Ekstra Gangguan 1

59 4 0
                                    

CHAPTER 120.5: EKSTRA – GANGGUAN (1)

KISAH ini bermula tiga malam yang lalu.
Malam itu, Tuan Muda Qin baru kembali dari kegiatan kumpul-kumpul, mabuk dan letih. Baru saja dia hendak pergi tidur, tiba-tiba terdengar suara seseorang menggedor-gedor pintu.Lagi dan lagi, orang itu menggedor-gedor pintu utama di Kediaman Qin. Pelayan yang mengawasi pekarangan pun menggumam, merangkak sambil bergegas menyelidiki keadaannya dengan lentera. Baru saja dia hendak bertanya siapa di sana, orang yang mengetuk pintu mendadak seperti menggila, mendobrak-dobrak pintu dengan edan.
Dan itu memang sungguh mendobrak-dobrak. Engsel pintu berdecit, seakan-akan ada sepuluh cakaran besi yang mencabik-cabik papan itu tanpa henti.Keributan itu sangat bising sehingga pekarangan itu langsung dipenuhi para pelayan yang tersentak bangun dari tidur mereka. Sambil memegangi lampu, lentera dan pentungan, kerumunan itu saling menatap. Akhirnya, pemilik kediaman ini tiba, hanya mengenakan jubah luar dan menggenggam pedang di tangannya.

Tuan Muda Qin menghunus pedang dengan suara klang tajam sambil berteriak, "Siapa?!"

Seketika, cakaran di luar pintu semakin keras saja. Salah satu pelayan meringkuk di pojok ruangan, bersandar pada gagang sapu.

Tuan Muda Qin menunjuknya, "Panjat dan lihat yang di luar."

Pelayan itu tidak berani membantah.
Dengan wajah menggelap, dia perlahan memanjat naik, melayangkan pandangan susah payah ke Tuan Muda Qin, dan hanya dibalas dengan desakan tak sabar.Pada akhirnya, kedua tangan pelayan itu yang gemetar mencengkeram genting atap dan mengintip. Hanya dalam sekali lirik, dia langsung jatuh ke lantai dengan kepala terjerembap lebih dulu.

Tuan Muda Qin, "Dia bilang orang yang menggedor pintu adalah monster dengan jubah pemakaman. Rambutnya acak-acakan dan berlumuran darah. Bukan manusia bernyawa."

Wei WuXian dan Lan WangJi pun bertukar pandang. Tuan Muda Qin bukanlah bagian dari dunia kultivasi, tapi dia hanya kebetulan saja menemukan orang yang tepat. Dia tahu bahwa mereka adalah kultivator tapi tidak tahu identitas ataupun nama mereka. Meski begitu, menurutnya Lan WangJi berperilaku halus dan Wei WuXian tampak begitu percaya diri, dan meski masih muda, Lan SiZhui juga cukup anggun.

Maka dari itu, Tuan Muda Qin tidak berani memperlakukan mereka dengan buruk, "Tidak. Pelayanku saja yang pengecut. Baru sekali lirik saja sudah pingsan dan baru berhasil kubangunkan setelah kucubit titik akupunturnya lama sekali. Kalian pikir dia bisa melihatnya dengan jelas?"

Wei WuXian, "Boleh aku bertanya sesuatu?"

Qin Gongzi, "Silakan saja."

Wei WuXian, "Qin Gongzi, kau menyuruh pelayanmu untuk mengintip keluar, tapi kau tidak mengintipnya sendiri?"

Qin Gongzi ,"Benar."

Wei Wuxian ,"Sayang sekali."

Qin Gongzi,"Apanya yang disayangkan?"

Wei WuXian, "Berdasarkan perkataanmu, orang yang mengunjungi pintumu adalah mayat ganas. Mayat ganas yang terlihat lewat biasanya sedang mendatangi seseorang. Kalau kau ikut mengintipnya, mungkin kau akan melihat kawan lamamu."

Tuan Muda Qin, "Atau mungkin saja aku kasus yang langka. Lagipula, walaupun makhluk itu mendatangi seseorang, bukan berarti dia mendatangiku, kan?"

Wei WuXian mengangguk sambil tersenyum, "Kau benar."

Tuan Muda Qin melanjutkan, "Makhluk itu baru pergi saat fajar. Begitu paginya aku keluar untuk melihat, pintunya sudah hancur berantakan."

Wei WuXian dan Lan WangJi berjalan menuju ke depan pintu utama. Lan SiZhui mengikuti mereka, memeriksa dengan saksama. Pintupintu di kediaman Keluarga Qin dipenuhi ratusan bekas cakaran ganas, masing-masing lima jari, paling panjang beberapa meter dan paling pendek hanya beberapa senti. Dan memang benar, pintunya hancur berantakan. Meski tak diragukan lagi itu adalah bekas tangan manusia, tampaknya bukan dari kuku jari manusia bernyawa sama sekali.

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang