Penyembunyian 1

50 4 0
                                    

CHAPTER 107: PENYEMBUNYIAN (1)

JIN GuangYao mengertakkan gigi sambil menotok beberapa titik akupuntur di lengannya. Di tengah pusing yang melanda akibat kehilangan banyak darah, dia tiba-tiba melihat Nie MingJue berjalan selangkah ke arahnya, pandangan terpaku padanya. Jin GuangYao pun ketakutan setengah mati.
Di pinggir mereka, Su She terbatuk darah lalu berteriak hingga tenggorokannya kering, "Dasar tolol! Kenapa kalian masih berdiri saja?! Hentikan dia! Hentikan makhluk di pintu itu!"
Para kultivator yang sedari tadi melamun akhirnya mengangkat pedang dan berlari mendekat-walaupun dua kultivator paling depan langsung dihempaskan hingga melayang oleh telapak tangan Nie MingJue. Jin GuangYao menaburkan bubuk obat ke tangannya yang terpotong, tapi bubuk itu langsung terlarut dalam darah. Nyaris putus asa, dia merobek ujung pakaiannya dengan harapan mampu menghentikan darah yang mengalir keluar dengan membebat lukanya erat-erat. Namun tangan kirinya sudah terbakar asap beracun dari peti itu, begitu juga dengan dadanya sehingga tidak ada tenaga yang bisa dikeluarkan. Cukup lama dia berusaha merobeknya dengan tangan gemetaran, tapi tetap saja tidak berhasil, malah hanya memperparah rasa sakitnya. Su She menghampirinya dan mengoyak secarik kain dari pakaiannya sendiri untuk membalut luka Jin GuangYao.Pada saat bersamaan, Lan XiChen mengarahkan Nie HuaiSang ke tempat yang aman. Su She bergegas mencari obat lagi, tapi tidak ketemu.
Dia pun beralih ke Lan XiChen, "Lan Zongzhu! Lan Zongzhu, apa kau punya obat? Tolonglah dia-Zongzhu selalu memperlakukanmu dengan hormat! Tolonglah untuk membalas kebaikannya!"
Begitu menyaksikan betapa buruk kondisi Jin GuangYao saat ini, nyaris pingsan bahkan, Lan XiChen pun sempat terlihat sedikit khawatir. Terdengar banyak teriakan di sisi sebelah. Dengan tinju beratnya, Nie MingJue meremukkan tiga kultivator hingga menjadi onggokan daging!
Wei WuXian dan Lan WangJi berdiri di depan Jiang Cheng dan Jin Ling.
Wei WuXian, "Wen Ning! Bagaimana kau bisa berpapasan dengan dia?!"
Setelah lengannya tersambung lagi, Wen Ning pun bergegas menyatukan kembali kakinya yang patah, "Gongzi... Maafkan aku... Kau tadi menyuruhku kembali untuk mencari Lan Gongzi. Aku tidak bisa menemukannya di penginapan, jadi aku hanya bisa mencarinya di jalanan. Sebelum bisa menemukan Lan Gongzi, aku melihat ChiFengZun sedang berjalan di luar, seperti sedang mencari sesuatu. Ada segerombolan bocah pengemis yang melihatnya dan ingin mengerjai dia. Mereka tidak tahu makhluk macam apa dia. ChiFeng-Zun benar-benar tidak punya kesadaran. Dengan tangan kosong, dia hampir... Aku hanya bisa terus bertarung dengannya sepanjang perjalanan kemari..."
Sepertinya Wei WuXian memang tidak perlu bertanya kenapa Wen Ning tidak bisa menemukan Lan WangJi di penginapan. Dia tidak tidur di kamar sebelah Lan WangJi, jadi mana mungkin Lan WangJi bisa tidur? Wajar saja dia juga berkeliaran di luar sebelum melihat Peri yang kabur dari tempat kejadian untuk mencari pertolongan. Badai dadakan ini pasti bermula karena pertarungan Wen Ning dan Nie MingJue.Satu makhluk seperti mayat saja bisa menarik kegelapan, apalagi dua mayat ganas yang tidak lazim ini! Meski para kultivator Sekte LanlingJin tidak bisa menyaingi Nie MingJue, mereka terus saja menyerbu maju dengan gagah berani. Tetapi, begitu pedang mereka berbenturan dengan tubuh Nie MingJue, rasanya persis seperti membentur besi berkualitas tinggi, tidak bisa melukai sedikit pun. Nie HuaiSang mengintip hati-hati dari balik punggung Lan XiChen.
Suaranya dipenuhi rasa takut dan tak sabar, "Da-Da-Da Ge, a-aku..."
Mata tanpa manik Nie MingJue melebar sebelum bergerak menyerangnya. Lan XiChen menundukkan dagu. Dengan sekali tiupan Liebing, sosok Nie MingJue pun terpaku.
Lan XiChen, "Da Ge, ini Nie HuaiSang!"
Nie HuaiSang, "Da Ge bahkan tidak bisa mengenaliku..."
Wei WuXian, "Bukan hanya tidak bisa mengenalimu, dia bahkan tidak mengenali dirinya sendiri!"
Nie MingJue sudah menjadi mayat yang dikendalikan oleh pekatnya energi kebencian, benar-benar ganas nan garang dan menyerang tanpa pandang bulu. Setelah beristirahat sebentar, Wen Ning pun kembali menyerbu dalam pertarungan, tapi energi kebencian Wen Ning tidaklah sebesar Nie MingJue dan fisiknya juga tidak setinggi dia. Belum lagi, seruling Wei WuXian sudah hancur dan tidak bisa menolongnya. Keadaannya tidak diuntungkan. Saat Jin GuangYao yang terbaring di tanah akhirnya kaku karena pendarahan dari lukanya, Su She pun bangkit dan menggendongnya, berniat kabur di tengah-tengah kemelut ini. Pergerakannya membuat Nie MingJue menyadari keberadaan mereka lagi. Dia melempar Wen Ning dan melangkah gesit ke arah Jin GuangYao.
Jin Ling berteriak, "Paman! Lari!"
Mendengar Jin Ling sampai berani memperingatkan musuhnya, Jiang Cheng pun menampar belakang kepala Jin Ling dan berteriak marah, "Diam!"
Jin Ling baru sadar setelah ditampar. Namun Jin GuangYao tetaplah pamannya yang sudah menyaksikannya tumbuh besar. Selama satu dekade lebih ini Jin GuangYao tidak pernah bersikap tidak baik padanya. Saat Jin Ling melihat Jin GuangYao akan mati di tangan mayat ganas itu, dia pun hanya bisa berteriak. Namun saat Nie MingJue mendengarnya, mayat itu membalik badan, seperti kebingungan.
Wei WuXian merasakan jantungnya seperti teremas, suaranya rendah, "Oh tidak."
Sekarang Nie MingJue sudah menjadi mayat ganas. Tentu saja energi kebenciannya akan sangat tinggi jika diarahkan ke musuhnya yaitu Jin GuangYao. Namun mayat ganas tidak bisa membedakan orang lewat pandangan! Hubungan darah Jin Guangyao dan Jin Ling cukup dekat. Bagi makhluk kegelapan, darah dan napas kedua manusia itu terasa agak mirip, dan orang saat sedang kebingungan pasti akan lebih kesulitan membedakannya. Sekarang ini, darah mengalir deras dari lengan terpotong Jin GuangYao. Napasnya lemah, dia setengah sekarat, sementara Jin Ling masih hidup dan lincah. Nie MingJue sudah mati, pikirannya tidak berfungsi sehingga wajar saja dia lebih tertarik pada Jin Ling.Lan WangJi memerintahkan Bichen untuk menyerang tepat ke dada Nie MingJue. Seperti dugaannya, bilah pedang berhenti begitu mengenainya. Begitu Nie MingJue menunduk dan melihat pedang berpendar itu, dia pun meraung dan meraihnya. Lan WangJi langsung memanggil Bichen kembali yang terbang ke selongsongannya dengan suara klang yang keras. Nie MingJue pun kembali bertangan kosong. Sejurus kemudian, Lan WangJi pun menarik guqin WangJi ke telapak tangannya, tanpa ragu memetik senarnya dan menghasilkan aliran nada-nada. Lan XiChen pun turut menaruh Liebing di bibirnya. Wei WuXian mengebaskan tangan dan menerbangkan lima puluh jimat lebih ke arah Nie MingJue. Namun jimat itu sudah terpicu energi kebenciannya dan terbakar jadi abu bahkan sebelum mendekat ke tubuh Nie MingJue.Nie MingJue meraung dan menyambar Jin Ling. Jiang Cheng dan Jin Ling pun tersudut ke dinding, tidak bisa mundur lebih jauh lagi. Jiang Cheng hanya bisa mendorong keponakannya ke belakang tubuhnya dan menghunus Sandu yang saat ini tidak bisa mengeluarkan energi spiritual, berusaha menahan serangan itu. Meski guqin dan xiao sudah bersuara, mereka tetap akan terlambat! Kepalan tangan Nie MingJue yang berat menonjok tubuhnya.Namun bukan tubuh Jiang Cheng ataupun Jin Ling.Wen Ning menghalangi pukulan itu dengan tubuhnya sendiri. Kedua tangannya mencengkeram lengan besi Nie MingJue dan perlahan menariknya keluar dari dada, meninggalkan lubang cekung yang lebar. Tidak ada darah yang mengucur, hanya sejumlah repihan organ dalam hitam yang berjatuhan.
Wei WuXian, "Wen Ning!!!"
Jiang Cheng terlihat seperti kehilangan akal.
Suaranya terbata-bata, "Kau? Kau?!"
Pukulan tadi luar biasa kuat. Tidak hanya menembus dada Wen Ning, tapi juga merobek sebagian pangkal tenggorokannya.Tanpa bisa mengatakan apa-apa, Wen Ning pun ambruk, jatuh tepat di atas tubuh Jiang Cheng dan Jin Ling. Sementara ini dia tidak bisa bergerak, tapi matanya masih terbuka, menatap mereka berduatanpa berkedip.Dulu Jin Ling begitu membenci si pembunuh ini, senjata yang sudah menusuk jantung ayahnya. Semenjak kecil, dia sudah berkali-kali bersumpah akan mencincang habis daging Wei Ying dan Wen Ning hingga berkeping-keping jika punya kesempatan. Namun setelah itu, dia tidak ingin lagi membenci Wei WuXian sehingga kebenciannya pada Wen Ning naik dua kali lipat. Tetapi sekarang ini, dia menyaksikan pembunuh ini, senjata yang jantungnya sudah ditusuk dengan cara yang sama. Jin Ling bahkan tak kuasa mendorong Wen Ning dengan kejamnya supaya tidak bersandar ke mereka.Jin Ling tahu Wen Ning sudah mati. Jangankan tubuhnya ditonjok sampai berlubang, bahkan jika pinggangnya dipatahkan jadi dua, Wen Ning mungkin tidak akan berakhir dengan menanggung konsekuensi yang serius. Namun entah kenapa, Jin Ling tetap tidak bisa menghentikan air matanya yang mengalir deras.Setelah tonjokan itu, pergerakan Nie MingJue pun ikut terhenti.Dengan duet Lan WangJi dan Lan XiChen-guqin yang seperti aliran sungai es sementara xiao yang laksana angin tinggi. Kedua suaranya mengaduk-aduk kebencian di dalam diri Nie MingJue, sementara duet itu membuatnya makin kesakitan lagi, menggejolakkan kepekatan di sekitarnya seolah-olah ada yang mengikat Nie MingJue dengan tali tak kasat mata. Saat tali itu mengencang, kemarahan juga ikut melonjak naik sampai akhirnya dia meledak, memberontak dari kekangan Sound of Vanquish selagi dia melayang ke sosok yang memainkan guqin. Lan WangJi memutar badan dengan tenang untuk menghindar. Melodi guqin tak berhenti sedikit pun. Bogem mentah Nie MingJue kali ini menghantam dinding. Saat berbalik, mendadak dia mendengar dua suara siulan ringan.Nie MingJue menarik kepalan tangannya dari dinding dan melihat ke sumber suara.
Wei WuXian bersiul dua kali lagi lalu tersenyum lebar, "Halo, ChiFeng-Zun. Kau mengenaliku?"
Bola mata Nie MingJue yang putih nan menyeramkan terpaku padanya.
Wei WuXian, "Tidak apa-apa kalau tidak ingat, asalkan kau mengenali siulanku."
Lan XiChen menurunkan Liebing sedikit, "Wei Gongzi!"
Dia ingin memperingatkan Wei WuXian bahwa tubuhnya saat ini adalah milik Mo XuanYu, dan Mo XuanYu memiliki hubungan darah dengan Jin GuangYao juga, bahkan lebih dekat daripada Jin Ling. Apabila Nie MingJue mengarahkan energi kebenciannya pada Wei WuXian karena hal itu, situasinya akan makin sulit. Namun sebelum Lan XiChen melanjutkan perkataannya, pandangan Lan WangJi sudah teralih padanya. Tenang dan terkendali, Lan WangJi menggelengkan kepala.Lan XiChen seketika mengerti apa yang dia maksud-tidak perlu khawatir.Lan WangJi percaya bahwa Wei WuXian akan baik-baik saja.Wei WuXian bersiul sambil berjalan ke sekeliling. Siulannya ringan dan tenang, tapi di dalam Kuil Guanyin di tengah badai besar ini, dikelilingi limpahan mayat, kejernihan suaranya agak mengerikan. Saat Wen Ning yang masih terbaring di atas Jiang Cheng dan Jin Ling mendengarnya, dia juga tampak terdorong kuat untuk berdiri. Entah dia memang sedang menahan diri atau tidak punya tenaga lagi untuk bergerak, Wen Ning memberontak cukup lama dan ambruk lagi. Tanpa pikir panjang, Jiang Cheng dan Jin Ling bergegas menangkapnya secara bersamaan. Namun setelah menangkap Wen Ning, ekspresi mereka sama-sama meragu entah ingin melepaskan Wen Ning atau tidak.Wei WuXian tersenyum lebar, menyiulkan nada-nada yang nyaris lucu sambil berjalan mundur dengan tenang, tangan di belakang punggungnya. Nie MingJue berdiri di tempat. Langkah pertama Wei WuXian mundur, reaksi Nie MingJue masih dingin; pada langkah ketiga, dia masih tetap diam; tapi pada langkah ketujuh, sepertinya Nie MingJue sudah tidak punya kekuatan untuk menahan diri lebih lama lagi, mencoba melangkah ke arah Wei WuXian.Dan arah yang dituju Wei WuXian adalah persis pada peti mati mewah yang kosong di belakang Kuil Guanyin itu.Selama Nie MingJue bisa masuk ke dalam sana, Wei WuXian pasti menemukan cara untuk menyegelnya.Asap putih beracun tadi sudah lama menguap hilang, terlalu tipis untuk dianggap ancaman. Dengan wajah menggelap, Nie MingJue terarahkan ke peti mati kosong itu meskipun instingnya merasa perlu menahan diri. Wei WuXian berjalan mengitari peti itu. Semua orang di sana menahan napas sambil menyaksikan adegan itu, terlebih lagi Lan WangJi.
Sambil bersiul tenang, Wei WuXian melayangkan pandangannya ke sebelah sana. Saat tatapan mereka bertemu, Wei WuXian mengedipkan sebelah mata ke arah Lan WangJi, nyaris menggoda.Seakan-akan dia barusan ditusuk peniti semanis gula, terdengar desiran melodi tak kentara dari jemari Lan WangJi sebelum menghilang dengan cepat. Wei WuXian membalik badan, puas dengan dirinya sendiri dan menepuk peti mati di depan Nie MingJue.Akhirnya, Nie MingJue membungkuk perlahan.Namun baru saja dia hendak menyurukkan tubuh bagian atasnya supaya masuk, terdengar teriakan mendadak dari belakang Lan XiChen.Pergerakan Nie MingJue langsung berhenti. Sama seperti yang lain, dia pun ikut berbalik untuk melihat. Su She sedang menggendong Jin GuangYao yang separuh tak sadarkan diri-satu tangan memegangi kaki Jin GuangYao, dan tangan lainnya menggenggam sebilah pedang yang berlumuran darah. Di sisi lain, Nie HuaiSang tergeletak di atas tanah, berguling-guling kesakitan sambil memeluk kakinya.Pedang Shuoyue melesat ke tangan Su She yang menggenggam pedang.
Wajah Su She pun dipenuhi syok saat pedang itu terjatuh dari tangannya; bilahnya melukai Nie HuaiSang. Aroma darah pun terbawa angin. Wei WuXian mengumpat dalam hati, Bagaimana bisa-beraniberaninya dia mengacaukan semuanya di saat-saat kritis begini! Nie HuaiSang dan Nie MingJue adalah saudara tiri seayah. Apabila Nie MingJue mencium aroma darahnya, memang tidak akan memicu niatan membunuhnya, tapi itu akan membuatnya luar biasa penasaran. Dan dengan rasa penasaran itu, perhatiannya pun teralihkan ke sebelah sana dan dia pasti akan menyadari Jin GuangYao juga. Setelah dia membunuh Jin GuangYao, niatan membunuh Nie MingJue sudah pasti akan menjadi makin kuat dan makin sulit ditundukkan! Dugaannya benar, suara degukan membuncah dari tenggorokan Nie MingJue. Badannya berbalik menjauh dari peti mati itu dan seketika, dia pun menyadari siapa yang terbaring di punggung Su She. Siulan Wei WuXian tidak bisa lagi menghentikannya. Seperti hempasan angin, Nie MingJue melesat ke sana, telapak tangannya melayang ke kepala Jin GuangYao! Su She susah payah berkelit minggir. Ujung kakinya mengangkat pedang yang terjatuh di atas tanah dan mengumpulkan segenap kekuatan spiritualnya ke satu tusukan ke arah jantung Nie MingJue.
Mungkin karena situasinya benar-benar menakutkan dan mendesak, serangan Su She benar-genar gesit dan kejam. Energi spritual pedang itu meluap-luap, membuat bilahnya berpendar terang dan terselubungi cahaya yang berputar-putar. Sungguh jauh lebih baik dari semua serangan elegan Su She yang sudah-sudah, bahkan Wei WuXian pun ingin memuji ketangkasannya. Nie MingJue juga terpaksa melangkah mundur karena ledakan serangan itu. Begitu cahaya pedang meredup, Nie MingJue kembali melangkah maju, mencakar-cakar Jin GuangYao tanpa henti. Su She melempar Jin GuangYao ke Lan XiChen dengan tangan kiri, sementara tangan kanannya mencoba menggorok leher Nie MingJue.
Sekujur tubuh Nie MingJue memang tak tertembus bagai baja berkualitas tinggi, tapi benang jahitan yang menyambung lehernya tidaklah demikian!

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang