Kebencian 2

40 2 0
                                    

CHAPTER 99: KEBENCIAN (2)

JIN Ling mencuri-curi pandang ke Wei WuXian lagi. Anjing itu tidak ada bersamanya sehingga Wei WuXian bisa kembali menguasai diri.
Kepalanya berdenyut nyeri, "Dasar bocah... Sudah terlambat.
Kenapa datang ke sini dengan anjingmu itu?"
Namun Wei WuXian tidak tahu bahwa setelah dirinya, Lan WangJi dan Wen Ning meninggalkan Lianhua Wu, diam-diam Jin Ling pergi mencari mereka. Saat menyadari Wei WuXian tidak ada, dia pun segera merajuk ke pamannya yang masih berlarian mondar-mandir setengah gila, memaksa orang lain untuk menarik pedangnya. Jin Ling mengecam pamannya karena Wei WuXian kabur gara-gara dia, dan selepas itu Jiang Cheng pun membantingnya ke tanah. Jadinya, Jin Ling memutuskan untuk nekad melakukan semuanya sendirian saja, sambil membawa serta Peri untuk menelusuri jejak Wei WuXian. Peri sama sekali tidak mengecewakan, dengan akurat berhasil membawanya ke Kuil Guanyin ini dengan mengikuti aroma Wei WuXian. Namun saat Jin Ling mengetuk pintu gerbang kuil ini, Peri merasakan intensi membunuh yang tersembunyi di balik sana dan tiba-tiba berbalik, menggigit pakaian pemiliknya dan menyalak untuk memperingatkan. Sayangnya, Kuil Guanyin ini terasa janggal. Bahkan meski Wei WuXian tidak ada di dalam sana, Jin Ling tetap merasa harus mencari tahu apa di dalamnya. Pada akhirnya, dia tetap jatuh ke tangan musuh.Tentu saja Jin Ling tidak akan mengaku. Dia hanya mendengus.Jin GuangYao melangkah masuk diiringi beberapa orang.
Dia berpaling ke para bawahannya tepat sebelum pintu ditutup, "Mana anjingnya?"
Seorang biksu menjawab, "Anjing itu liar sekali, suka menggigiti siapa pun yang menghalangi. Dia tidak bisa saya tundukkan dan langsung kabur."
Jin GuangYao, "Kejar dan bunuh. Anjing itu cukup cerdik. Dia akan menyusahkan kita juga kalau mengarahkan orang lain ke sini."
"Baik!"
Biksu itu pun pergi dengan menaiki pedangnya, lalu pintu depan akhirnya ditutup.
Jin Ling terperanjat dan berteriak, "Paman benar-benar akan membunuhnya? Padahal kau sendiri yang memberikan Peri padaku!"
Jin GuangYao malah bertanya, "A-Ling, sedang apa kau di sini?"
Jin Ling melirik Wei WuXian, tidak yakin harus menjawab bagaimana.
Mendadak Lan XiChen angkat bicara, "Jin Zongzhu, Jin Ling masih anak kecil."
Jin GuangYao beralih padanya, "Aku tahu."
Lan XiChen, "Dia juga keponakanmu."
Jin GuangYao mengulas senyum, "Er Ge, apa yang sedang kau pikirkan? Tentu saja aku tahu Jin Ling bukan hanya anak kecil, tapi juga keponakanku. Menurutmu apa yang akan kulakukan? Membungkam dia dengan membunuhnya?"
Lan XiChen tidak menjawab.
Jin GuangYao menggelengkan kepala lalu beralih ke Jin Ling. "A-Ling, kau dengar dia.
Kalau kau sampai membuat ulah, mungkin aku akan melakukan sesuatu yang mengerikan padamu. Tolong jaga tingkahmu."
Hubungan Jin Ling dengan pamannya ini selalu baik. Jin GuangYao dulu sangat memanjakannya. Sekarang dia masih terlihat baik seperti biasa, tapi di keadaan yang seperti ini, Jin Ling merasa kesulitan memandang pamannya seperti dulu. Perlahan, dia pun melangkah ke arah Wei WuXian dan Lan XiChen, terlihat patuh.
Jin GuangYao berbalik, "Mereka masih belum selesai menggali benda itu? Suruh yang di dalam supaya cepat!"
Salah satu biksu menjawab, "Baik!"
Dengan pedang, dia pun bergegas masuk ke dalam Istana Guanyin.Wei WuXian akhirnya menyadari ada suara tanah dan batu-batu bergesekan dari dalam istana utama, seakan-akan ada banyak orang yang berjuang menggali sesuatu.
Dia membatin, Apa yang dia gali? Terowongan? Yin Hufu? Sesuatu yang disegel di sini?
Jin GuangYao, "Ngomong-ngomong, ada sesuatu yang belum kutanyakan—Tuan Wei, bagaimana kau bisa tahu tempat ini?
Tolong jangan katakan kau dan HanGuang-Jun hanya kebetulan ke sini untuk berlibur."
Wei WuXian, "LianFang-Zun, kau sudah menyembunyikan akta kepemilikan tanah luas di ruang rahasia Istana Harum, tepat di sebelah manuskripku. Kau tidak ingat?"
Jin GuangYao, "Oh, itu salahku. Seharusnya kuletakkan secara terpisah."
Wei WuXian, "LianFang-Zun, sekarang kami tidak akan bisa lepas dari cengkeramanmu, jadi bisakah kau beritahu makhluk apa yang kau segel di Kuil Guanyin ini dan puaskan sedikit rasa penasaranku?"
Jin GuangYao tersenyum, "Memuaskan rasa penasaranmu itu tidak murah.
Wei Gongzi, kau yakin ingin mencobanya?"
Wei WuXian, "Oh. Kalau dipikir-pikir lagi, tidak usah, lupakan saja."
Lan XiChen melangkah mendekatinya. Wei WuXian akhirnya sadar; bilah pedang di pinggang Lan XiChen memang sudah ditarik sesenti, tapi tidak ada binar yang tampak.
Dia pun bertanya, "ZeWuJun, ada apa ini?"
Lan XiChen, "Ini agak memalukan. Aku sudah dikelabui dusta dan kehilangan kekuatan spiritualku. Shuoyue dan Liebing memang kubawa, tapi tidak akan bisa banyak membantu."
Wei WuXian, "Tidak perlu merasa malu. Lagipula, berbohong adalah salah satu kemampuan LianFang-Zun yang paling hebat."
Mengingat di dalam Empati ketika Meng Yao berpura-pura bunuh diri untuk mengkhianati Nie MingJue, juga saat mendengar kabar bahwa 'LianFang-Zun terluka parah', Wei WuXian pun tidak kesulitan menduga bahwa Lan XiChen sudah kehilangan kekuatan spiritualnya.
Jin GuangYao memerintah para biksu, "Pasang penghalang. Saat HanGuang-Jun datang nanti, hentikan dia selama apa pun yang kalian bisa."
Wei WuXian, "Bagaimana kau begitu yakin HanGuang-Jun akan datang?"
Wei WuXian berpikir cepat, perlukah dia berbohong untuk menurunkan kewaspadaan Jin GuangYao. Namun tiba-tiba saja Jin GuangYao tersenyum, seolah tahu apa yang sedang Wei WuXian pikirkan, "Tentu saja dia akan datang.
Kau sudah menaruh curiga pada Kuil Guanyin, Wei Gongzi, jadi HanGuang-Jun juga akan tahu kejanggalan di sini.
Wei Gongzi, jangan bilang kau mengira aku akan percaya jika kau mengatakan HanGuang-Jun tidak akan datang."
Wei WuXian, "Tepat sekali."
Lan XiChen, "Wei Gongzi, jika WangJi ada di sekitar sini, kenapa dia tidak bersamamu?"
Wei WuXian, "Kami bergerak secara terpisah."
Namun Lan XiChen kelihatan kaget, "Kudengar kau terluka saat meninggalkan Bukit Luanzang. Kenapa dia bergerak terpisah di saatsaat seperti ini?"
Wei WuXian, "Kau dengar dari mana?"
Jin GuangYao, "Aku yang memberitahu."
Wei WuXian meliriknya sebelum berbalik ke Lan XiChen, "Begini. Aku tadi tidak bisa tidur jadi memutuskan untuk jalan-jalan. Kebetulan aku datang ke tempat ini. HanGuang-Jun ada di kamar lain. Dia tidak tahu aku sedang keluar."
Jin GuangYao merasa aneh, "Kalian memesan dua kamar?"
Wei WuXian, "Siapa yang memberitahumu kami hanya pesan satu kamar?"
Jin GuangYao tersenyum tapi tak menjawab.
Wei WuXian, "Oh, aku tahu."
Lan XiChen-lah yang memberitahu dia.
Wei WuXian, "Kalian berdua benar-benar membicarakan banyak hal."
Namun sama sekali tidak ada candaan dalam suara Lan XiChen, "Wei Gongzi, apa ada yang terjadi di antara kalian berdua?"
Tanpa senyum ramah di wajahnya, Lan XiChen makin terlihat seperti Lan WangJi dengan ekspresi seserius itu. Wei WuXian tidak mengerti kenapa reaksinya bisa sedrastis ini.
Dia pun merasa bersalah, "Lan Zongzhu, memangnya apa yang bisa terjadi di antara kami? Di saat begini, mari kita fokuskan perhatian untuk menghadapi masalah ini dulu."
Dia memberi isyarat ke arah Jin GuangYao lewat pandangan matanya.
Setelah diingatkan, Lan XiChen pun menjawab, "Aku terlalu tidak sabaran. Maafkan aku."
Namun Jin GuangYao tersenyum, "Sepertinya memang ada masalah yang terjadi.
Dan masalahnya juga tidak sepele."
Wei WuXian membalas senyum dinginnya, "Saat ini seluruh dunia kultivasi akan berbondong-bondong menyerangmu, LianFang-Zun, tapi kau masih saja duduk-duduk santai?
Masih punya waktu untuk mengkhawatirkan orang lain? Kau memang orang yang banyak bicara, ya?"
Jin GuangYao, "Tentu tidak. Aku hanya merasa perlu berkomentar. HanGuang-Jun sudah mendamba selama bertahun-tahun, tapi bahkan hingga hari ini pun dia masih belum bisa mendapat akhir yang bahagia. Bukan hanya Lan Zongzhu yang pantas merasa tidak sabar, bahkan orang luar saja tidak tahan menyaksikannya lagi."
Wei WuXian memutar badan, "Mendamba apa? Akhir bahagia apa?"
Mendengar itu, Jin GuangYao dan Lan XiChen pun tampak terkejut. Mereka mengamati ekspresi Wei WuXian dengan saksama, seolah mencoba melihat apakah lelaki itu sengaja berlagak tidak tahu. Mendadak jantung Wei WuXian berdegup kencang, seakan-akan sesuatu di dadanya yang sudah mati separuh malam tiba-tiba hidup kembali.
Dia berusaha menenangkan diri, "Apa maksudmu?"
Jin GuangYao, "Wei Gongzi, kau benar-benar tidak mengerti?
Kalau HanGuang-Jun dengar ini, dia pasti akan merasa tersakiti."
Wei WuXian, "Aku benar-benar tidak mengerti. Katakan dengan jelas!!!"
Lan XiChen terperanjat, "Wei Gongzi, jangan bilang setelah kau menghabiskan waktu begitu lama dengan WangJi, kau masih belum menyadari perasaannya?"
Seketika Wei WuXian menyambar lengan Lan XiChen, hampir berlutut dan memohon supaya dia menjelaskan semuanya langsung, "Lan Zongzhu, Lan Zongzhu, pe-perasaan WangJi apa maksudmu?! Apa itu, apa..."
Lan XiChen menarik tangannya sendiri secara paksa, berujar tak percaya, "Jadi kau sungguh tidak tahu apa-apa. Tapi apa kau sudah lupa bagaimana WangJi mendapat bekas luka cambukan itu? Kau masih belum lihat bekas luka cap di dadanya?"
Wei WuXian, "Luka cambuk?!"
Dia menyambar lengan Lan XiChen lagi, "Lan Zongzhu, aku benar-benar tidak tahu. Tolong katakan, bagaimana dia mendapat luka itu? Kenapa bisa ada hubungannya denganku?!?"
Kemarahan terlihat jelas di wajah Lan XiChen, "Jika tidak ada hubungannya denganmu, mana mungkin dia melakukannya sendiri tanpa sebab?!"
ZeWu-Jun biasanya adalah orang yang selalu penyabar, tapi karena sekarang Lan WangJi ikut dilibatkan, dia pun benar-benar marah.
Namun setelah mengamati ekspresi Wei WuXian, dia pun mencoba menahan sebagian amarahnya dan mencoba berujar, "Apa... ingatanmu rusak?"
Wei WuXian, "Ingatanku?" Dia berusaha keras mengingat apa yang sudah dia lupakan, "Aku tidak ingat memoriku... Iya!"
Memang ada sebagian dari ingatannya yang buram.Pembantaian di Bu Ye Tian! Malam itu, dia mengira Wen Qing dan Wen Ning sudah dibakar hingga jadi abu. Dia menyaksikan dunia kultivasi menggempurnya dengan penuh gelora; dia bahkan menyaksikan Jiang YanLi mati di depan matanya sendiri. Pada akhirnya, Wei WuXian hilang kendali dan menggabungkan kepingan Yin Hufu, membiarkan benda itu mendatangkan pertumpahan darah. Manusia yang dibunuh mayatmayat di bawah kendali Segel itu pun ikut menjadi mayat, menciptakan arus tanpa henti dari boneka-boneka pembunuh yang membuat neraka penuh darah.Setelah itu, Wei WuXian berhasil menopang diri sendiri dan tetap berdiri. Di tengah keburaman, dia merasakan dirinya meninggalkan kota penuh pembantaian itu. Dia tak sadarkan diri dalam waktu yang lama. Dan saat terbangun lagi, dia sudah duduk di kaki Bukit Luanzang di Yiling.
Lan XiChen, "Kau sudah ingat sekarang?"
Wei WuXian berbisik, "Saat di Bu Ye Tian? A-Aku selalu mengira diriku berjalan pulang sendiri entah bagaimana. Apa mungkin..."
Lan XiChen nyaris tertawa marah, "Wei Gongzi! Malam di Bu Ye Tian waktu itu, berapa orang yang menghadapimu? Tiga ribu! Tidak peduli seberapa briliannya dirimu, mana mungkin kau berhasil melarikan diri dari keadaan seperti itu tanpa terluka? Benar-benar mustahil!"
Wei WuXian, "Apa... Apa yang Lan Zhan lakukan?"
Lan XiChen, "Apa yang WangJi lakukan—jika kau memang tidak ingat, aku takut WangJi tidak akan pernah memberitahumu seumur hidupnya dan kau juga tidak akan pernah bertanya. Baiklah. Biarkan aku yang mengatakannya."
Dia melanjutkan, "Wei Gongzi, malam itu, kau mengeluarkan dua kepingan Yin Hufu dan menyatukannya. Setelah kau puas dengan pembantaian itu, tenagamu terkuras habis. WangJi juga terluka akibat amukanmu, kondisinya tidak lebih baik darimu. Dia hampir tidak bisa menyangga dirinya sendiri dengan Bichen. Meski begitu, saat WangJi melihatmu berjalan pergi dengan tersandungsandung, dia langsung mengikutimu."
Saat itu, tidak banyak orang yang masih sadarkan diri. Aku juga hampir tidak bisa bergerak dan hanya bisa menyaksikan WangJi; kekuatan spiritualnya nyaris surut, tapi dia tetap berjalan terhuyunghuyung ke arahmu. Begitu berhasil menangkapmu, dia mengangkatmu untuk menaiki Bichen, lalu kalian berdua pergi."
Empat jam kemudian, kekuatan spiritualku akhirnya pulih. Aku bergegas kembali ke Sekte GusuLan untuk mencari bantuan. Aku takut apabila sekte-sekte lain yang lebih dulu menemukan kalian, WangJi akan dituduh sebagai kaki tanganmu.
Kemungkinan terbaik, nama WangJi akan selamanya ternoda, dan kemungkinan terburuknya dia akan kehilangan nyawa. Maka, bersama Paman, kami memilih tiga puluh tiga senior yang menghormati WangJi dan mencari kalian selama dua hari penuh sambil diam-diam mengendarai pedang kami. Baru setelah itu kami menemukan tanda-tanda kalian berada di area Yiling. WangJi menyembunyikanmu dalam gua. Saat kami tiba, kau sedang duduk dengan tatapan kosong di atas batu.
WangJi sedang menggenggam tanganmu dan menyalurkan kekuatan spiritualnya padamu. Dia terus berbisik padamu, tapi sepanjang waktu itu, kau terus-menerus mengulangi kata yang sama padanya."'
Enyahlah'!"
Tenggorokan Wei WuXian terasa kering. Matanya pun memerah.
Dia tidak bisa mengatakan apa-apa. Lan XiChen melanjutkan, "Pamanku tiba-tiba muncul di hadapan WangJi untuk memarahinya, menuntut dia menjelaskan semuanya.
WangJi seakan-akan sudah tahu sejak awal bahwa dia akan tertangkap basah. Dia berkata tidak ada lagi yang perlu dijelaskan, semuanya sudah jelas. Padahal dia tidak pernah sekali pun membantah perkataan Paman dan aku. Tapi demi dirimu, WangJi tidak hanya membantah, dia bahkan melawan para kultivator dari Sekte GusuLan.
Dia sudah melukai tiga puluh tiga senior yang kami minta datang..."Wei WuXian mencengkeram rambutnya sendiri, "... A-Aku tidak tahu... Aku benar-benar..."
Wei WuXian tidak bisa lagi mengatakan apa pun selain mengulangulang bahwa dirinya tidak tahu. Lan XiChen mencoba menahan diri tapi tetap saja berujar, "Tiga puluh tiga luka cambuk! Dia dihukum sekaligus, satu cambuk untuk setiap senior yang dia lukai.
Seharusnya kau tahu betapa sakitnya saat cambuk itu mendarat di tubuhmu, betapa lama kau harus beristirahat hingga sembuh! Dia sudah bersusah payah mengembalikanmu ke Bukit Luanzang dan pulang dengan hati sedih untuk menerima hukuman, kaupikir berapa lama dia harus berlutut di depan Dinding Peraturan?! Kuberitahu dia bahwa Wei Gongzi sudah melakukan kesalahan fatal, tak ada gunanya memperbesar kesalahan itu. Tapi WangJi malah menjawab...
bahwa dia tidak bisa memutuskan perbuatanmu benar atau salah, tapi bagaimanapun juga, dia rela menanggung semua konsekuensinya bersamamu. Orang luar mengira selama bertahun-tahun itu WangJi sedang merenungkan kesalahannya, tapi nyatanya dia sedang dirawat dan sepenuhnya terbaring di tempat tidur.
Meski begitu, saat WangJi tahu kau sudah meninggal, dia tetap saja menyeret tubuhnya yang masih lemah ke Bukit Luanzang untuk melihat sekali lagi, tanpa mempedulikan apa pun juga..."
Melihat bagaimana WangJi menatapmu dan bicara padamu saat dia menyelamatkanmu dan menyembunyikanmu di dalam gua itu, bahkan orang buta dan tuli saja bisa menyadari perasaannya. Itulah kenapa pamanku benar-benar marah.
WangJi adalah teladan bagi para murid sejak muda dan seorang kultivator ternama saat tumbuh dewasa. Sepanjang hidupnya, dia selalu jujur dan bijaksana dan tak ternoda—kau adalah satu-satunya kesalahan yang dia perbuat!
Tapi kau malah berkata...
kau malah berkata tidak tahu? Wei Gongzi, setelah kau terlahir kembali ke tubuhmu itu, bagaimana tingkahmu mengganggu WangJi dan menyatakan perasaanmu padanya?
Setiap malam... setiap malam, kau sampai... Dan kau bilang kau tidak tahu? Kalau memang tidak tahu, kenapa kau tega melakukan semua itu?"
Wei WuXian benar-benar ingin kembali ke dirinya waktu itu dan membunuh dirinya sendiri. Dia sampai berani berbuat semacam itu memang karena dia tidak tahu!
Tiba-tiba dia merasa takut.
Apabila Lan WangJi tidak tahu bahwa Wei WuXian tidak bisa mengingat apa pun yang terjadi selama beberapa hari pasca pembantaian di Bu Ye Tian, juga apabila Lan WangJi mengira Wei WuXian tahu perasaannya selama ini, sungguh, betapa mengerikannya perbuatan yang sudah dia lakukan!Awalnya Wei WuXian sengaja melakukan hal-hal yang memalukan dan dibuat-buat supaya Lan WangJi jijik padanya dan menendangnya keluar dari Yun Shen Buzhi Chu sehingga mereka tidak akan bertemu lagi dan melangkah ke jalurnya sendiri-sendiri.
Lan WangJi selalu berhasil membongkar tingkahnya yang sebenarnya. Namun meski begitu, Lan WangJi tetap saja memilih berada di sisinya, menolak memberi Jiang Cheng kesempatan untuk mendekat dan mempersulit keadaan. Lan WangJi menjawab semua pertanyaannya, mengabulkan semua permintaannya, menurut padanya dan memaafkannya lagi dan lagi. Bahkan saat berkali-kali menghadapi godaan Wei WuXian yang kejam itu, Lan WangJi masih bisa menahan diri supaya tidak melanggar batas.
Sewaktu di penginapan tadi, saat Lan WangJi tiba-tiba mendorongnya, apa itu juga karena... Lan WangJi mengira itu adalah perbuatan khilaf yang terburu-buru?
Wei WuXian benar-benar tidak bisa berpikir lagi. Dia bergegas menuju pintu Kuil Guanyin, dan para kultivator lain pun segera menghentikannya, Jin GuangYao, "Wei Gongzi, aku paham kau sekarang sedang bersemangat..."
Sekarang ini, yang diinginkan Wei WuXian hanyalah bergegas kembali ke penginapan, kembali ke sisi Lan WangJi dan menyatakan perasaannya tanpa peduli. Dengan sekali terjangan, dia menghempaskan dua biksu yang tengah mencoba menghentikannya sampai melayang.
Dia berteriak, "Kau paham, matamu!
"Setelah serangan dilancarkan itu, tujuh atau delapan orang lain meloncat ke arahnya. Seketika, Wei WuXian merasakan pandangannya menggelap. Di sisi lain, Jin GuangYao bersikeras menyelesaikan perkataannya, "... Aku hanya ingin memberitahumu, tidak usah terburuburu. HanGuang-Jun-mu itu—dia sudah di sini."
Binar pedang biru es melesat dari langit, bersiul saat bilahnya menghempaskan sosok-sosok yang mengelilingi Wei WuXian sebelum kembali ke genggaman seseorang.
Lan WangJi mendarat tanpa suara di depan Kuil Guanyin, meliriknya. Ekspresinya tidak berbeda dari biasa. Namun lantaran gugup, Wei WuXian pun merasakan semua hal yang ingin dia katakan mengerisut dalam perut.
Perutnya mengejang. Dia hanya bisa bergumam, "... Lan Zhan."
Sebelumnya, Jin Ling begitu terkejut sampai tak bisa berkata-kata saat mendengar perkataan Lan XiChen.
Namun ketika Lan WangJi tiba di sini, awalnya Jin Ling begitu senang, tapi ekspresinya langsung terpilin saat melihat bagaimana Lan WangJi dan Wei WuXian saling memandang.
Jin GuangYao, "Lihat, kan? Kubilang apa. Wei Gongzi, kalau kau di sini, HanGuang-Jun juga pasti akan datang."
Lan WangJi memutar pergelangan tangannya yang memegang Bichen.
Begitu dia akan bergerak, Jin GuangYao tersenyum, "HanGuang-Jun, sebaiknya kau mundur lima langkah."
Mendadak Wei WuXian merasakan sengatan kecil nan tajam di lehernya.
Lan XiChen berujar rendah, "Hati-hati. Jangan bergerak!"
Pandangan Lan WangJi mendarat pada leher Wei WuXian.
Wajahnya pun memucat.
Ada senar guqin keemasan tipis yang nyaris tak kentara, saat ini dibelitkan di sekeliling leher Wei WuXian.

MO DAO SU ZHI(GRANDMASTER OF DEMONIC CULTIVATION (Novel Terjemahan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang