Dari Sang Penulis Novel

37 2 0
                                    

Special Note:  Judul chapter ini menggunakan karakter 'Yunmeng' yang terdiri dari 'yun'/awan dan 'meng'/mimpi. Penulis menjelaskan permainan kata di akhir cerita:"

Ini adalah ide awalku tentang chapter Yunmeng: setelah WWX membuat ulah di Yun Shen Buzhi Chu dan dipulangkan ke Lianhua Wu, Lan Er Gongzi mendapat mimpi bahwa dirinya dan WWX bersenang-senang di Yunmeng bersama, dengan WWX mentraktirnya polong biji teratai dan camilan lainnya. Tentu saja waktu itu dia tidak benar-benar datang ke sana, tapi di masa depan, dia akhirnya bisa mendatangi tempat itu.Maka dari itu, makna dari judul ini sebenarnya adalah, 'sebuah mimpi yang tersimpan di Yun Shen Buzhi Chu, mimpi yang menjadi kenyataan'."

Catatan dari penulis (MXTX):
Kalau membahas buku ini, aku tidak akan bisa merangkum seluruh ceritanya sekalipun dalam waktu tujuh hari penuh. Bahkan proses penerbitannya dipenuhi banyak liku dan rintangan, menghabiskan setengah tahun lebih untuk dirampungkan. Untuk sekarang, volume pertama sudah diterbitkan, dan kebetulan bertepatan dengan perayaan ulangtahun ketiga buku ini. Dengan kesempatan ini, kutaruh penaku di atas kertas dan kutuliskan catatan spesial kecil ini sebagai perayaan. Sebagai seorang penulis sewaktu menatap balik sepanjang perjalanan, karya ini sendiri lebih bermakna dari sekadar buku harian. Aku masih seorang pelajar saat tahap perencanaan novel ini dan mulai menulisnya saat aku lulus. Bahkan hingga sekarang, aku terkadang mengingat hari-hari awal aku baru mulai menuliskan ini. Tidak banyak yang kudapat, tapi proses menulisnya begitu mudah dan merilekskan, dan itu memang kondisi yang bagus sekali untuk kreativitas.

Ngomong-ngomong, saat itu juga pertama kalinya aku merencanakan karakter-karakterku secara sadar. Dengan penuh rasa antusias, aku menulis lebih dari seribu kata tentang entah-apa pada dua karakter utama ini, Wei WuXian dan Lan WangJi, walaupun aku tidak tahu ke mana perginya tulisan itu. Kalau sekarang dipikir-pikir lagi, sungguh sayang sekali.Yang lebih disayangkan adalah versi pertama dari outline ini, isinya hampir sepuluh ribu kata. Aku punya kebiasaan menghapus outline yang sudah kubuat, seperti mencentangi setiap tugas dalam daftar kegiatan yang harus kulakukan. Itu memberiku sedikit rasa puas, makanya tidak ku-back up.

Sebelumnya aku pernah bilang bahwa awalnya aku ingin menulis kisah tentang pembalasan dendam berdarah dingin dan memenangkan seorang pecundang, tapi entah kenapa, outline-nya menjadi makin menyedihkan saja. Kupikir barangkali karena tidak ada orang yang suka terluka, tapi aku punya ketertarikan pada orang yang memiliki luka.

—"Kisah yang hanya bisa diceritakan oleh luka"

Saat kecil dulu, aku benar-benar suka orang yang penuh luka dan cerita, dan kupikir aku bisa seperti mereka—aku akan terus lanjut meskipun pisau-pisau menggores kulitku, tidak pernah menoleh ke belakang dan tidak pernah menunduk. Dan setelah aku tumbuh sedikit lebih tua, aku makin menyukainya. Itu karena aku mendapati bahwa luka-luka dan cerita itu lebih kokoh dan lebih kuat dari yang pernah kubayangkan.Aku berkelana dengan kata-kata, tertutupi debu perjalanan ini. Terlalu banyak hal yang telah terjadi. Terlalu banyak orang yang datang dan pergi. Tidak peduli salah paham, tuduhan atau bahkan rasa sakit tak terperikan yang seperti apa, aku telah menjumpai itu semua di sepanjang jalan ini.

Tapi biarkan kupinjam satu kutipan dari Tuan Wei WuXian, "Ini hanyalah pengalaman hidup yang lainnya, bisa dijadikan pembuka obrolan saat kau tumbuh lebih tua."

Mungkin saat aku lebih tua nanti, aku akan jatuh cinta pada tulisan tentang karakter-karakter muda dan periang. Tapi saat waktunya tiba, kuharap itu bukan lantaran aku merindukan masa mudaku, tapi lebih karena tidak peduli berapa tahun sudah berlalu, tidak peduli kapan dan di mana, hatiku akan senantiasa muda! Tanpa mempedulikan apa pun sama sekali, akan kuberikan seluruh jiwaku pada pena dan kertas.

Aku tidak lagi suka mengucapkan 'Aku cinta kalian' pada para pembacaku. Kata-kata itu terlalu ringan, tapi juga terlalu berat. Kuharap kalian semua yang menikmati buku ini,bisa menjadi seperti Lan WangJi dalam hal kebajikan, dan seperti Wei WuXian dalam hal kepribadian.P.S. Aku sudah menerima banyak bantuan selama proses penerbitan.
Terima kasih Jinjiang, terima kasih Motie, terima kasih Rumah Penerbitan Literatur dan Seni Sichuan.
Terima kasih untuk kedua editorku, Xingzhou dan Yuheng.
Dan terima kasih untuk kedua temanku, Changyang dan cas.


Mo Xiang Tong Xiu , 31 Oktober 2018

🎉 Kamu telah selesai membaca MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan) 🎉
MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang