Kebencian 7

31 2 0
                                    

CHAPTER 104: KEBENCIAN (7)

SU She akhirnya menyadari apa yang terjadi. Dia langsung menutup dadanya dengan kelepak, tapi orang-orang yang sedari tadi menghadapnya sudah melihat jelas bagian dadanya yang terbuka. Kulit yang paling dekat dengan jantung sudah dipenuhi banyak lubang mengerikan dalam berbagai ukuran.Tanda kutukan Seratus Lubang! Dan yang ini bukanlah tanda langsung yang ditinggalkan kutukan itu. Dilihat dari penyebaran lubang-lubangnya, organ dalam Su She, bahkan juga jindan-nya, pasti sudah digerogoti banyak lubang. Dia tidak akan bisa menggunakan kekuatan spiritualnya. Namun Su She masih bisa menggunakan jimat teleportasi yang menguras tenaga spiritual berkali-kali. Satu-satunya penjelasan dari mana tanda-tanda itu berasal—pasti itu adalah timbal balik setelah dia mengutuk seseorang! Dulu, Wei WuXian bukannya tidak berusaha keras untuk menemukan tersangka yang mencoba mengkambinghitamkannya, tapi karena memang ada terlalu banyak orang. Belum lagi, sekalipun tersangkanya ketemu, masalah yang dihadapinya setelah itu tetap tidak akan bisa selesai. Jadinya dia melepaskan harapan itu. Namun malam ini, setelah pencarian sia-sia yang begitu lama, tersangkanya tiba-tiba muncul sendiri! Jin Ling tidak mengerti. Nie HuaiSang barangkali juga tidak mengerti.
Namun Lan XiChen sudah beralih menatap Jin GuangYao, "Jin Zongzhu, apa penyerangan di Jalur Qiongqi juga bagian dari rencanamu?"
Jin GuangYao, "Kenapa kau berpikir begitu?"
Jiang Cheng berujar dingin, "Apa perlu ditanyakan lagi? Seandainya Jin ZiXun tidak dikutuk, apa pun yang terjadi setelah itu tidak akan perlu terjadi! Penyerangan itu membantumu menyingkirkan Jin ZiXuan dan Jin ZiXun yang berada satu generasi denganmu, membantumu menyingkirkan rintanganmu di Sekte LanlingJin dan mengamankan posisi Kepala Kultivator. Su She adalah dalang di balik kutukan itu dan dia juga anak buah kepercayaanmu.
Memangnya perlu ditanyakan lagi perintah siapa yang dia ikuti?!"
Jin GuangYao menolak menjawab seakan-akan memang fokus bermeditasi.
Wei WuXian tertawa marah, menatap Su She, "Memangnya aku salah apa padamu? Aku tidak menyimpan dendam padamu—aku bahkan tidak mengenalmu!"
Jin GuangYao, "Wei Gongzi, bukankah harusnya kau yang paling tahu? Memangnya kau tetap akan selamat hanya karena tidak punya dendam? Mana mungkin? Semua orang di dunia ini bermula dari tidak punya dendam. Orang lain yang akan menyerang dan menusukmu lebih dulu."
Suara Jiang Cheng diliputi kebencian, "Dasar sampah busuk!"
Namun Su She hanya tersenyum dingin, "Jangan menganggap dirimu hebat. Siapa bilang aku mengutuk Jin ZiXun untuk menjebakmu? Waktu itu aku sama sekali tidak bekerja untuk Zongzhu. Aku mengutuk dia atas keinginanku sendiri!"
Wei WuXian, "Jadi kau menyimpan dendam pada Jin ZiXun?"
Su She, "Orang angkuh seperti dia—aku akan membunuh siapa pun yang datang menantangku!"
Wei WuXian tahu pasti bahwa orang 'angkuh' yang paling dia benci adalah Lan WangJi. Dia hanya bisa bertanya, "Sebenarnya apa yang terjadi antara HanGuang-Jun dan dirimu? Bagian mananya dari HanGuang-Jun yang angkuh?"
Su She, "Bagian mananya yang tidak angkuh? Jika Lan WangJi tidak dilahirkan dengan latar belakang yang baik, apa haknya menjadi begitu angkuh? Kenapa mereka selalu bilang aku meniru dia?! Semua orang memujinya sebagai bangsawan dan orang suci—seorang HanGuang-Jun bermain-main dan bertindak keji bersama Yiling Laozu yang moralnya dikecam seluruh dunia? Lucu sekali!"
Baru saja Wei WuXian akan bicara, tiba-tiba dia merasa agak familier dengan ekspresi marah nan muram Su She.
Seperti pernah melihat itu sebelumnya.
Mendadak dia teringat, "Ternyata kau!"
Di Kota Caiyi, Danau Biling, jurang air, pedang yang hilang di bawah air, Xuanwu Pembantai, murid yang mendorong MianMian—Su She! Tiba-tiba saja tawa Wei WuXian meledak.
Dia berujar, "Aku mengerti sekarang."
Lan WangJi, "Mengerti apa?"
Wei WuXian menggeleng. Dia tahu Jin ZiXun orang yang seperti apa. Dulu, dia sering memandang rendah orang dari sekte-sekte yang bergabung, mengira mereka sama saja dengan pelayan. Dia bahkan berpikir bahwa martabatnya akan jatuh jika ikut bergabung dalam perjamuan bersama mereka.
Dan sebagai salah satu sekte yang bergabung dengan Sekte LanlingJin, Su She harus mengunjungi Jinlin Tai sesekali untuk menghadiri perjamuan sehingga pertemuannya dengan Jin ZiXun pun mustahil dihindari. Yang satu tidak toleran dan pendendam, sedangkan yang satunya lagi angkuh dan arogan—jika memang sudah terjadi perseteruan di antara mereka, sama sekali tidak aneh kalau Su She menyimpan dendam pada Jin ZiXun.
Jika benar begitu, maka alasan di balik kutukan Seratus Lubang Jin ZiXun sama sekali tidak ada hubungannya dengan Wei WuXian. Namun pada akhirnya tetap dia yang menanggung hukumannya.Pemicu penyerangan di Jalur Qiongqi adalah dikutuknya Jin ZiXun dengan Seratus Lubang.
Apabila penyebab itu tidak pernah ada, Sekte LanlingJin pasti tidak akan punya alasan untuk menyerangnya, Wen Ning tidak akan hilang kendali dan mengamuk, Wei WuXian tidak akan perlu bertanggung jawab atas hilangnya nyawa Jin ZiXuan yang berharga, dan semua hal yang terjadi setelah itu tidak akan perlu terjadi.Tetapi sekarang, dia akhirnya mendapati bahwa alasan di balik kutukan itu bukanlah untuk menjebaknya. Bahkan sama sekali tidak ada hubungan dengannya! Fakta semacam itu benar-benar sulit diterima.
Wei WuXian tertawa, matanya memerah.
Dia mengejek, entah ke dirinya sendiri atau yang lain, "Aku tidak percaya penyebabnya adalah orang sepertimu... karena alasan sekonyol itu!"
Namun Jin GuangYao sepertinya tahu ke mana arah pikiran Wei WuXian, "Wei Gongzi, kau benar-benar tidak boleh berpikiran seperti itu."
Wei WuXian, "Oh? Kau tahu apa yang kupikirkan?"
Jin GuangYao, "Tentu saja. Cukup mudah ditebak. Kau pasti berpikir betapa sialnya dirimu. Padahal kenyataannya tidak begitu. Tuan Wei, sekalipun Su She tidak mengutuk Jin ZiXun, cepat atau lambat kau tetap akan diserang juga karena alasan lain." Dia tersenyum, "Itu karena kau memang orang semacam itu. Paling baiknya, kau adalah pahlawan tak tertundukkan; dan paling buruknya, kau sudah menyinggung banyak orang ke mana pun kau pergi. Semua orang yang pernah kausinggung memang hidup dengan aman, tapi begitu sesuatu terjadi pada mereka atau seseorang berbuat sesuatu pada mereka, maka orang pertama yang akan mereka curigai adalah kau, dan orang pertama yang mereka tuntut dendam juga kau.
Dan itu bukanlah sesuatu yang bisa kaukendalikan."
Entah bagaimana, Wei WuXian tersenyum, "Bagaimana ini? Kau ternyata masuk akal juga."
Jin GuangYao, "Dan seandainya kau tidak hilang kendali saat di Jalur Qiongqi, bisakah kau menjamin tidak akan hilang kendali lagi sepanjang sisa hidupmu? Orang sepertimu ditakdirkan berumur pendek. Lihat kan? Bukankah terasa jauh lebih baik memikirkannya seperti ini?"
Jiang Cheng memberang, "Kau yang berumur pendek!"
Tanpa mempedulikan luka beratnya, Jiang Cheng menyambar Sandu dan bersiap menyerang. Seketika, darah menderas kembali. Jin Ling buru-buru menariknya mundur.
Tanpa bisa bergerak, Jiang Cheng hanya bisa mengumpat penuh kebencian, "Dasar anak pelacur, tidak tahu malu selama kau bisa naik tingkat! Bukan kau yang menyuruh Su She melakukannya?! Kau mencoba membodohi kami?!"
Mendengar kata 'anak pelacur', senyum Jin GuangYao langsung membeku.Dia beralih ke Jiang Cheng.
Setelah berpikir sejenak, dia mulai bicara dengan suara suam-suam kuku, "Jiang Zongzhu, tenanglah sedikit. Aku mengerti bagaimana perasaanmu sekarang ini. Suasana hatimu pasti sedang sangat buruk karena baru tahu kebenaran di balik jindan-mu itu. Jika memikirkan lagi apa yang sudah kaulakukanselama ini, hatimu yang penuh kebanggaan itu akan merasa bersalah, dan kau jadi ingin sekali mencari pelaku atas apa yang terjadi pada Wei Gongzi di kehidupannya yang lalu—penjahat yang bisa kau mintai pertanggungjawaban. Kemudian, kau akan mencambuknya, demi membalaskan dendam Wei Gongzi dan meringankan bebanmu."
Apabila keyakinanmu itu bisa meringankan masalahmu—bahwa semua yang terjadi adalah rencana busukku sendiri, mulai kutukan Seratus Lubang hingga penyerangan di Jalur Qiongqi—maka silakan saja pikirkan sesukamu. Tapi kau harus mengerti bahwa kau juga bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Wei Gongzi di akhir hidupnya. Justru kau yang paling bertanggung jawab. Kenapa ada banyak orang yang menyerang Yiling Laozu? Kenapa mereka meneriakkan dukungan, tidak peduli mereka ikut terlibat atau tidak? Kenapa dia sendirian bisa dikecam begitu banyak orang? Apa benar karena rasa keadilan mereka? Tentu saja tidak.
Sebagian alasannya adalah karena dirimu."
Jiang Cheng tertawa dingin. Lan XiChen tahu Jin GuangYao akan mulai membalik putih menjadi hitam lagi.
Dia berteriak mendiamkan, "Jin Zongzhu!"
Jin GuangYao tidak goyah, tetap meneruskan sambil tersenyum, "...
Dulu, Sekte LanlingJin, QingheNie, dan GusuLan sudah selesai memperebutkan bagian kemenangan terbesar. Sisanya hanya bisa menerima bagian kecil. Di sisi lain, kau baru saja membangun kembali Lianhua Wu, dan di belakangmu juga ada Yiling Laozu, Wei WuXian, bahaya yang tidak bisa diukur. Kaupikir sekte lain senang melihat seorang pemimpin sekte muda yang beruntung sepertimu? Untung saja hubunganmu dengan shixiong-mu itu tidak terlihat bagus sehingga semua orang pun memanfaatkan peluang itu. Tentu saja mereka akan menambah minyak ke dalam kobaran apimu. Memperlemah Sekte YunmengJiang berarti memperkuat sekte mereka sendiri. Jiang Zongzhu, jika saja kau memperlakukan shixiong-mu lebih baik sedikit saja, atau jika kau menoleransi sedikit saja atas apa yang sudah terjadi, semuanya tidak akan jadi begini. Oh, dan ngomong-ngomong, kekuatan utama dari pengepungan di Bukit Luanzang juga berasal darimu..."
Wei WuXian, "Sepertinya dipanggil anak pelacur memang kelemahan Jin Zongzhu. Pantas saja kau membunuh ChiFeng-Zun."
Saat nama Nie MingJue disebut-sebut, air muka Lan XiChen pun berubah. Senyum Jin GuangYao juga sempat membeku. Sejurus kemudian, dia segera bangkit.Meditasi selesai, dia pun mencoba menggerakkan jemari tangan kirinya.
Dia langsung berujar, "Bersiap berangkat."
Su She, "Baik!"
Dua biksu memegangi Jin GuangYao dari kedua sisi. Baru saja mereka hendak membuka pintu, Jin GuangYao langsung berkata, "Aku hampir lupa."
Dia beralih ke Lan XiChen, "Aku jadi teringat, jalur spiritual ZeWu-Jun yang tersegel pasti akan segera pulih."
Tingkat kultivasi Lan XiChen jauh lebih tinggi darinya, sehingga untuk menyegel jalur spiritualnya, Jin GuangYao harus menyegelnya setiap dua jam sekali. Kalau tidak, Lan XiChen pasti akan memberontak dari segelnya sendiri.
Dia menghampiri Lan XiChen, "Permisi."
Baru saja tangannya hendak terulur, sesuatu yang putih dan berat tiba-tiba mencuat dari dalam tanah. Jin GuangYao langsung siaga dan segera menghindar. Memusatkan pandangannya, ternyata itu adalah seonggok tubuh yang pucat! Sesosok wanita bertubuh telanjang bulat merangkak di tanah; wajahnya merunduk, tubuh terpelintir dan anggota badannya seperti ingin menuju ke arah Jin GuangYao. Su She menyerangnya dengan pedang. Wanita itu berteriak, api meledak di sekelilingnya. Dia berdiri, sempoyongan menuju ke Jin GuangYao lagi. Badan dan wajahnya terbakar gosong di tengah kobaran api, tapi kebencian luar biasa masih tampak di matanya. Su She menyerangnya lagi, menebas badannya, membuat wanita itu menguap. Jin GuangYao tersandung sesuatu sebelum bisa melangkah mundur. Dia berbalik dan melihat dua tubuh yang salin terjalin. Salah satunya menyambar tumitnya. Tiba-tiba terdengar siulan dari belakang.
Su She serasa mendidih, "Wei WuXian!"Tanpa disadari siapa pun, patung Guanyin di kuil ini sudah ternodai darah dari pola jimat.Pusat pola itu berada tepat di patung Guanyin. Dan karena sekarang polanya sudah dirusak Wei WuXian tanpa disadari siapa pun, apa pun yang tersegel di dalam sana langsung menyeruak keluar tanpa henti!
Jin Ling tiba-tiba berteriak, "Apa-apaan ini?"
Jiang Cheng terus berusaha menepuk-nepuk jubah Jin Ling yang ujungnya mulai terbakar dengan sendirinya. Jin Ling sudah baik-baik saja. Beberapa biksu dikelilingi kobaran api, berguling-guling di tanah sambil terus berteriak. Su She dan Jin GuangYao tahu mereka harus menghilangkan darah yang dilukiskan Wei WuXian di patung Guanyin, tapi mereka terhalangi para kultivator yang berguling-guling di tanah dan ghoul telanjang yang terus bermunculan.
Di bawah perintah Wei WuXian, para ghoul itu tidak menyerang Jiang Cheng, Jin Ling dan yang lainnya, tapi Jin Ling tetap saja mengayunkan pedangnya, "Apaapaan makhluk ini? Aku belum pernah melihat..."
Ghoul telanjang dan tak tahu malu begini!Kemarahan seperti meledak dari pandangan Jin GuangYao. Dalam sekali terjangan, api meledak. Akhirnya dia berhasil mencapai Patung Guanyin. Baru saja dia hendak mengusap jimat darah yang dilukiskan Wei WuXian supaya hilang, tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang dingin di belakang pinggangnya.
Suara rendah Lan XiChen terdengar, "Jangan bergerak."
Jin GuangYao baru saja akan menyerang balik saat Lan XiChen menotok punggungnya sekali.
Jin GuangYao, "ZeWu-Jun... kekuatan spiritualmu sudah kembali."
Sebelum Lan XiChen sempat menjawab, pedang Su She sudah diayunkan ke arah Wei WuXian. Namun yang membentur binar pedang itu tampak mirip, tapi cahayanya jauh lebih jernih seperti kristal. Bichen! Kedua pedang itu saling berbenturan. Nanping patah menjadi dua! Telapak tangan Su She seperti terbelah. Darah mengucur ke mana-mana. Seluruh persendian lengannya mendedas. Pedang itu jatuh ke tanah. Su She memegangi lengan kanannya dengan tangan satunya, wajah sepucat abu. Di sisi lain, satu tangan Lan WangJi menggenggam pedang dan tangan yang lain melingkar di pinggang Wei WuXian. Dia mendorong Wei WuXian ke belakangnya untuk perlindungan yang lebih baik. Padahal sebenarnya Wei WuXian tidak perlu perlindungan, tapi dia tetap saja bersandar ke tubuh Lan WangJi dengan senang dan patuh.Semua ini terjadi hanya dalam hitungan detik. Setelah mengerjap beberapa kali, para kultivator Sekte LanlingJin pun menyadari apa yang sudah terjadi. Su She masih memegangi lengan kanannya yang berdarah-darah. Luka di dadanya terbuka lagi. Ujung Bichen tepat di dekat tenggorokan Jin GuangYao.Sekarang pemimpin utama mereka tersudutkan, jadi tidak ada yang berani bertindak gegabah.Baru saja Lan XiChen ingin bicara, ekspresi setiap orang di Kuil Guanyin pun berubah.
Lan XiChen, "Wei Gongzi, tolong... hilangkan makhluk-makhluk itu dulu."
Para ghoul ini tidak hanya telanjang dan kotor, tapi bahkan juga mengeluarkan desahan memalukan yang memperjelas apa yang mereka lakukan. Tidak ada yang pernah melihat ghoul tak senonoh semacam itu.
Lan XiChen mengalihkan pandangannya, wajah Jiang Cheng menggelap, sementara Jin Ling beralih antara pucat dan merona. Wei WuXian melirik Lan WangJi yang berdiri di sebelahnya. Dia berpikir, Lan WangJi ini dulu bereaksi luar biasa malu dan marah setelah melihat buku pornonya, jadi agak berlebihan kalau dia harus menyaksikan hal semacam ini.
Wei WuXian pun memprotes, "Aku hanya ingin mengeluarkan ghoul yang disegel di Kuil Guanyin ini supaya kita bisa memperlambat mereka selama mungkin. Aku tidak mengira yang keluar adalah makhluk-makhluk semacam ini..."
Seperti Lan XiChen, Lan WangJi pun mengalihkan pandangannya setelah melirik sekilas salah satu ghoul itu.
Dia beralih ke arah lain dan mengucapkan sepatah kata, "Kebakaran."
Wei WuXian langsung mengangguk, meneruskan ucapannya dengan serius, "Iya. Semua ghoulini sudah dibakar sampai mati. Sepertinya pernah ada kebakaran besar di sini, menghanguskan cukup banyak orang sampai mati.
Dan setelah itu, Jin Zongzhu memutuskan untuk membangun Kuil Guanyin di sini untuk menyembunyikan barang buktinya sekaligus menyegel para ghoul yang berubah karena kematian mereka."
Lan XiChen, "Jin Zongzhu, apa kebakaran itu ada hubungannya denganmu?"
Suara Jiang Cheng begitu dingin, "Ghoul-ghoul itu membencinya.
Mana mungkin tidak."

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang