celananya dan melihat Tanda Kutukan itu sudah menutup sekujur kakinya, melewati lutut, dan merambat hingga ke paha.
Wei WuXian mengintip celananya sedikit, "Ternyata sudah melewati pahaku.
"Lan WangJi memalingkan wajahnya dan tidak menjawab.
Wei WuXian merasa agak aneh, "Lan Zhan?"

Translator's Note: Berubah: kondisi mayat yang akan berubah menjadi mayat berjalan atau mayat ganas.

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang