Kelembutan 3

37 6 0
                                    

CHAPTER 65: KELEMBUTAN (3)

LAN WangJi menghampirinya dan memberinya kendi Senyum Kaisar. Wei WuXian pun melenggang masuk dengan kendi di lengannya. Di belakangnya, Lan WangJi menggelengkan kepala meski tatapannya begitu melembut.
Lan XiChen meliriknya, "Kau mengambil itu dari kamarmu?
"Lan WangJi mengangguk.
Lan XiChen, "Sebaiknya... kau tidak menyentuh arak lagi. Berhati-hatilah agar kejadian dulu tidak terulang lagi.
"Pandangannya mendarat ke arah pakaian Lan WangJi di bagian tulang selangka. Lan WangJi ikut menunduk dan menatap bagian tengah dadanya, "Tidak akan terjadi lagi.
"Lan XiChen memaksakan seulas senyum, lalu menghela napas.
Setelah Lan XiChen berlalu, Lan WangJi melangkah masuk dan menutup pintu di belakangnya dengan lembut. Wei WuXian melepaskan penutup kendi sambil terus memikirkan cerita Lan An (pendiri Sekte GusuLan), dan QingHeng-Jun, Sekte GusuLan benar-benar sekte yang aneh. Meskipun pendirinya seorang biksu dan gaya hidupnya begitu teguh pada peraturan, sekte ini benar-benar...
menghasilkan banyak keturunan yang romantis.
Sembari sibuk memikirkan itu, Wei WuXian pun menatap salah satu keturunan Sekte GusuLan yang berada di ruangan ini.Lan WangJi tengah membaca buku dengan kepala menunduk rendah. Ada lentera kertas di sudut meja. Disinari cahaya lembut dari nyala api, wajahnya semakin mirip dengan kepingan giok berkualitas tinggi. Bahkan ekspresi acuh tak acuh dan mata terangnya seperti memancarkan semu yang hangat. Dia begitu indah sampai terkesan tidak nyata.
Tenggelam dalam momen ini, entah kenapa Wei WuXian jadi terpesona. Dia bergeser mendekat tanpa sadar.
Lan WangJi mendongak dan bertanya, "Apa?
"Wei WuXian langsung tersadar kembali, "Tidak ada.
Penanda halaman bukumu kelihatan cukup cantik.
"Penanda halaman milik Lan WangJi berupa bunga kering berwarna terang. Sepertinya sudah dirawat dengan sepenuh hati sehingga warnanya tetap cerah. Kelopak dan lapisan bunganya begitu lembut bagaikan hidup. Di antara halaman buku itu, bunganya menguarkan aroma yang lembut.
Wei WuXian mengangkat penanda halaman itu dan bertanya, "Bunga peony?
"Lan WangJi, "Mn.
"Wei WuXian memainkan penanda halaman itu di tangannya sebelum mengembalikannya lagi ke Lan WangJi, "Kakakmu mendapat kejutan yang cukup besar.
"Dengan penuh perhatian, Lan WangJi kembali meletakkan peony kering itu ke bukunya dan menutupnya, "Karena sekarang dia sudah menemukan buktinya, dia tidak akan memberi toleransi lagi.
"Wei WuXian, "Tentu saja. Dia kan kakakmu."
Tidak peduli seberapa dekat hubungan yang dimiliki Lan XiChen dan Jin GuangYao, dia tetaplah Pemimpin Sekte GusuLan dan memiliki murid-muridnya sendiri.Wei WuXian membuka salah satu kendi arak, Saat Lan Zhan pertama mabuk dulu, dia menjawab jujur bahwa dia tidak pernah meminum Senyum Kaisar di kamarnya. Lalu kenapa dia menyembunyikannya?
Tidak mungkin dia menyimpan arak ini untukku, bukan?
Rasanya agak memalukan kalau kubayangkan seperti itu. Ngomong-ngomong, apa aku harus meminta maaf tentang pita dahi itu?
Aku sudah berulang kali memainkannya. Bagaimana kalau dia menjadi malu sampai emosi dan menendangku keluar dari sini?
Tapi aku sudah sering bermain-main dengannya dan dia tidak pernah marah sama sekali. Jelas-jelas pengendalian dirinya semakin baik saja. Aku yakin dia tidak akan marah jika kugoda lagi. Tidak, sebaiknya tidak usah kutanyakan. Bagaimana kalau aku berpura-pura tidak tahu makna pita dahi itu, jadi lain kali, aku masih bisa menariknya lagi dengan sengaja. Kalau dia marah, aku akan berlagak tak bersalah dan berkata tidak tahu apa-apa.
Ketidaktahuan bukanlah dosa...
Wei WuXian merasa cukup berpuas diri.
Lan WangJi pun bertanya, "Ada apa?
"Dia menoleh dengan ekspresi serius, "Tidak ada. Suasana hatiku sedang bagus.
" Tanpa perhatian, dia membuka kendi itu, mengangkatnya, dan menelan seteguk sebelum tiba-tiba menyemburkannya dengan suara pffft.
Lan WangJi langsung menurunkan bukunya, "Kali ini ada apa?
"Wei WuXian melambaikan tangan, "Tidak! Tidak ada, tidak apaapa!
"Dia meletakkan kendi itu kembali ke tempat semula dan mengambil kendi satunya lagi dengan wajah patah hati.Kali terakhirnya menyeludupkan sekendi arak di sini, dia sengaja mengisi kendi kosongnya dengan air untuk mengejutkan Lan WangJi saat meminumnya nanti. Namun dia tidak menyangka keberuntungannya sangatlah jelek. Dua kendi yang dibawa Lan WangJi kebetulan menyertakan satu yang berisi air murni, dan dia meminumnya sendiri.Bahkan setelah dirinya kembali ke dunia ini, setiap kali dia ingin menggoda Lan WangJi, pada akhirnya malah dirinya yang kena sendiri.
Wei WuXian benar-benar tidak mengerti!
Wei WuXian tertidur selama beberapa saat. Dia terlelap sampai mendadak dibangunkan pagi-pagi sekali. Sambil gemetaran, dia merangkak maju dan menengadah. Lan WangJi masih berpakaian lengkap. Pedang masih terselip di punggungnya. Saat dia menarik tangan yang dia sentuhkan ke pundak Wei WuXian, dia menatap benda putih di telapak tangannya, "Kita punya tamu tak diundang.
"Wei WuXian memincingkan mata untuk melihatnya. Benda itu adalah token giok Sekte GusuLan yang digunakan sebagai penanda masuk. Dia teringat bahwa token milik Lan WangJi berlevel sangat tinggi dan mampu memperingatkannya jika ada yang menyusup perintang Sekte GusuLan.Namun tidak ada yang berani menyelinap masuk ke Yun Shen Buzhi Chu selama berpuluh-puluh tahun ini. Wei WuXian meloncat turun dari ranjang, menyadari jubah luarnya sudah dilepaskan entah kapan saat dirinya tertidur.
Dia pun mengenakannya lagi sambil berkata, "Siapa?
"Lan WangJi menggelengkan kepala lalu mengisyaratkan Wei WuXian untuk mengikutinya. Mereka berdua melangkah diam-diam sampai tiba di sebuah kediaman di tengah rimbunan bambu. Cahaya bersinar dan menembus jendela kertas di sana. Wei WuXian melirik tanda kayu di depan pekarangan, "Hanshi?"
Dugaannya benar, Lan XiChen tengah duduk tegak di ruangan itu. Dia sama sekali tidak tampak terkejut melihat dua orang itu melangkah masuk. Lan XiChen bertukar pandang dengan Lan WangJi, dan keduanya seperti saling memahami. Lan WangJi mengarahkan Wei WuXian untuk duduk di belakang sekat pembatas ruangan.Sesaat kemudian, tirai bambu di Hanshi tersibak. Rangkaian suara langkah kaki perlahan memasuki ruangan. Sosok itu terlihat duduk di hadapan Lan XiChen.Lalu terdengar suara giok yang saling bergesekan. Kedengarannya seseorang meletakkan sesuatu di atas meja dan mendorongnya.
Lan XiChen-lah yang pertama bicara, "Apa maksudnya ini?
"Seseorang berkata, "Kukembalikan padamu, Er Ge."
Itu adalah Jin GuangYao.
Lan XiChen, "Aku sudah memberikannya padamu.
"Jin GuangYao, "Token giok itu sebelumnya tidak pernah gagal. Tapi sekarang gagal, jadi sudah waktunya kukembalikan ke pemiliknya yang sah.
"Wei WuXian kini mengerti.
Karena ZeWu-Jun dan LianFang-Zun memiliki hubungan yang cukup baik, Lan XiChen pun memberikan token giok ke Jin GuangYao sehingga dia bisa berkunjung dengan bebas kapan saja. Namun sepertinya beberapa hari ini dia sudah memperbaiki pelarangan di perintang Yun Shen Buzhi Chu atau mencabut izin token milik Jin GuangYao sehingga begitu Jin GuangYao datang untuk berkunjung, izinnya untuk masuk akan ditolak. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk mengembalikan token itu.
Seperti Lan WangJi, Lan XiChen sama sekali tidak tahu bagaimana berpura-pura menurut. Jin GuangYao pun langsung berterus terang sementara Lan XiChen masih tidak mengucapkan apa-apa. Sejurus kemudian dia bertanya, "Untuk apa kau kemari?
"Jin GuangYao, "Kita masih belum mendengar kabar apa pun tentang HanGuang-Jun dan Yiling Laozu. Aku tidak mengizinkan siapa pun mencari mereka di Yun Shen Buzhi Chu meskipun ada banyak sekte yang curiga dan keberatan. Er Ge, sebaiknya kau bukakan pintu sektemu selama dua jam kapan pun yang kau mau supaya aku bisa membawa orang ke sini untuk menyelesaikan masalah ini."
Wei WuXian mengira kedatangannya ke sini untuk menuntut pencarian. Dia sama sekali tidak menyangka Jin GuangYao sanggup mengucapkan hal semacam itu, seolah tidak sedikit pun tertarik untuk mencari ke mana menghilangnya Yiling Laozu. Mau tak mau dia merasa agak terperangah juga. Di sisi lain sekat itu, Jin GuangYao pun meneruskan, "Er Ge, ada apa?
"Lan XiChen, "Tidak ada.
"Jin GuangYao, "Jika kau sedang mengkhawatirkan WangJi, kumohon tenanglah. HanGuang-Jun memiliki kepribadian tulus dan jujur. Semua sekte sudah menyaksikannya selama bertahun-tahun. Dia pasti melakukan hal itu karena sudah dibohongi sedemikian rupa. Lagipula dia masih belum melakukan apa pun yang tak termaafkan. Semuanya akan baik-baik saja selama dia menjelaskan semuanya saat waktunya nanti tiba. Aku tidak akan membiarkan siapa pun sampai menyebarkan rumor sembarangan.
"Lan XiChen, "Saat waktunya tiba? Kapan tepatnya itu?"
Jin GuangYao, "Setelah kita melakukan pembersihan di Bukit Luanzang."
Wei WuXian terdiam kaget.
Lan XiChen, "Bukit Luanzang?
"Jin GuangYao, "Semenjak hari pertarungan di Jinlin Tai, ada banyak peristiwa aneh yang terjadi di sekitar wilayah Moling, Lanling dan Yunmeng. Banyak kuburan yang dihancurkan dan mayat-mayatnya menghilang. Ada tanda-tanda yang menunjukkan segerombolan mayat yang sedang mengarah ke Yiling. Mungkin mereka sedang bergerak menuju ke Bukit Luanzang.
"Lan XiChen, "Sebenarnya apa yang mungkin terjadi?"
Jin GuangYao, "Entahlah. Dugaanku, Wei WuXian sedang memprakarsai formasi pasukan gelap atau menggunakan Yin Hufu."
Lan XiChen, "Dia sudah dicederai Jin Ling saat di Jinlin Tai. Apa dia masih bisa memprakarsai hal seperti itu?"
Jin GuangYao, "Er Ge, saat Wei WuXian mengkhianati sekte YunmengJiang dulu, seberapa parah lukanya dalam pertarungannya melawan Jiang Zongzhu?
Bukankah dia masih bisa mengendalikan mayat hidup?
Memangnya ada hal di dunia ini yang sulit bagi Yiling Laozu?
"Wei WuXian mengelus dagu, Kau menilaiku terlalu tinggi...
Jin GuangYao, "Jadi, akan ada pengepungan kedua Bukit Luanzang cepat atau lambat. Aku sudah mengabari beberapa sekte untuk mendiskusikan masalah ini di Jinlin Tai.
Er Ge, apa kau akan ikut serta?
"Beberapa saat kemudian, Lan XiChen akhirnya menjawab, "Iya. Tunggu aku di Yashi. Aku akan pergi denganmu segera setelah ini."
Setelah Jin GuangYao pergi, Lan XiChen melangkah ke belakang sekat dan memandang Lan WangJi, "Aku akan pergi ke Jinlin Tai, dan kalian berdua pergilah ke Bukit Luanzang.
Mari bergerak secara terpisah."
Lan WangJi mengangguk perlahan, "Baik."
Lan XiChen, "Jika dia menyimpan niatan tersembunyi, aku tidak akan memberi toleransi.
"Lan WangJi, "Aku tahu."
Mereka berdua menuruni Yun Shen Buzhi Chu lewat jalan setapak kecil dari kerikil putih. Di tengah jalan, rerumputan di sisi setapak bergoyang-goyang sedikit sebelum tersingkap, memperlihatkan kepala kecil mirip bola salju dan sepasang telinga panjang.Hidung merah muda kelinci itu mengendus-endus.
Begitu melihat Lan WangJi, telinganya langsung berdiri, menendangkan kaki, lalu meloncat ke arah mereka. Kelinci-kelinci itu menghambur ke rerumputan hijau. Apel Kecil sedang berbaring di bawah pohon sambil dikelilingi puluhan kelinci putih. Mata mereka banyak yang terpejam, sedang tertidur nyenyak. Beberapa bahkan masih meringkuk.Wei WuXian menghampiri pohon itu dan menggaruk kepala Apel Kecil.
Gemetaran, Apel Kecil langsung terbangun, udara menyembur dari lubang hidungnya.
Dia melenguh begitu melihat Wei WuXian, membuat kaget segerombolan kelinci di sekitarnya sampai terperanjat bangun. Telinga panjang mereka bergoyang-goyang. Semuanya meloncat ke arah Lan WangJi.
Gumpalan kapas itu bergulung-gulung di sepatu bot putihnya dan berlari ke sana kemari. Entah apa yang membuat mereka senang begini.
Sambil memegangi tali kekang, Wei WuXian menarik dan mengancam Apel Kecil supaya bergerak. Kelinci-kelinci itu berdiri dengan kaki belakang dan menempel satu persatu pada kaki Lan WangJi. Semuanya terlihat ingin memanjat naik. Lan WangJi sendiri masih berdiri diam bagai gunung. Begitu mereka berdua mulai melangkah, segerombolan kelinci itu tersandung-sandung sambil mencoba mengikuti sepasang sepatu bot putih milik Lan WangJi, menolak pergi tidak peduli sudah berapa kali Wei WuXian mencoba mengusir mereka.Lan WangJi membungkuk dan mengangkat salah satu kelinci di tangannya. Meski ekspresi di wajahnya masih dingin, belaian tangannya sangatlah lembut. Jemari lentiknya menggaruk dagu salah satu kelinci hingga telinganya bergoyang-goyang. Binatang kecil itu berputar-putar dan memejamkan mata merah rubinya hingga menyipit, seolah benar-benar senang digaruk Lan WangJi.Wei WuXian juga ingin menggaruknya, tapi kelinci itu langsung memalingkan muka.
Wei WuXian, "Dia membenciku. Tapi dia menyukaimu, hanya kau saja. Dia benar-benar tahu siapa pemiliknya, ya?"
Lan WangJi meliriknya lalu menyerahkan kelinci itu ke lengannya. Wei WuXian pun menerimanya sambil tersenyum lebar. Namun kelinci itu berkelit dan berputar di lengannya, memberontak sekuat tenaga.
Wei WuXian menarik telinganya, "Kau tidak menyukaiku? Kau membenciku? Kaburlah kalau begitu. Kau tidak akan bisa kabur tidak peduli seberapa ingin kau melarikan diri. Kenapa kau tidak menurut saja dan menyukaiku?"
Wei WuXian mencubit pipi kelinci itu dan memainkannya selama beberapa saat. Saat hampir keluar dari gerbang Yun Shen Buzhi Chu, akhirnya dia melepaskan kelinci yang rambut putihnya sudah kusut berantakan. Karena sekarang kelinci-kelinci itu tidak bisa mengikuti mereka lagi, telinga mereka merosot, menyaksikan pemilik mereka pergi.
Wei WuXian menoleh ke belakang, "Mereka sama sekali tidak ingin melepaskanmu.
HanGuang-Jun, aku tidak menyangka kau benar-benar disukai makhluk-makhluk kecil itu. Kau pasti memperlakukan mereka dengan sangat lembut saat kaubawa ke sini. Aku tidak pernah bisa melakukan itu."
Lan WangJi, "Tidak bisa?"
Wei WuXian merenung, "Memang tidak! Yang terbang, yang berjalan, atau yang berenang—semuanya akan membalik badan dan kabur begitu melihatku."
Lan WangJi menggelengkan kepala. Yang dia maksudkan benar-benar jelas. Pasti karena Wei WuXian menggoda mereka, sehingga dia tidak pernah disukai binatang-binatang itu.

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang